Epicareer Might not Working Properly
Learn More
Career Guide Cara Menulis Pengalaman Kerja dalam Resume

4 min read

Cara Menulis Pengalaman Kerja dalam Resume

Membuat resume bukan sekadar menulis daftar pekerjaan yang pernah kamu lakukan, tetapi menonjolkan pengalaman, keterampilan, dan pencapaian dalam format ringkas dan menarik. Penggunaan bullet point atau poin-poin penting dalam resume menjadi strategi terbaik menulis pencapaian dan pengalaman kerja. Mari kita bahas lebih lanjut di tulisan ini.

Faqihah Husnul Khatimah

Updated May 22, 2024

Cara menulis pengalaman kerja dalam resume

Tulis pengalaman kerjamu dengan jujur dan relevan

Pertama dan paling utama, deskripsikan dengan jujur apa peranmu di setiap pekerjaan, termasuk tanggung jawab utama dan tugas yang kamu lakukan.

Hindari mengarang cerita atau melebih-lebihkan pengalaman. Ingat, kejujuran ini mencerminkan integritas sebagai seorang profesional.

Fokus pada pengalaman paling relevan sesuai posisi yang dilamar.

Hal ini tidak hanya menunjukkan kesesuaianmu dengan posisi tersebut, tetapi juga menunjukkan bahwa kamu mengerti kebutuhan dan ekspektasi dan pemberi kerja.

Kamu tidak harus menuliskan setiap pekerjaan, terutama jika tidak relevan.

Menyertakan pekerjaan paling relevan dan terbaru bisa lebih efektif daripada mencantumkan setiap pekerjaan tanpa memperhatikan relevansinya.

Haruskah menggunakan bullet point dalam resume?

Jawabannya, iya. Menggunakan bullet point sangat disarankan dalam penulisan resume.

Bullet point memecah teks menjadi potongan-potongan informasi lebih kecil, sehingga perekrut lebih mudah dalam memindai dan menangkap informasi penting.

Selain itu, kamu dapat menyoroti keterampilan, pencapaian, dan pengalaman paling relevan langsung ke intinya.

Bullet point juga membantu mengatur informasi dalam format rapi dan efisien, sehingga menghemat ruang kertas.

Berapa bullet point yang harus digunakan dalam resume?

Jumlah bullet point dalam resume tergantung pengalaman dan informasi yang ingin disampaikan. Namun, ada beberapa pedoman umum untuk membantumu menentukan jumlah yang tepat:

  • Gunakan 3–5 bullet point untuk pekerjaan terbaru dan paling relevan;
  • Jika memiliki banyak tanggung jawab atau pencapain penting dalam satu posisi, kamu bisa menggunakan hingga 6 bullet point;
  • Jika pekerjaan sudah lama atau kurang relevan, batasi 2–3 bullet point yang menyoroti keterampilan atau pencapaian penting saja;
  • Jika pekerjaan sudah lebih dari 8 tahun lalu, lebih baik tidak usah dituliskan secara detail;
  • Utamakan setiap poin menunjukkan keterampilan dan pencapaian berbeda, jangan mengulang informasi yang sudah disebutkan.

Formula menggunakan bullet point dalam resume

Terapkan rumus AQS (Action, Quantifiable result, Specific) untuk menonjolkan pencapaian dan keterampilanmu.

Rumus ini cukup sederhana, mencakup:

  • Apa yang kamu lakukan di pekerjaan tersebut,
  • Ringkasan pencapaianmu, dan
  • Hasil dengan menyertakan data kuantitatif.

Action

Mulai setiap poin dengan kata kerja aksi yang menggambarkan peranmu di pekerjaan itu.

Kata kerja ini harus mencerminkan tindakan, seperti:

  • Mengembangkan,
  • Memimpin,
  • Merancang,
  • Meningkatkan, dsb.

Quantifiable result

Sertakan hasil pencapaianmu dengan data spesifik dan dapat diukur.

