6 min read
Apa itu Sertifikasi? Kenali Tipe, Manfaat, dan Kegunaannya
Sertifikasi adalah salah satu cara untuk menunjukkan kompetensi kita di berbagai bidang, baik itu teknologi, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Sertifikasi bukan hanya sekadar tambahan di resume, tetapi juga bukti nyata dari kemampuan profesional kita. Pelajari lebih dalam tentang apa itu sertifikasi, berbagai tipe yang ada, manfaat yang bisa kita dapatkan, dan pekerjaan apa saja yang membutuhkan sertifikasi.
Updated May 22, 2024
Apa itu sertifikat?
Sertifikat, dalam konteks karier, adalah sebuah pengakuan resmi yang menunjukkan bahwa seseorang telah menyelesaikan pelatihan atau pendidikan di bidang tertentu.
Sertifikat menjadi tambahan dokumen berharga untuk mendampingi resume.
Dengan sertifikat, lamaran kerja kamu akan terlihat menonjol di antara pelamar lain dan membuka peluang karier lebih baik.
Sertifikat sering kali diperoleh melalui kursus pendek atau program pendidikan, baik secara online maupun di institusi pendidikan.
Misalnya, sertifikat dalam desain grafis, pengembangan web, atau pengajaran bahasa asing.
Apa itu sertifikasi?
Meski terdengar sama, sertifikat dan sertifikasi memiliki beberapa perbedaan.
Sertifikasi adalah proses pengakuan kompetensi profesional seseorang dalam suatu bidang atau profesi oleh sebuah organisasi atau lembaga pemerintah.
Sertifikasi menunjukkan bahwa seseorang telah memenuhi standar dalam bidang atau profesi tertentu.
Jadi, dalam prosesnya, seseorang harus lulus ujian atau evaluasi untuk mendapatkan sertifikasi. Biasanya, sertifikasi harus diperbaharui secara periodik melalui ujian ulang.
Sertifikasi berlaku di banyak industri. Misalnya, dalam bidang teknologi informasi, ada sertifikasi Cisco Certified Network Associate (CCNA) atau Microsoft Certified: Azure Fundamentals.
Sementara di bidang kesehatan, ada sertifikasi Basic Life Support (BLS) atau Certified Nursing Assistant (CNA).
Intinya, sertifikat diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan pendek, sedangkan sertifikasi diperoleh dari sebuah lembaga atau organisasi profesional.
Tipe-tipe sertifikat dan sertifikasi
Setidaknya, ada tiga tipe sertifikat/sertifikasi yang bisa kamu peroleh.
1. Corporate certification
Tipe ini biasanya dikaitkan dengan perusahaan tertentu dan keahlian khusus yang diperlukan untuk pekerjaan di perusahaan tersebut.
Misalnya, kamu bekerja di perusahaan IT dan mereka memberikan pelatihan khusus.
Setelah mengikuti semua pembelajaran, kamu mendapatkan sertifikat sebagai bukti telah menyelesaikan pelatihan tersebut.
Contoh sertifikasinya, seperti Google’s Professional Cloud Architect atau Risk and Information Systems Control Certificate.
2. Product-specific certification
Sertifikasi ini berkaitan dengan produk tertentu.
Misalnya, kamu ahli dalam menggunakan atau mengatur suatu produk, seperti software atau alat teknologi tertentu. Kemudian, kamu pun mendapatkan sertifikat/sertifikasi atas keahlian itu.
Nah, kalau memiliki sertifikat/sertifikasi ini, artinya kamu sangat mengetahui cara kerja dan cara menggunakan produk tersebut dengan detail.
3. Profession-wide certification
Tipe sertifikat/sertifikasi ini lebih umum dan dapat diterapkan di berbagai perusahaan atau industri.
Sertifikasi ini menunjukkan bahwa seseorang telah terlatih dan mempelajari keterampilan tertentu, yang berguna di berbagai bidang pekerjaan.
Misalnya, sertifikat di bidang pemasaran digital atau manajemen proyek.
Perbedaan antara sertifikasi dan lisensi
Nah, kalau sudah mengetahui beda sertifikat dan sertifikasi, sekarang kita akan mengulik perbedaan sertifikasi dan lisensi.
Lisensi adalah izin resmi yang biasanya diperlukan untuk bekerja di bidang tertentu, seperti dokter, pengacara, atau arsitek.
Tidak hanya butuh pengetahuan dan keterampilan, tetapi kamu juga harus lulus ujian dari lembaga resmi.
Memang terdengar sama dengan sertifikasi, tetapi lisensi itu bersifat wajib bagi pekerjaan yang akan kamu jalani.
