9 min read
Cara Cepat Dapat Pekerjaan
Rencanakan langkahmu dengan matang! Buat strategi dan master plan untuk mencapai tujuan kariermu. Identifikasi keahlianmu, isi kesenjangan, dan perluas jaringan profesionalmu.
Updated Jun 18, 2024
Pendahuluan
Mendapatkan pekerjaan dalam waktu yang cepat merupakan harapan banyak orang, termasuk kamu yang baru saja lulus dari kuliah. Sayangnya, di era kompetitif saat ini, hal tersebut tidak mudah dilakukan.
Menurut riset Zip Recruiter yang dikutip di Business Insider, butuh waktu setidaknya tiga bulan untuk seseorang mendapatkan posisi di sebuah perusahaan. Durasi itu bisa lebih lama di persaingan yang semakin tinggi saat ini.
Tapi, tenang saja, ada beberapa strategi untuk mendapat pekerjaan impian dengan lebih cepat. Mulai dari melakukan riset pasar hingga memperluas jaringan yang bisa kamu lakukan.
1. Buat strategi dan master plan
First thing first, kamu perlu merancang master plan dan strategi terlebih dahulu. Tujuannya, supaya kamu bisa fokus menentukan action plan dan memastikan tiap langkah yang kamu ambil nantinya lebih terarah menuju target.
Strategi dan master plan yang terstruktur membantu persiapan pencarian kerja kamu menjadi lebih matang. Efeknya, kamu akan merasa lebih percaya diri dalam mencapai tujuan.
Master plan dibuat dalam poin-poin yang komprehensif, strategis dan berjangka panjang. Di dalamnya, kamu bisa menguraikan langkah demi langkah yang bisa kamu lakukan untuk mempercepat proses mencari pekerjaan yang sesuai.
Di master plan, kamu bisa menulis beberapa poin yang penting, di antaranya:
Tujuan kamu
Pikirkan tujuan akhir kamu terlebih dahulu. Tentukan goals karier kamu, seperti jenis industri atau role yang kamu incar. Buat juga deadline kapan kamu harus bisa mendapatkan pekerjaan tersebut.
Contoh:
- Jangka pendek: mendapatkan pekerjaan di bidang digital marketing level pemula (entry level) dalam tiga hingga enam bulan ke depan
- Jangka panjang: menjadi spesialis di bidang marketing media sosial dalam dua tahun mendatang
Skills assessment
Kemudian, evaluasi skills dan pengalaman kamu saat ini. Identifikasi kesenjangan antara keahlian kamu dengan persyaratan yang dibutuhkan untuk pekerjaan impian kamu.
Contoh:
- Assessment: Evaluasi secara berkala mengenai kemampuan materi digital marketing seperti SEO, content marketing, dan analitik.
Fill the gap
Buatlah rencana untuk mengisi kesenjangan tersebut. Misalnya, mengikuti short course atau bootcamp untuk mendapatkan sertifikasi dan ilmu tambahan.
Contoh:
- Rencana peningkatan skills: daftar di bootcamp yang membahas digital marketing secara komprehensif untuk memperdalam pengetahuan serta mendapatkan skill tambahan dalam tiga bulan ke depan
Perluas network
Cobalah berinteraksi dengan para profesional di industri yang kamu minati dengan datang ke event-event atau memanfaatkan platform online seperti LinkedIn.
Contoh:
- LinkedIn: menambah koneksi dengan setidaknya tiga profesional di industri digital marketing setiap minggu, dan mencoba berdiskusi dengan mereka.
- Event: menghadiri setidaknya satu acara offline atau webinar digital marketing setiap bulan untuk menambah koneksi dan belajar dari para ahli.
Professional branding
Bangun personal branding yang kuat dengan melengkapi resume kamu dan update profil LinkedIn kamu. Sebaiknya, kamu juga membuat portfolio profesional yang berisi rangkuman karya atau project yang kamu kerjakan.
Contoh:
- Resume: update resume yang highlight pencapaian yang berhubungan dengan digital marketing. Poin di dalam resume ditekankan pada campaign yang pernah dilakukan dan hasilnya.
- Portfolio: membuat portfolio yang menampilkan campaign yang sukses, contoh konten yang pernah dibuat atau hasil analitik.
