Epicareer Might not Working Properly
Learn More
Career Guide Cara Menulis Resume yang Efektif untuk Mendapatkan Pekerjaan Impianmu

14 min read

Cara Menulis Resume yang Efektif untuk Mendapatkan Pekerjaan Impianmu

Butuh resume yang bisa bikin kamu stand out di antara ratusan pelamar? Mulai dari elemen penting yang harus ada, seperti informasi kontak, ringkasan diri, pengalaman kerja, hingga skill yang relevan, semuanya dibahas dengan detail. Plus, ada tips menghindari kesalahan umum yang sering dilakukan. Jadi, yuk, simak artikel ini dan wujudkan karir impianmu dengan resume yang memikat!

Adinda Pryanka

Updated Jun 11, 2024

Cara Menulis Resume yang Efektif untuk Mendapatkan Pekerjaan Impianmu

Pendahuluan

Membuat resume yang efektif menjadi tujuan akhir setiap pencari kerja. Bersaing dengan ratusan pelamar lainnya membuat kamu harus bisa menyusun resume yang menarik perhatian dan meninggalkan kesan di mata rekruter.

Tapi, mungkin kamu bertanya, apa yang bisa kamu lakukan untuk membuat resume kamu menonjol. Di artikel ini, kita akan membahas elemen-elemen penting untuk disertakan dalam resume, serta apa saja yang harus dihindari.

Apa itu resume dan kenapa penting?

Resume merupakan dokumen formal yang menampilkan background profesional dan skill yang relevan dari seseorang—salah satu hal yang wajib disiapkan ketika melamar pekerjaan. Isinya, ringkasan perjalanan karir. Mulai dari pekerjaan yang telah maupun sedang kamu jalani, tanggung jawab serta skill yang kamu punya.

Melalui resume, tim rekrutmen akan lebih mudah menilai apakah kualifikasi kamu sudah sesuai dengan peran yang kamu tuju atau belum.

Resume sifatnya penting. Sebab, resume ini merupakan kesempatan kamu untuk memberikan kesan pertama kepada perekrut. Oleh karena itu, pastikan kamu membuatnya dengan menarik.

Apa saja yang harus ada di resume?

Berikut overview poin-poin yang perlu kamu sertakan dalam resume:

1. Informasi kontak

Mulailah dengan mencantumkan nama lengkap dan kontak kamu, termasuk nomor handphone serta alamat email.

Tuliskan informasi ini dalam desain yang sederhana. Gunakan jenis font yang simple dan warna professional. Tujuannya, agar perekrut tidak terdistraksi dari informasi yang ingin kamu sampaikan di dalam resume.

2. Rangkuman tentang diri kamu

Buatlah pernyataan singkat di bagian header mengenai diri kamu. Poin ini membantu kamu untuk memperkenalkan diri secara singkat ke perekrut.

Kalau kamu baru lulus sekolah atau kuliah dan belum punya banyak pengalaman profesional, kamu bisa menuliskan tujuan karir. Tuliskan satu atau dua kalimat yang menjelaskan skill dan ambisi karirmu.

Beda halnya jika kamu sudah punya pengalaman di dunia kerja. Kamu dapat menyertakan ringkasan perjalanan karier yang menjelaskan pengalaman kerja dan tujuan kamu selanjutnya dalam berkarier.

Kamu juga bisa mencantumkan hobi, olahraga favorit atau ketertarikan kamu untuk lebih menarik perhatian perekrut. Tuliskan dalam dua kalimat dengan nada yang profesional, namun sedikit playful.

3. Pendidikan

Cantumkan riwayat pendidikan kamu, dimulai dari pendidikan yang kamu tempuh terakhir (backward) dan relevan dengan pekerjaan yang kamu incar.

Kamu juga bisa menyertakan pendidikan informal seperti online course atau sertifikasi yang relevan untuk lebih menguatkan skill kamu.

4. Pengalaman kerja

Cantumkan pengalaman kerja kamu dengan menuliskan informasi mengenai nama dan lokasi perusahaan atau organisasi, serta kapan kamu bekerja di sana.