Jadi, kalau tidak memiliki lisensi, kamu tidak legal bekerja di bidang tersebut.
Tips memperoleh sertifikat dan memilih sertifikasi
1. Pilih lembaga sertifikasi terpercaya
Saat memilih program sertifikasi, pastikan lembaganya terpercaya.
Hal ini sangat penting agar sertifikat yang kamu peroleh bisa diakui dan bernilai di mata pemberi kerja.
2. Sertifikasi untuk melengkapi pendidikan
Memiliki sertifikat bisa jadi nilai tambah untuk resume kamu. Sertifikat menunjukkan kalau kamu sudah punya skill atau keahlian khusus di suatu bidang.
Jadi, meski sudah memiliki gelar pendidikan, sertifikasi bisa meningkatkan pesona kamu di mata perusahaan.
3. Pilih program yang benar-benar mempelajari sesuatu
Tujuan utama dari sertifikasi adalah untuk mempelajari keterampilan atau keahlian tertentu.
Maka dari itu, pilihlah program yang benar-benar bisa meningkatkan kemampuan di bidang yang kamu minati.
4. Cara memilih program sertifikasi yang tepat
Agar kamu tidak salah langkah, ada beberapa cara memilih program sertifikasi sesuai kebutuhan dan minatmu:
- Berdiskusi dengan teman atau kolega yang sudah pernah mengikuti program sertifikasi,
- Berdiskusi dengan atasan atau HR di tempat kerja (terutama jika sertifikasinya berkaitan dengan pekerjaamu saat ini),
- Cari informasi dari orang-orang di bidangmu,
- Periksa program sertifikasi yang ditawarkan oleh perguruan tinggi atau lembaga pendidikan di sekitarmu,
- Pertimbangkan program sertifikasi online (terutama kalau kamu punya jadwal padat),
- Ajak bicara dan aktif bertanya pada alumni program sertifikasi pilihanmu.
Manfaat sertifikat
1. Meningkatkan kredibilitas profesional
Sertifikat menunjukkan bahwa kamu sudah terlatih dan mempelajari skill tertentu. Resume kamu akan lebih menonjol serta meningkatkan kredibilitasmu sebagai seorang profesional.
Bukan hanya untuk melamar kerja, sertifikasi juga penting untuk menaikkan kepercayaan di perusahaan.
Misalnya, kamu ingin naik jabatan di kantor. Tentu ada banyak saingan lain yang juga menginginkan posisi itu. Nah, di sini sertifikasi bisa berperan penting.
Melalui sertifikasi, kamu seakan memberi sinyal ke atasan atau HRD bahwa keahlian kamu sudah terbukti dan teruji sebagai profesional.
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
Saat mengikuti program sertifikasi, kamu akan banyak belajar hal baru tentang bidang tertentu. Bukan hanya teori, tetapi juga praktik dan aplikasi nyata di dunia kerja.
Misalnya, sertifikasi di bidang digital marketing akan mengajarkan kamu tentang strategi pemasaran online, SEO, dan analisis data.
Dengan sertifikat, kamu sekaligus menunjukkan tetap up-to-date dengan tren dan teknologi terbaru di bidangmu.
3. Mampu bersaing di dunia kerja
Memiliki sertifikat membuat kamu lebih menonjol dari yang lainnya, lho. Apalagi di dunia kerja kompetitif, sertifikat bisa jadi pembeda yang penting.
Misalnya, saat melamar kerja, bila melampirkan sertifikat tertentu, kamu jadi lebih menarik di mata perekrut karena ada bukti kalau kamu memiliki keterampilan atau pengetahuan spesifik.
4. Membuka lebih banyak peluang karier
Sertifikat juga membuka banyak pintu ke peluang-peluang baru, baik promosi di tempat kerja atau kesempatan di perusahaan lain.
Hal ini karena kamu memiliki bukti kompetensi yang mungkin dibutuhkan untuk posisi lebih tinggi dan spesialistik.
Pekerjaan yang bisa kamu dapatkan dengan sertifikasi
Berikut beberapa pekerjaan yang bisa kamu lirik.
1. Web developer
Bertugas membangun dan mengelola situs web, termasuk desain, performa, dan kebutuhan teknis lainnya.
Program sertifikasinya mencakup pengembangan web, termasuk HTML, Python, Javascript, dan lainnya.
Web developer dan sebagian role di industri IT (e.g. software engineer, front end developer, back end developer, dsb.) dapat dicapai tanpa harus ada ijazah maupun riwayat pendidikan yang linear.