- Profil LinkedIn: Secara berkala, update profil dan membuat konten mengenai digital marketing.
- Blog pribadi: Update secara konsisten dengan konten terkait tren digital marketing.
Strategi pencarian kerja
Strategi yang dimaksud mengacu pada pendekatan terencana dan sistematis untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai.
Buatlah strategi secara rinci untuk memudahkan kamu menjalankan rencana.Misal, menentukan target jumlah lamaran kerja per minggu, fokus pada perusahaan atau role tertentu dan memanfaatkan berbagai platform pencarian kerja.
Contoh:
- Riset perusahaan: Kenali sebanyak mungkin perusahaan tujuan kamu, khususnya mereka yang inovatif di bidang digital marketing. Buatlah database dalam bentuk list.
- Job boards: mencari lamaran kerja di bidang digital marketing di berbagai platform setiap hari. Targetkan, setidaknya tiga lamaran terkirim setiap minggu.
- Latihan interview: setiap akhir pekan latihan interview, merespons terhadap pertanyaan mengenai digital marketing secara umum hingga case study spesifik.
Manajemen waktu
Alokasikan waktu khusus untuk setiap langkah yang akan kamu ambil. Termasuk seberapa sering kamu membuka portal pencari kerja. Ini akan membuat kamu secara konsisten ‘melangkah’ menuju tujuan.
Contoh:
- Manajemen waktu: mengalokasikan setidaknya dua jam setiap hari untuk mencari pekerjaan, networking dan belajar digital marketing.
- Monitoring: membuat catatan progress yang berisikan jumlah lamaran kerja terkirim, jumlah koneksi baru yang sudah dibuat dan skills baru yang diperoleh.
Tracking dan review
Teruslah pantau perkembangan setiap langkah yang kamu ambil. Buat catatan mengenai progress lamaran kerja, interview dan usaha kamu memperluas jaringan. Secara berkala, lakukan review terhadap master plan untuk memastikan kalau kamu tetap berada pada jalur yang sudah kamu rencanakan sejak awal.
2. Riset pasar kerja
Hal lain yang perlu dilakukan sebelum memulai pencarian kerja adalah riset pasar kerja (job market). Tujuannya, supaya kamu bisa memahami peluang dan tantangan di role atau industri yang kamu incar.
Setelah melakukan riset, diharapkan kamu dapat memiliki gambaran mengenai role yang cocok untuk kamu dan industri apa yang perlu kamu kejar. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan pekerjaan lebih cepat.
Informasi yang perlu kamu cari tahu adalah tren demand dan supply terhadap role tujuan kamu. Kebutuhan skills dan tren gaji juga perlu kamu gali lebih dalam melalui riset ini.
Luangkan waktu untuk riset secara menyeluruh mengenai role atau industri yang kamu tuju. Ada baiknya bicara dengan para recruiters maupun orang-orang yang sudah lebih dahulu bekerja. Mereka bisa memberi informasi tentang kualifikasi atau pengalaman tambahan yang mungkin kamu perlukan.
Nantinya, hasil riset dapat membantu kamu membuat CV dan cover letter yang sesuai, memastikan kedua dokumen ini cocok dengan role yang akan kamu lamar.
Informasi yang didapatkan juga bisa jadi pengetahuan tambahan kamu mengenai industri dan role target, sehingga kamu bisa terlihat lebih ‘menonjol’ dari pelamar lainnya.
3. Persiapkan aset
Resume, cover letter dan portfolio merupakan komponen esensial untuk para jobseeker. Tiga dokumen ini merupakan bahan pertimbangan utama para recruiter saat mencari karyawan. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkannya dengan matang.
Sebelum mulai membuatnya, kamu harus bisa mengetahui definisi dari setiap dokumen dan perbedaannya.
Resume
Ringkasan singkat dari riwayat hidup, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan dan prestasi. Isinya fokus pada hal-hal yang paling relevan dengan untuk posisi yang dilamar. Biasanya panjang resume satu atau dua halaman, tergantung pada tingkat pengalaman.
Cover letter
Sering disebut juga sebagai surat lamaran kerja. Isinya menjelaskan alasan kamu tertarik pada posisi yang dilamar dan bagaimana kamu bisa cocok dengan persyaratan pekerjaan.