Di setiap pekerjaan, gunakan pointer untuk memberikan gambaran singkat tentang tanggung jawab dan pencapaian kamu. Sampaikan secara singkat, konkret dan fokus pada hasil. Sertakan juga skill apa saja yang kamu gunakan saat menjalani setiap pekerjaan.

Tuliskan semua pengalaman dalam urutan kronologis terbalik. Cantumkan pekerjaan terkini atau terakhir kamu.

Kamu juga bisa menyebutkan magang dan pengalaman volunteer yang memang relevan.

Kalau kamu punya pengalaman kerja yang banyak sampai kamu harus menulisnya lebih dari satu halaman, coba hapus pekerjaan kamu yang paling awal. Kecuali kalau pekerjaan tersebut sangat relevan dengan posisi yang kamu tuju.

5. Skill

Kamu bisa membuat daftar hard skill dan aplikasi yang kamu kuasai, seperti Photoshop, SEO, dan lain-lain. Hindari memasukkan soft skill di bagian sini, seperti manajemen waktu. Cantumkan poin tersebut di rangkuman diri kamu.

Sampaikan skill yang memang relevan dengan pekerjaan incaran. Misalnya, kalau kamu ingin melamar sebagai Digital Marketing, kamu tidak perlu menyertakan kemampuan Excel, kecuali jika itu tercantumkan sebagai persyaratan pekerjaan.

6. Struktur yang teratur

Layout resume yang rapi dan terstruktur memudahkan perekrut untuk melihat serta memahami informasi dengan cepat. Format yang jelas akan membantu highlight pengalaman, skill dan pendidikan kamu.

Resume yang teratur juga mencerminkan tingkat profesionalisme kamu sekaligus menunjukkan kemampuan komunikasi tertulis yang baik. Hal ini bisa meningkatkan peluang kamu untuk dipilih ke tahap seleksi lebih lanjut.

Beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

  • Gunakan font yang mudah dibaca seperti Arial dan Times New Roman,
  • Gunakan ukuran font yang sesuai,
  • Beri jeda atau spasi yang cukup untuk memudahkan pembacaan,
  • Gunakan pointer, dibandingkan full text, untuk membuat informasi lebih gampang dipahami.

Hal yang harus dihindari dalam menulis resume

Space dalam resume biasanya terbatas. Oleh karena itu, kamu perlu memprioritaskan informasi yang ingin kamu cantumkan. Pastikan, informasi itu meningkatkan peluang kamu untuk mendapatkan pekerjaan.

Ini adalah hal-hal utama yang perlu kamu hindari dalam menulis resume:

1. Typo

Selalu luangkan waktu untuk mengoreksi resume. Pastikan tidak ada kesalahan ketik atau tata bahasa yang bisa membahayakan lamaran kamu.

Kalau kamu melamar ke beberapa pekerjaan dan perusahaan, double checking jadi hal yang wajib kamu lakukan. Jangan sampai kamu mencantumkan informasi lowongan perusahaan A di resume yang akan kamu kirimkan ke perusahaan B.

Jangan sungkan untuk konsultasi atau meminta pendapat ke beberapa orang terdekat sebelum mengirimkan resume, seperti anggota keluarga atau kolega. Mereka bisa saja melihat kesalahan yang mungkin kamu nggak sadari.

2. Bertele-tele

Setiap harinya, perekrut bisa menerima puluhan hingga ratusan resume. Oleh karena itu, penting untuk membuat resume yang singkat dan to the point.

Teks yang terlalu panjang bisa membuat perekrut enggan membaca resume kamu lebih lanjut. Terutama jika dokumen kamu terlalu rumit dan bertele-tele.

Cantumkan informasi yang memang relevan atau dibutuhkan perekrut. Selain itu, cobalah membuat tulisan dalam bentuk pointer untuk memudahkan perekrut membaca.

