Epicareer Might not Working Properly
Learn More
Career Guide 6 Hal yang Harus Dipersiapkan sebelum Melamar Pekerjaan

5 min read

6 Hal yang Harus Dipersiapkan sebelum Melamar Pekerjaan

Sebelum melamar kerja, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan dan persiapkan agar proses job hunting-nya berjalan dengan lancar dan sesuai ekspektasi kamu. Simak pembahasannya berikut ini.

Ivana Livia Wibisono

Updated Jun 12, 2024

Hal yang harus dipersiapkan sebelum melamar pekerjaan

1. Aset dan dokumen yang dibutuhkan

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan aset dan dokumen-dokumen penting, termasuk resume, cover letter, portofolio, dan dokumen lain yang kiranya dibutuhkan.

Resume

Resume berisi profil profesional yang berisi nama lengkap, nomor telepon, alamat email, riwayat pendidikan, penghargaan (jika ada), riwayat organisasi, dan riwayat pekerjaan.

Pada riwayat pendidikan, kamu cukup menuliskan mulai dari SMA atau bahkan kuliah saja. Jika presentable, jangan lupa sertakan nilai IPK kamu.

Kamu pernah menang lomba atau mendapatkan penghargaan? Tambahkan ke resume untuk jadi nilai jual tambahan.

Jika kamu belum pernah bekerja sebelumnya, kamu bisa memasukkan riwayat organisasi yang pernah diikuti. Jelaskan juga peran kamu di organisasi tersebut.

Jelaskan juga di riwayat pekerjaan tentang tugasmu saat di posisi tersebut. Tulis pencapaian kamu selama bekerja juga.

Pastikan resume kamu ATS friendly, ya.

Portofolio

Tidak semua posisi memerlukan portofolio. Namun, untuk posisi yang relevan, portofolio jadi salah satu aset wajib selain resume.

Beberapa role yang butuh portofolio adalah:

  • Graphic designer,
  • Animator,
  • Content writer,
  • Videographer,
  • Data analyst,
  • Digital marketing specialist, dsb.

Buat portofoliomu semenarik mungkin dengan memasukkan karya-karya terbaikmu. Jelaskan peranmu dalam karya tersebut dan dampaknya terhadap perusahaan.

Contohnya, kamu ingin melamar di posisi data analyst, untuk itu kamu sudah mengerjakan beberapa project dan membangun portofolio untuk data analyst.

Kamu dapat mempresentasikan beberapa hal di portofoliomu, seperti:

  • Project yang kamu kerjaan,
  • Visualisasi data yang telah kamu buat,
  • Konteks dan goal dari project,
  • Hasil dan proses analisis yang kamu lakukan,
  • Rekomendasi yang kamu sarankan, dsb.

Berikut beberapa contoh portofolio untuk berbagai role:

Cover letter

Cover letter adalah surat pengantar saat kamu melamar kerja, berisi latar belakang singkat, kualifikasi, motivasi, serta alasan mengapa kamu tertarik melamar posisi tersebut.

Pastikan cover letter yang kamu tulis sudah disesuaikan dan personalized sesuai dengan posisi dan perusahaan yang kamu lamar.

Tips lainnya dalam menulis cover letter adalah:

  • Pastikan cover letter kamu relevan dengan job requirement
  • Format secara rapi
  • Pastikan mudah dibaca
  • Jangan mengulang isi resume
  • Buat secara jelas dan tidak bertele-tele
  • Tambahkan CTA yang jelas

Dokumen lainnya

Siapkan dokumen lain yang dibutuhkan, dan dokumen-dokumen ini bisa berbeda sesuai dengan instansi dan perusahaan yang kamu lamar.

Beberapa contoh yang biasanya diminta adalah:

  • Transkrip nilai,
  • Ijazah,
  • KTP,
  • SKCK,
  • BPJS,
  • NPWP, dsb.

Sebagai catatan, beberapa dokumen tersebut mungkin hanya diminta setelah masuk ke tahapan offering.

2. Background check mandiri

Background check penting dilakukan secara mandiri untuk memastikan seluruh data tentangmu yang tersebar di internet tidak menimbulkan kesan negatif yang bisa jadi mempengaruhi kredibilitas dan proses pencarian kerja.

Kamu dapat melakukan background check sesederhana dengan menuliskan nama di mesin pencari dan melihat hasil yang muncul.