Dalam cover letter, kamu juga dapat menyampaikan pendapatmu, kenapa kamu bisa menjadi kandidat yang tepat untuk posisi tersebut. Cover letter biasanya ditulis dalam satu halaman.
Portfolio
Kumpulan contoh kerja atau project yang sudah kamu selesaikan. Bisa berupa sampel tulisan, desain grafis atau karya seni, sesuai dengan role yang kamu lamar.
Berbeda dengan resume dan cover letter, jumlah halaman portfolio biasanya tidak memiliki batasan tetap. Tapi, pastikan kamu sudah menyeleksi karya atau project terbaikmu untuk dilirik perekrut.
Untuk setiap pekerjaan yang kamu lamar, ada baiknya sesuaikan konten aset-aset dengan deskripsi pekerjaan. Recruiters dan hiring manager ingin melihat bahwa kamu memahami kebutuhan perusahaan.
Terkadang, kamu juga perlu highlight skills dan pengalaman tertentu yang berpotensi membuatmu menjadi perhatian. Ingatlah untuk periksa kembali aset sebelum dikirim untuk menghindari kesalahan ejaan dan tata bahasa.
Saat mengirim dokumen ke recruiter, pastikan email yang kamu gunakan sudah proper dan profesional. Sebab, alamat email kerap menentukan first impression para recruiter.
Personal branding tidak hanya ditentukan alamat email. Tampilan media sosial, terutama LinkedIn, menjadi komponen yang penting dalam membangun persona positif dan profesional. Banyak di antara recruiter memeriksa media sosial selama proses perekrutan.
4. Lakukan networking
Network atau jaringan sangat penting dalam proses pencarian kerja. Banyak orang mendapat role baru melalui network yang dibangun di platform online maupun offline.
Lakukan banyak cara untuk berkomunikasi dan berjejaring dengan orang-orang di bidang yang dituju. Kamu bisa menghadiri acara industri impian kamu atau komunitas terkait. Atau, manfaatkan platform media sosial untuk terhubung dengan orang-orang baru guna memperluas network.
Tidak ada salahnya juga untuk memperluas jaringan ke hiring manager perusahaan idaman kamu atau job poster (seseorang yang post lamaran kerja). Jangan sungkan reach out mereka untuk meningkatkan kemungkinan lamaran kamu dilihat.
Tapi, pastikan pesan yang kamu kirim singkat, jelas dan to the point. Sebab, recruiter seringkali memiliki waktu terbatas. Gunakan bahasa yang formal dan profesional dalam setiap komunikasi.
Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah mendatangi job fair atau bursa kerja. Acara ini akan mempertemukan antara perusahaan dengan calon pelamar dalam satu lokasi.
Di job fair, kamu punya kesempatan untuk bertemu langsung dan berkenalan dengan recruiter. Jangan lupa untuk mengenakan pakaian formal dan profesional untuk mendapatkan first impression yang bagus.
5. Persiapan interview
Kunci sukses wawancara kerja adalah persiapan yang matang. Mulailah dengan riset tentang perusahaan serta role yang kamu incar. Topik ini biasanya menjadi bahasan utama saat interview.
Pelajari pekerjaan yang akan kamu lamar agar kamu lebih paham ekspektasi perusahaan dan bagaimana kamu bisa memenuhinya. Kamu bisa menggunakan deskripsi pekerjaan yang biasa dicantumkan dalam lowongan kerja sebagai panduan.
Pastikan kamu sudah familiar dengan detail yang tertera pada deskripsi. Kemudian, coba evaluasi diri, apakah kamu sudah memenuhi kualifikasi atau belum. Semakin kamu yakin kalau kamu memenuhi syarat untuk posisi tertentu, biasanya akan semakin baik juga performance kamu selama wawancara.
Cari tahu juga mengenai background dan value perusahaan. Sebab, saat wawancara, para recruiter biasanya berekspektasi kalau kamu sudah mengetahui banyak informasi tentang perusahaan. Berikut beberapa data yang perlu kamu riset:
Produk/jasa perusahaan
Penting untuk mengenal produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan, meskipun posisi yang kamu lamar mungkin tidak terkait langsung dengan hal tersebut.
Kamu tidak perlu menjadi expert, cukup dasar-dasarnya saja. Ini akan memudahkan kamu jika interviewer bertanya mengenai produk saat wawancara.