3. Berbohong

Hal utama yang sangat perlu kamu hindari adalah berbohong, menyertakan informasi tidak akurat atau menyesatkan. Pernyataan ini bisa menjadi bumerang, membuat kamu justru di-blacklist dari proses lamaran kerja di perusahaan tersebut atau bahkan, perusahaan lain.

Kini, banyak perusahaan sudah cukup fleksibel terhadap proses rekrutmen mereka. Mereka juga kerap mempertimbangkan pelamar yang punya attitude positif, meskipun tidak memenuhi semua kriteria. Jadi, bersikaplah jujur dan jangan ‘membumbui’ resume kamu.

4. Terlalu panjang

Resume merupakan tempat yang tepat untuk menunjukkan pencapaian kamu. Tapi, bukan berarti kamu bisa menyertakan semua pengalaman dan informasi hidup hingga membuat dokumen resume kamu menjadi berlembar-lembar.

Beberapa perusahaan mungkin masih menerima resume yang lebih dari dua halaman. Tapi, sebagian besar di antara mereka tidak punya waktu untuk membaca konten sebanyak itu.

Sebaiknya, buatlah resume kamu satu halaman. Hilangkan informasi yang tidak perlu dan tidak relevan. Gunakan penjelasan yang sederhana untuk mendeskripsikan sesuatu.

5. Konten yang tidak profesional

Beberapa hal termasuk dalam kategori tidak profesional. Misalnya, menggunakan alamat email yang terlalu playful seperti [email protected]. Penggunaan alamat email seperti itu dapat meninggalkan kesan bahwa kamu tidak serius saat melamar.

Cara menulis resume yang efektif

Resume yang efektif perlu menyajikan semua informasi penting tentang kamu sebagai seorang profesional secara ringkas dan jelas. Kamu perlu memperhatikan format dan konten sekaligus dalam membuat resume.

Hal-hal yang perlu kamu perhatikan:

1. Data diri yang informatif

Data diri yang dicantumkan harus berupa gambaran singkat mengenai identitas profesional kamu.

Bagian ini merupakan langkah pertama untuk perekrut mengenal kamu dan memulai berinteraksi dengan kamu. Oleh karena itu, cantumkan informasi yang penting dan tempatkan di bagian yang terlihat.

Data diri yang perlu kamu tulis antara lain:

  • Nama lengkap,
  • Email profesional,
  • Nomor WhatsApp,
  • Link ke LinkedIn, dan
  • Link ke portofolio kamu.

2. Biografi atau personal bio

Biografi atau bio pribadi merupakan pernyataan singkat yang merangkum skill dan pencapaian pribadi atau profesional kamu.

Jika disusun dengan baik, biografi dapat menjadi alat yang ampuh untuk menarik perhatian perekrut. Beberapa tips yang bisa kamu aplikasikan agar personal bio kamu menarik:

Singkat, padat dan jelas

Buatlah biografi yang jelas mengenai identitas profesional kamu. Usahakan ditulis dalam dua hingga tiga kalimat yang merangkum perjalanan karier dan aspirasi kamu.

Highlight pengalaman lalu

Cantumkan skill utama yang kamu miliki dan relevan dengan posisi yang kamu lamar. Tuliskan kontribusi peran kamu tersebut di pekerjaan terdahulu.

Outcome

Inti dari personal biografi adalah hasil dan dampak yang tercipta. Berikan bukti nyata atas kontribusi kamu di pekerjaan sebelumnya. Tunjukkan pengaruh yang kamu miliki terhadap proyek, tim atau organisasi.

Terlihat antusias

Tulis biografi dengan nada yang antusias terhadap industri atau peran yang kamu inginkan. Nada positif ini dapat membuat resume kamu lebih berkesan.

Customize

Sesuaikan biografi kamu untuk setiap lamaran. Tekankan background yang memang selaras dan relevan dengan persyaratan pekerjaan yang akan kamu lamar.