Hal ini membantu perekrut memahami dampak nyata dari kontribusimu. Contoh:

  • Meningkatkan penjualan sebesar 20%,
  • Mengurangi waktu pengiriman dari 5 hari menjadi 3 hari,
  • Menghasilkan 100 calon pelanggan baru, dsb.

Specific

Berikan detail spesifik tentang pencapaian untuk menjelaskan tugas dan tanggung jawabmu.

Informasi spesifik ini harus menjawab pertanyaan seperti bagaimana mencapai hasil tersebut, teknik atau metode apa yang digunakan, dan tantangan yang berhasil kamu hadapi.

Contoh penerapan formula

Sebelum

  • Bertanggung jawab memanajemen tim digital marketing.

Menggunakan formula

  • Memimpin 5 orang dalam tim untuk proyek revitalisasi brand yang mencakup strategi pemasaran digital dan tradisional.
  • Menerapkan kampanye kreatif yang meningkatkan interaksi pelanggan di media sosial sebesar 40%.
  • Menghasilkan peningkatan penjualan sebesar 15% dalam satu kuartal.

Tips menulis bullet point untuk resume

Berikut beberapa tips untuk membuat resume kamu menonjol dengan menggunakan bullet point:

1. Fokus pada pencapaian, bukan hanya tugas

Alih-alih mencantumkan tugas, lebih baik tulis pencapaian yang kamu dapatkan selama bekerja.

Hindari menuliskan poin-poin di resume kamu seperti deskripsi pekerjaan.

2. Gunakan angka untuk menjelaskan pencapaian

Angka dan metrik memberikan bukti lebih jelas dan meyakinkan tentang hasil kerjamu. Usahakan masukkan angka dan metrik dalam setiap poin.

Selain itu, kamu juga bisa memberikan sedikit konteks tentang cara mencapai angka tersebut.

Contoh: "Meningkatkan penjualan sebesar 20% dalam setahun dengan memperkenalkan strategi pemasaran digital baru, menghasilkan pendapatan tambahan sebesar Rp200 juta."

3. Gunakan kata kerja aksi

Mulai kalimat dalam setiap poin dengan kata kerja aksi yang kuat.

Rumusnya, [kata kerja aksi] + [apa yang kamu lakukan] + [hasil].

4. Gunakan kata kunci yang relevan dengan deskripsi pekerjaan

Masukkan kata kunci dari deskripsi pekerjaan dalam poin-poin pencapaianmu.

Misalnya, kamu melamar posisi sebagai digital marketing specialist.

Dalam deskripsi pekerjaan tersebut, ada kata kunci “Search Engine Optimization (SEO)”.

Maka, kamu bisa menuliskan poin pencapaian dalam resume, seperti:

“Mengembangkan dan melaksanakan strategi Search Engine Optimization (SEO) untuk meningkatkan trafik website sebesar 40% dalam 6 bulan.”

Memasukkan kata kunci tidak hanya menunjukkan bahwa kamu cocok dengan pekerjaan tersebut, tapi juga memudahkan resume melewati sistem ATS (Applicant Tracking Systems).

5. Pilih gaya bullet point yang standar

Gunakan gaya bullet point yang sederhana dan profesional, seperti strip atau lingkaran.

Hindari gambar atau simbol berlebihan. Jaga konsistensi menggunakan gaya yang sama untuk setiap poin dalam resume.

6. Pertahankan konsistensi format

Gunakan kapitalisasi, bentuk kata kerja, dan tanda baca yang konsisten.

Konsistensi format menunjukkan profesionalisme dan memudahkan perekrut untuk membaca dan memahami informasi yang disampaikan.


Nah, itulah dia cara menulis pengalaman kerja dalam resume. Semoga bisa membantumu menulis resume yang menarik perhatian rekruter!

Jangan lupa, upload resume kamu di Epicareer dan temukan lowongan pekerjaan impianmu.

Faqihah Husnul Khatimah

SEO Content Writer

Faqihah Husnul Khatimah is a journalist passionate about the creative industry, a campus magazine editor, and a social organization design staff. Neat and responsible with a flair for writing and design.

Topic tags

Resume and Cover Letter

Share this article

Related Articles