Budaya perusahaan
Di era keterbukaan informasi saat ini, tidak sulit untuk mendapatkan data mengenai budaya perusahaan. Sebagian besar perusahaan sudah memiliki akun media sosial dan menjabarkan budaya di website mereka.
Dengan memahami budaya perusahaan, kamu bisa mendapatkan gambaran mengenai value yang ditekankan perusahaan dan apakah kamu cocok atau tidak dengan budaya tersebut.
Selain mempelajari tentang perusahaan, jangan lupa untuk memahami diri sendiri yang biasanya disampaikan dalam opening statement. Buatlah juga daftar pertanyaan ke recruiter untuk memberi kesan bahwa kamu memang menaruh perhatian lebih terhadap perusahaan.
Saat interview, kemampuan negosiasi kamu juga akan ditantang. Khususnya ketika berbicara mengenai ekspektasi gaji.
Salah satu cara terbaik untuk melatih keterampilan negosiasi adalah mencari partner yang dapat bermain peran (role play) dan memberikan feedback jujur. Cobalah meminta mereka untuk menjadi pewawancara yang memberikan kamu penawaran kerja.
Buat role play serealistis mungkin dengan melakukan riset terlebih dahulu. Di antaranya mengenai rentang minimal dan maksimal gaji untuk posisi yang kamu inginkan.
6. Hindari hal ini saat cari kerja
Saat mencari pekerjaan, banyak kandidat yang melakukan kesalahan. Berikut beberapa kesalahan umum yang kerap ditemukan:
Tidak punya tujuan yang jelas
Jika kamu belum yakin pekerjaan apa yang kamu inginkan, biasanya proses pencarian akan lebih sulit. Kamu akan kesusahan dalam memilih perusahaan atau menentukan role yang kamu ingin lamar.
Sebaiknya, kamu membuat kriteria ideal yang kamu cari dalam sebuah pekerjaan. Misal, jadwal kerja, lokasi atau lingkungan kerja, tanggung jawab hingga gaji. Dengan memiliki serangkaian parameter yang jelas, kamu akan lebih mudah mencari pekerjaan yang sesuai.
Membatasi pekerjaan yang dicari
Di era digital saat ini, job boards dan bursa kerja bukan satu-satunya pintu untuk mencari pekerjaan. Kamu bisa bersikap proaktif dengan menghubungi Human Resources Department (HRD) di perusahaan yang kamu tuju dan menanyakan tentang role yang sedang kosong saat ini ataupun dalam waktu dekat.
Hindari juga untuk melamar pekerjaan hanya di perusahaan besar. Kamu bisa mencoba eksplorasi perusahaan lebih kecil atau yang kurang terkenal. Mungkin saja, kamu menemukan peluang yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Tidak aktif di media sosial
Kalau kamu tidak punya online presence, terutama di situs jejaring profesional, proses pencarian kerja kemungkinan jadi lebih menantang.
Saat ini, ketika melamar pekerjaan, recruiter sering kali akan mencari nama kamu secara online. Khususnya kalau kamu menargetkan role yang membutuhkan keaktifan di dunia maya seperti manajemen media sosial.
Banyak kesalahan di resume atau cover letter
Resume dan cover letter yang bebas dari kesalahan dapat memberi kesan bahwa kamu detail dan cermat. Ini akan menjadi poin tambah di mata para perekrut.
Kamu bisa menghindari kesalahan dengan meminta teman atau keluarga untuk mengoreksi terlebih dahulu sebelum dikirimkan ke perusahaan.
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah resume dan cover letter yang terlalu umum. Sebaiknya, kamu menyiapkan dokumen yang customized atau menyesuaikan dengan posisi yang kamu tuju.
Kurang persiapan sebelum interview
Interview merupakan momen krusial bagi para kandidat untuk ‘mendapat perhatian’ para perekrut. Jika tidak mempersiapkannya secara matang, kamu berpotensi melakukan banyak kesalahan. Dampaknya, impresi pertama di mata recruiter akan cenderung negatif.
Tidak sopan dalam follow up hasil interview
Setelah interview, ada baiknya untuk melakukan follow up dengan mengucapkan terima kasih. Kamu bisa mengirimkannya via email atau WhatsApp, tergantung bagaimana recruiter menghubungi kamu sebelumnya, satu atau dua hari setelah proses interview.