Unique Selling Proposition (USP)

Setiap orang pasti memiliki Unique Selling Proposition (USP), atau ciri khas yang membuat mereka menonjol. Cantumkan dengan jelas apa yang membuat kamu unik dan membedakan kamu dari orang lain.

Personal touch

Coba untuk tambahkan personal touch atau sentuhan personal di resume. Kamu bisa mencantumkan minat, hobi atau mungkin filosofi pribadi yang tetap membuatmu terlihat profesional di mata perekrut.

3. Jelaskan skill kamu

Ingat, menyusun resume tidak hanya mencantumkan riwayat pekerjaan kamu. Kamu juga perlu menampilkan skill yang membuat kamu menonjol dan menjadi kandidat yang ideal.

a. Keterampilan teknis

Skill teknis merupakan kemampuan practical yang sering kali spesifik dibutuhkan suatu pekerjaan. Dengan menyertakan skill ini di resume, perekrut akan lebih mudah mendapat gambaran bagaimana kemampuan kamu dalam menggunakan alat maupun teknologi yang relevan.

Beberapa skill teknis yang bisa kamu pertimbangkan:

  • Digital marketing: SEO optimization, Google Analytics dan manajemen media sosial,
  • Analisis data: Excel, SQL dan data visualization (Tableau, Power BI),
  • Desain grafis: Adobe Creative Suite dan Canva.
  • Programming language: Python, Java dan JavaScript.

b. Soft skill

Sering dikenal juga sebagai interpersonal atau people-skill—kemampuan penting dalam dunia kerja.

Soft skill menunjukkan kemampuan kamu dalam berkolaborasi, berkomunikasi dan menghadapi berbagai situasi kerja.

Berikut beberapa soft skill yang bisa membuat resume kamu terlihat efektif:

  • Komunikasi: Komunikasi lisan, komunikasi tertulis, kemampuan presentasi.
  • Kolaborasi: Relationship building, resolusi konflik.
  • Leadership: pengambilan keputusan, delegasi dan motivasi.

4. Pengalaman yang relevan

Poin pengalaman kerja merupakan elemen penting dalam resume. Jika ditulis dengan baik, poin ini akan menunjukkan bahwa kamu memiliki kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan yang kamu tuju.

Aplikasikan hal berikut untuk membuat resume kamu semakin menarik perhatian perekrut:

Gunakan action verbs (kata kerja action)

Action verbs merupakan kata-kata yang mengungkapkan suatu tindakan atau aksi. Dalam resume, kata ini digunakan untuk highlight skill, pengalaman dan pencapaian kamu.

Action verbs bersifat spesifik. Kata tersebut harus mampu memperjelas kontribusi kamu dan menambah kesan percaya diri pada resume.

Pilihlah kata kerja yang tepat untuk menggambarkan peran kamu dalam setiap pencapaian. Gunakan kata-kata yang unik, tidak samar-samar atau klise.

Hindari penggunaan kata yang sudah terlalu sering muncul seperti “responsible for” (“bertanggung jawab atas”). Kamu bisa menggantinya dengan kata yang lebih clear dan percaya diri seperti “pioneered” (“menggagas”) atau “launched” (“meluncurkan”).

Cantumkan pencapaian secara kuantitatif

Resume dengan pencapaian yang kuantitatif dan terukur akan meninggalkan kesan kuat di mata perekrut. Mereka akan lebih mudah dan cepat memahami seberapa besar kontribusi kamu terhadap suatu hasil akhir.

Sertakan angka-angka yang spesifik saat kamu menjelaskan pencapaian atau pengalaman sebelumnya. Lalu, kombinasikan dengan kata kerja aksi.

Contohnya: “Memprioritaskan penggunaan feedback dari user untuk penyempurnaan program, sehingga berdampak pada peningkatan customer satisfaction hingga 50 persen”

Poin ini akan lebih mudah dituliskan jika kamu terbiasa mengumpulkan data yang berhubungan dengan performance di pekerjaan terdahulu.