Jika dibutuhkan, kamu dapat menggunakan jasa background checking profesional—hal ini tentu butuh investasi dan tidak selalu dibutuhkan terutama untuk kamu yang masih di posisi entry.

3. Akun LinkedIn

LinkedIn adalah platform di mana kamu bisa mencari pekerjaan dan networking dengan sesama profesional dari berbagi industri dan perusahaan.

Isi profil LinkedIn-mu sesuai dengan pengalaman yang kamu miliki dan buat menjadi menarik. Sertakan juga:

  • hard skill,
  • soft skill,
  • sertifikasi,
  • portofolio, dsb.

Di LinkedIn, kamu bisa berbagi tentang apa pun yang berhubungan dengan pekerjaan:

  • Share karya dan achievement terbaru kamu,
  • Posting insight dan hal-hal yang kamu pelajari yang bermanfaat untuk orang lain,
  • Interaksi juga dengan user lainnya.

Membangun personal brand di LinkedIn akan memudahkanmu terhubung dengan lebih banyak orang, mendapatkan lebih banyak info tentang lowongan yang relevan, serta meningkatkan potensimu diterima kerja.

4. Personal branding

Tidak jarang recruiter juga mencari kandidat di LinkedIn dan mengecek personal branding dari calon kandidat.

Juga, terdapat kemungkinan recruiter mengecek media sosial, blog, komentar yang kamu post, dan jejak digital lainnya.

Meskipun terdapat pandangan bahwa ini tidak etis, mereka biasanya melakukan ini untuk mengetahui lebih dalam tentang latar belakang, perilaku, sampai dengan kesesuaian kamu terhadap budaya di kantor.

Jadi, manfaatkan kesempatan ini untuk bisa lebih menguatkan personal branding kamu yang sekiranya bermanfaat bagi pekerjaanmu nanti.

5. Company research

Kenali perusahaan yang potensial, termasuk juga perusahaan tempat kamu melamar.

Cek sejarah perusahaan, industrinya, dan kondisinya saat ini. Dengan mengeceknya, kamu bisa dapat gambaran apakah perusahaan ini akan bertahan lama atau tidak dan apakah culture serta work arrangement-nya sesuai denganmu.

Pahami juga deskripsi pekerjaannya. Pastikan kamu cocok dengan job description yang ditulis di informasi lowongan pekerjaan dan mau melakukannya saat bekerja nanti.

Melakukan dua hal di atas akan membantumu saat proses wawancara. Biasanya, recruiter akan bertanya tentang apa motivasimu melamar posisi terkait dan sejauh mana kamu mengenal perusahaan.

Tidak hanya itu, recruiter juga akan mengetes seberapa familiar dirimu terhadap deskripsi pekerjaanmu nanti.

6. Network

Banyak jalan menuju Roma. Banyak jalan juga menuju pekerjaan impianmu. Selain melamar lewat lowongan kerja, kamu bisa mendapatkan kesempatan lewat berkenalan dengan recruiter dan manager terkait.

Sesaat setelah kamu melamar pekerjaan, kirim email atau pesan lewat LinkedIn ke recruiter atau manager posisi terkait dan infokan bahwa kamu sudah melamar posisi tersebut.

Kolega di kantor tempat kamu melamar juga bisa jadi salah satu jalan kamu diterima.

Sudah banyak perusahaan yang menerapkan employee referral program, di mana kolegamu bisa merekomendasikanmu ke posisi yang kamu inginkan—tentu kamu tetap harus menjalani hiring process seperti biasa. Namun, menerima rekomendasi dari karyawan yang sudah bekerja akan jadi nilai tambah buatmu.


Sudah siap untuk melamar kerja? Pastikan semua hal di atas sudah kamu persiapkan dan lakukan, ya!

Kamu juga bisa cek tips persiapan karier lainnya di Epicareer dan manfaat fitur Epicareer untuk mencari pekerjaan yang relevan sesuai experience dan data dari resume-mu.

Lowongan kerja (dibutuhkan segera) di Indonesia:

Ivana Livia Wibisono

SEO Content Writer

Meet Ivana, a vibrant and passionate professional with six years of experience in Content Writing and Content Planning. With a vision to help society through her writing skills, she has successfully led various projects in mass media, home & and living industry, and e-commerce companies with outstanding outcomes.

Topic tags

Share this article

Related Articles