Hindari meminta perkembangan status lamaran kamu terlalu sering atau dengan bahasa yang mendesak. Coba tunggu satu atau dua minggu setelah proses interview, dan pastikan menggunakan bahasa yang sopan serta formal.
Dengan strategi yang tepat, seperti membuat master plan, riset pasar kerja, memperluas network, dan mempersiapkan aset dengan matang, kamu bisa mempercepat prosesnya.
Jangan lupa, penting untuk menghindari kesalahan umum saat mencari kerja seperti tidak memiliki tujuan yang jelas dan kurang persiapan sebelum interview.
Jadi, untuk kamu yang sedang mencari pekerjaan, yuk coba tips-tips di atas dan jangan lupa untuk mencari kerja di Epicareer.
Dapatkan rekomendasi kerja yang sesuai dengan backgroundmu dan permudah perjalananmu menuju pekerjaan impian! Semoga sukses!
Lowongan pekerjaan (dibutuhkan segera) di Indonesia:
Credit Analyst | Business Consultant | Akuntan | Account Executive | Sales Engineer | Sales | Retail | Content Writer | Digital Marketing | Email Marketing Specialist | Marketing Communication | Media Planner | Call Center | Customer Support | Customer Care | IT Support | Cloud Engineer | Front End Developer | Back End Developer | Mobile Developer | Network Engineer | Technical Writer
SEO Content Writer
Topic tags
Share this article
Related Articles
15 min read
Deskripsi Pekerjaan: Cara Membuat yang Efektif dan Menarik
Deskripsi pekerjaan yang baik adalah kunci sukses rekrutmen! Temukan cara membuatnya menarik dan jelas untuk menarik kandidat yang tepat bagi perusahaanmu.
Posted Sep 19, 2024
15 min read
Background Check: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?
Pelajari cara menyusun deskripsi pekerjaan yang efektif untuk menarik kandidat berkualitas. Deskripsi yang baik adalah langkah awal menuju kesuksesan rekrutmen.
Posted Sep 19, 2024
14 min read
5 Tips Memulai Karier di Digital Marketing Meski Tanpa Pengalaman
Kamu ingin jadi digital marketer, tapi tidak punya pengalaman? Jangan khawatir! Kabar baiknya, dengan pola pikir dan skill yang tepat, kamu bisa berkarier di industri yang dinamis ini. Seiring kemajuan teknologi yang terus membentuk cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan, perusahaan semakin banyak berinvestasi di digital marketing. Mereka ingin menjangkau banyak audiens dan tetap kompetitif. Jadi, kamu punya banyak peluang di industri ini, sekalipun kamu baru mulai terjun.
Posted Aug 18, 2024
11 min read
4P Marketing: Teori Mudah dan Tips Penggunaannya
Kamu bisa menganggap 4P sebagai toolkit marketing. Mereka akan membantu kamu berpikir secara terstruktur untuk menjangkau customer dan membuat produk kamu ‘bersinar’ di tengah kompetisi. Artikel ini akan menguraikan pengertian dari setiap komponen beserta contoh nyatanya. Kamu juga akan dikenalkan model marketing lain yang bisa lebih meningkatkan strategi kamu.
Posted Aug 18, 2024
12 min read
8 Langkah Memulai Karier di Digital Marketing
Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang digital marketer bervariasi, antara 1-4 tahun. Menyelesaikan gelar sarjana sendiri biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Namun, kamu bisa mulai mencari pengalaman dan sertifikasi sambil menyelesaikan pendidikan. Pertanyaan selanjutnya, dari mana kamu bisa memulai perjalanan karier sebagai digital marketer? Berikut panduan step-by-step untuk membantu kamu dalam mengawali petualangan di industri digital marketing.
Posted Aug 18, 2024
7 min read
Mau Update dengan Tren Marketing? Wajib Subscribe 10 Newsletter Ini
Berlangganan newsletter bisa membantu kamu tetap update dengan perkembangan marketing yang ada, bermanfaat untuk marketer berpengalaman ataupun masih di entry level. Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu marketing newsletter, kenapa kamu harus berlangganan newsletter, dan list beberapa newsletter yang nggak boleh kamu lewatkan.
Posted Aug 4, 2024
Share this article