Tapi, kalau kamu merasa bahwa data yang bisa kamu tampilkan di resume terlalu sedikit atau nggak ada sama sekali, kamu perlu kerja sedikit lebih keras. Kamu harus memprioritaskan mencari dan mengolah data yang paling berhubungan dengan posisi yang kamu lamar.

Sampaikan hal yang relevan dan spesifik

Tuliskan tanggung jawab kamu di pekerjaan terdahulu secara spesifik. Jangan lupa untuk filter pengalaman yang relevan dengan posisi yang kamu inginkan.

Cantumkan nama perusahaan tempat kamu bekerja, jabatan yang kamu pegang di setiap perusahaan dan tugas spesifik dari posisi tersebut.

Kamu juga bisa memasukkan pencapaian atau penghargaan signifikan yang pernah kamu terima.

Kalau kamu sudah bekerja untuk beberapa posisi, sertakan hanya pengalaman selama 10 hingga 15 tahun terakhir.

Bagi fresh graduate, tuliskan juga kegiatan magang dan kegiatan volunteer yang pernah kamu jalankan. Kamu yang baru saja lulus SMA juga dapat mengaplikasikan hal yang sama.

Tuliskan riwayat pekerjaan secara jelas

Sertakan nama perusahaan tempat kamu kerja terdahulu secara lengkap dan bersifat official. Tuliskan dalam urutan terbalik, dahului dengan pekerjaan terakhir, diikuti dengan pekerjaan sebelumnya, dan seterusnya.

Untuk periode kerja, gunakan format standar bulan-tahun (misalnya, Januari 2015-Februari 2023). Kalau kamu sempat menjalani career break, jangan lupa untuk berikan penjelasan singkat mengenai alasan kamu.

Kamu juga perlu menuliskan jabatan secara spesifik. Dibanding hanya menulis “Marketing Manager”, kamu bisa menyebutkan “Social Media Marketing Manager” untuk memberikan gambaran yang lebih jelas. Hindari penggunaan akronim untuk menjelaskan role kamu.

Jelaskan secara singkat tanggung jawab utama dan skill yang kamu banyak pakai di pekerjaan. Balik ke poin sebelumnya, gunakan angka atau metrik untuk mengukur pencapaian kamu.

Jelaskan pendidikan dan sertifikasi

Informasi mengenai pendidikan akan memberikan gambaran kepada perekrut apakah kamu sesuai dengan posisi yang kamu tuju atau nggak.

Pastikan kamu menyertakan pendidikan formal maupun informal yang sudah kamu tempuh. Di antaranya institusi, jurusan dan periode waktu kamu menempuh pendidikan tersebut.

Sertakan informasi ini secara singkat. Biasanya, bagian pendidikan menjadi bagian terpendek dari resume, yakni sekitar 15-30 kata.

Untuk lebih menunjukkan sisi passionate, kamu bisa menambahkan informasi mengenai sertifikasi kamu. Poin ini sekaligus menunjukkan bukti bahwa kamu ahli di bidang tersebut dan membuat lamaran pekerjaanmu lebih menonjol di mata perekrut.

Cantumkan judul lengkap sertifikat yang berhasil kamu raih di poin Sertifikasi/ Certifications. Pastikan kamu mengetikkan namanya dengan benar.

Untuk memverifikasi keabsahan sertifikasi, kamu perlu mencantumkan nama asosiasi yang menerbitkan dokumen. Kamu bisa saja memasukkan link ke situs web organisasi ke dalam resume untuk mempermudah perekrut melakukan riset.

Sebaiknya kamu juga menuliskan tanggal sertifikat diterbitkan. Poin ini berguna agar perekrut mengetahui sudah berapa lama kamu menyelesaikan tugas atau studi untuk mendapatkan sertifikat.

Informasi tambahan

Perekrut biasanya akan tertarik dengan pengalaman di luar pekerjaan formal dan pendidikan yang kamu tempuh. Misalnya, pengalaman organisasi dan pekerjaan volunteer.

Dengan mencantumkan pengalaman berorganisasi, perekrut akan melihat kamu sebagai individu yang bersedia berkontribusi di luar pekerjaan wajib kamu.