Kebanyakan, hal utama yang paling dilihat untuk posisi ini adalah skill dan portofolio. Lalu setelahnya hal-hal pendukung lain seperti sertifikasi, riwayat pendidikan, referral, dsb.
2. Digital marketer
Sama seperti role lainnya di tech industry, role digital marketer juga biasanya hanya menekankan pada skill dan portofolio. Namun, akan sangat membantu jika kamu punya riwayat pendidikan yang cocok.
Terlebih lagi di Indonesia saat ini, ada banyak sekali jalur belajar nonformal untuk membantu kamu bekerja sebagai digital marketer.
3. Personal trainer
Bertugas membantu klien dalam latihan fisik dan kebugaran.
Sertifikasinya mencakup kelas kesehatan, nutrisi, dan ilmu olahraga.
4. Real estate agent
Bertugas menjual properti dan menangani transaksi real estate.
Program sertifikasinya meliputi hukum real estate, kontrak, dll.
Demikian informasi mengenai sertifikasi. Selain membuka banyak peluang karier, sertifikasi turut membantu kamu menonjol di antara pesaing.
Jadi, pilih sertifikasi yang sesuai dengan bidang keahlianmu untuk meningkatkan prospek karier kamu ke depan.
Pekerjaan populer (dibutuhkan segera) di Indonesia:
Data Scientist | Data Engineer | Mobile Developer | Software Engineer | UI/UX Designer | Game Developer | Full Stack Web Developer | SEO Content Writer | Brand Manager | Content Marketing Specialist | Digital Strategist | Email Marketer | Online Advertising Specialist | Actuary | Public Accountant | Customer Service | HR Admin | Account Manager | Sales Representative
SEO Content Writer
Topic tags
Share this article
Related Articles
15 min read
Deskripsi Pekerjaan: Cara Membuat yang Efektif dan Menarik
Deskripsi pekerjaan yang baik adalah kunci sukses rekrutmen! Temukan cara membuatnya menarik dan jelas untuk menarik kandidat yang tepat bagi perusahaanmu.
Posted Sep 19, 2024
15 min read
Background Check: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?
Pelajari cara menyusun deskripsi pekerjaan yang efektif untuk menarik kandidat berkualitas. Deskripsi yang baik adalah langkah awal menuju kesuksesan rekrutmen.
Posted Sep 19, 2024
14 min read
5 Tips Memulai Karier di Digital Marketing Meski Tanpa Pengalaman
Kamu ingin jadi digital marketer, tapi tidak punya pengalaman? Jangan khawatir! Kabar baiknya, dengan pola pikir dan skill yang tepat, kamu bisa berkarier di industri yang dinamis ini. Seiring kemajuan teknologi yang terus membentuk cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan, perusahaan semakin banyak berinvestasi di digital marketing. Mereka ingin menjangkau banyak audiens dan tetap kompetitif. Jadi, kamu punya banyak peluang di industri ini, sekalipun kamu baru mulai terjun.
Posted Aug 18, 2024
11 min read
4P Marketing: Teori Mudah dan Tips Penggunaannya
Kamu bisa menganggap 4P sebagai toolkit marketing. Mereka akan membantu kamu berpikir secara terstruktur untuk menjangkau customer dan membuat produk kamu ‘bersinar’ di tengah kompetisi. Artikel ini akan menguraikan pengertian dari setiap komponen beserta contoh nyatanya. Kamu juga akan dikenalkan model marketing lain yang bisa lebih meningkatkan strategi kamu.
Posted Aug 18, 2024
12 min read
8 Langkah Memulai Karier di Digital Marketing
Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang digital marketer bervariasi, antara 1-4 tahun. Menyelesaikan gelar sarjana sendiri biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Namun, kamu bisa mulai mencari pengalaman dan sertifikasi sambil menyelesaikan pendidikan. Pertanyaan selanjutnya, dari mana kamu bisa memulai perjalanan karier sebagai digital marketer? Berikut panduan step-by-step untuk membantu kamu dalam mengawali petualangan di industri digital marketing.
Posted Aug 18, 2024
7 min read
Mau Update dengan Tren Marketing? Wajib Subscribe 10 Newsletter Ini
Berlangganan newsletter bisa membantu kamu tetap update dengan perkembangan marketing yang ada, bermanfaat untuk marketer berpengalaman ataupun masih di entry level. Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu marketing newsletter, kenapa kamu harus berlangganan newsletter, dan list beberapa newsletter yang nggak boleh kamu lewatkan.
Posted Aug 4, 2024
Share this article