Kamu dapat menyebutkan organisasi profesional mana pun yang pernah kamu ikuti. Khususnya jika organisasi tersebut relevan dengan industri kamu. Jika kamu pernah menjadi leader di organisasi tersebut, jangan lupa untuk mencantumkannya di resume.

Kamu dapat mencantumkan pengalaman berorganisasi ini di bagian tersendiri di resume dengan memberi judul “Pengalaman Organisasi”.

Kamu bisa menggabungkan poin tersebut dengan pengalaman komite atau volunteer. Informasi yang kamu sampaikan relatif sama, yakni nama perusahaan/ organisasi tempat kamu bekerja secara sukarela, tanggung jawab kamu dan periode waktu.

Informasi tambahan yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan berbahasa. Cantumkan secara jelas tingkat kemahiran kamu untuk setiap bahasa yang kamu kuasai (basic, intermediate atau advanced).

Tekankan relevansinya dengan posisi yang kamu lamar. Misalnya, “Keterampilan komunikasi bilingual saya terbukti sangat berharga dalam manajemen hubungan klien internasional dan memfasilitasi kolaborasi lintas budaya”.

Tips

1. Pilih format resume yang paling cocok

Tahukah kamu bahwa resume memiliki beberapa tipe. Setiap jenisnya digunakan untuk tujuan, tingkat pengalaman dan riwayat pekerjaan yang berbeda. Jenis pekerjaan yang dilamar pun juga menentukan tipe resume mana yang lebih cocok untuk kamu gunakan.

Berikut empat jenis resume utama yang perlu kamu ketahui:

a. Chronological/ Kronologis

Resume jenis ini dimulai dengan mencantumkan riwayat pekerjaan kamu. Posisi terbaru dicantumkan terlebih dahulu, diikuti dengan pekerjaan sebelumnya.

Dikutip di The Balance Money, resume kronologis menjadi jenis resume yang disukai banyak perekrut. Sebab, mereka lebih mudah melihat history pekerjaan kamu dan durasinya untuk mengecek relevansi dengan posisi yang kamu tuju.

Jenis resume ini cocok untuk kamu yang punya kriteria ini:

  • Ingin highlight perkembangan karir di industri atau profesi tertentu
  • Ingin menunjukkan pengalaman kamu bekerja di perusahaan sebelumnya yang mungkin prestigious atau terkenal di mata perekrut, atau
  • Bekerja di industri yang sama untuk jangka waktu lama tanpa ada gap.

Jika kamu baru saja memulai perjalanan karier kamu, atau ingin berpindah haluan karier, sebaiknya pertimbangkan jenis resume berikutnya, yaitu fungsional.

b. Functional/ fungsional

Resume ini menekankan skill dan pengalaman dibandingkan riwayat kerja. Misal, kalau kamu mempelajari ilmu tentang sumber daya manusia atau telah menjalani pelatihan di bidang tersebut, kamu dapat memulai resume dengan mencantumkan skill relevan seperti rekrutmen dan komunikasi.

Terkadang, resume jenis ini juga menyertakan ringkasan resume atau headline di bagian atas. Pada bagian ini, kamu dapat merinci skill dan pencapaian kamu.

Resume fungsional cocok untuk kamu yang:

c. Kombinasi

Resume ini merupakan gabungan antara kronologis dengan fungsional. Di bagian atas resume, biasanya dituliskan skill dan kualifikasi seseorang, dilanjutkan dengan timeline riwayat pekerjaan kamu.

Di resume kombinasi, daftar skill yang dituliskan cenderung lengkap dan diurut sesuai dengan skill yang paling relevan. Sedangkan, history pekerjaan cenderung disampaikan secara singkat mengingat poin ini bukanlah yang utama.

Dengan resume jenis kombinasi, kamu bisa highlight skill kamu yang paling menonjol dan relevan dengan pekerjaan yang dilamar sambil tetap menampilkan history pekerjaan kamu.

Jenis resume ini dapat bermanfaat kalau kamu:

d. Kreatif

Sesuai dengan namanya, resume jenis ini dibuat dengan desain dan format yang kreatif. Kamu bisa menyertakan infografis, gambar, video, portfolio atau bahkan membuat resume lewat website yang dicustom.

Resume kreatif memungkinkan kamu menunjukkan skill dan kemampuan kreatif kamu lebih maksimal dibandingkan resume jenis lain.

Tapi, sebelum membuat, pastikan konsep kreatif ini sudah sesuai dengan industri dan perusahaan yang kamu tuju.

Resume ini cocok untuk kamu yang:

  • Sedang melamar ke industri kreatif atau artistik,
  • Melamar pekerjaan yang mengharuskan kamu memasukkan elemen tambahan seperti contoh karya, atau
  • Ingin menampilkan skill secara spesifik, namun sulit menjelaskannya di resume.

2. Gunakan layout, background dan struktur yang jelas

Resume yang terorganisir dengan baik dan menarik secara visual akan menarik perhatian perekrut. Sebab, mereka akan lebih mudah menemukan dan memahami informasi yang mereka butuhkan.

Aplikasikan desain yang clean dan profesional dengan menyertakan judul yang jelas untuk setiap bagian. Gunakan jenis font yang mudah untuk dibaca, spasi cukup dan format yang konsisten.

Pastikan bagian riwayat pekerjaan, skill dan pencapaian ditulis di bagian yang berbeda. Hal ini memudahkan perekrut dalam memahami perjalanan karier kamu, sehingga meningkatkan kemungkinan resume kamu menonjol.

3. Pilih jenis font yang mudah dibaca

Font memiliki peranan penting di resume. Dengan memilih jenis dan ukuran font yang simpel dan mudah dibaca, kamu bisa memberi kesan pertama yang baik di mata perekrut.

Beberapa jenis font yang bisa kamu pilih untuk resume:

  • Arial
  • Avenir Next
  • Calibri
  • Cambria
  • Garamond
  • Georgia
  • Helvetica
  • Muna
  • Times New Roman

Cukup gunakan dua jenis font di setiap resume agar resume kamu nggak terlalu ‘ramai’. Kamu bisa menggunakan satu jenis untuk heading, dan jenis lainnya untuk konten.

Sementara itu, ukuran font yang optimal adalah antara 10 dan 12 poin. Mulailah bereksperimen dengan ukuran 10, dan kamu bisa memperbesarnya jika resume kamu masih memiliki space.

Jika resume kamu mencapai lebih dari dua halaman, pertimbangkan untuk menghapus beberapa informasi yang nggak relevan. Atau, kamu bisa menggantinya menjadi kata yang lebih ringkas.

4. Pastikan tidak lebih dari dua halaman

Tidak ada aturan baku yang menyebutkan bahwa resume harus dibuat maksimal dua halaman. Tapi, ingatlah, resume yang ringkas dan terorganisir dengan baik umumnya lebih efektif dalam menarik perhatian perekrut. Sebab, mereka punya waktu terbatas untuk meninjau ratusan resume.

Bagi kamu yang baru lulus SMA atau kuliah, dan memiliki pengalaman kerja kurang dari lima tahun, cobalah untuk membuat resume dalam satu halaman. Hal ini mengingat kamu belum mengumpulkan banyak pengalaman kerja. Resume satu halaman memungkinkan kamu menyajikan informasi relevan secara lebih ringkas.

Berbeda halnya jika kamu sudah berkarier lebih dari lima tahun. Kamu dapat memaksimalkan perjalanan karier di dua halaman resume.

Template resume

Berikut ini beberapa contoh template resume yang bisa kamu jadikan sebagai referensi:


Adinda Pryanka

SEO Content Writer

Meet Adinda, a journalist turned communications expert with 6 years of experience. From newsrooms to PR, she craft compelling stories and communicate with precision. Let's connect and collaborate!

Share this article

Related Articles