5 min read
Personal Branding: Definisi, Manfaat, dan Cara Membangunnya
Personal branding adalah salah satu cara kamu mendefinisikan siapa dirimu sebenarnya, dan dapat sangat membantu dalam membangun network, serta jadi salah satu pertimbangan perusahaan menerima lamaran kerjamu atau tidak. Saat ini ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperlihatkan personal branding yang kamu miliki, termasuk di media sosial. Sebelum mulai membahas hal tersebut, ada baiknya kamu pahami dulu apa itu personal branding dan mengapa hal tersebut penting dilakukan, terutama kaitannya dalam memperoleh pekerjaan.
Updated Jun 11, 2024
Apa itu personal branding?
Personal branding adalah proses menentukan dan mempromosikan nilai yang kamu yakini sebagai individu. Personal branding merupakan hasil dari pengalaman, keterampilan, dan nilai-nilai yang membedakan kamu dari yang lainnya.
Sederhananya, personal branding adalah penilaian orang lain yang sengaja kamu bangun untuk kepentingan profesional.
Personal branding bisa memberikan nilai tambah dalam proses recruitment di perusahaan, sehingga bisa membantumu mendapatkan pekerjaan lebih cepat.
Dalam konteks profesional, personal branding dilakukan sebagai upaya membangun bagaimana orang lain menilaimu atau kamu ingin terlihat seperti apa di mata mereka.
Ada banyak cara untuk menunjukkan personal branding yang kamu miliki, misalnya saja melalui media sosial, seperti LinkedIn, X, Instagram, atau TikTok.
Personal branding juga bisa kamu tunjukkan lewat perilaku sehari-hari, seperti cara berpakaian, gaya bicara, kendaraan, hingga pemilihan smartphone.
Hal-hal tersebut jika dilakukan secara terus menerus dan disadari oleh orang lain merupakan contoh kecil personal branding yang kamu bangun.
Manfaat personal branding
Gill Corkindale (Executive Coach and Writer di Harvard Business Review) berargumen bahwa personal brand seseorang harus memenuhi keempat hal ini:
- Menarik bagi audiens
- Autentik
- Konsisten
- Dikenal
Lantas, apa saja sebenarnya manfaat dari membangun personal branding?
1. Meningkatkan kredibilitas
Lewat personal branding, kamu dapat menunjukkan kemampuan dan keahlian dalam berbagai macam hal.
Kamu juga bisa menonjolkan pengetahuan dan wawasan kamu sehingga orang akan yakin terhadap kredibilitas serta kemampuan yang kamu miliki.
2. Menjelaskan apa yang membedakan kamu dari orang lain
Tentunya, tidak semua orang memiliki ciri khas yang sama.
Lewat personal branding, kamu dapat menunjukkan apa yang membedakan kamu dengan kebanyakan orang dan kamu juga bisa membangun spesialisasi—ingin dikenal sebagai apa.
3. Membangun kesan yang tahan lama
Semakin baik personal brand-mu, orang lain juga akan semakin mudah mengingatmu.
4. Membantu kamu terhubung dengan target audiens
Jika orang lain paham tentang:
- Apa yang kamu tunjukkan sebagai personal brand,
- Hal apa yang bisa kamu lakukan dengan baik,
- Apa yang bisa kamu bantu,
- Masalah apa yang bisa kamu selesaikan,
- Apa yang kamu "jual", dsb.
Besar kemungkinan target audiensmu juga lebih mudah menemukanmu. Orang-orang akan lebih paham dan relate, dan kamu akan jadi top of mind untuk hal spesifik tertentu.
5. Membuka berbagai peluang dan kesempatan
Ketika kamu sudah terhubung dengan audiens yang tepat, maka peluang dan kesempatan—seperti kesempatan project, pekerjaan, permintaan konsultasi, dsb., akan datang dengan sendirinya.
Cara membangun personal brand
Membangun personal brand butuh proses dan waktu.
Jika kamu ingin membangun personal brand-mu sendiri, berikut beberapa langkah yang bisa diikuti:
1. Tentukan tujuanmu
- Apa tujuan utama membangun personal brand?
- Kamu ingin orang lain menilaimu sebagai apa?
- Perbedaan apa yang ingin kamu tunjukkan, baik secara pribadi maupun profesional?
- Apa yang ingin kamu raih dari membangun personal brand?
Kamu bisa memulainya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan mengidentifikasikan diri sebagai seseorang yang ahli dalam suatu hal.
Kamu juga bisa menggunakan personal branding statement untuk membantu menentukan personal brand-mu.
2. Temukan nilai lebihmu
Ketika kamu baru akan memulai membangun personal branding, highlight nilai lebih yang ada pada dirimu.
Caranya bisa dengan menanyakan penilaian atau pandangan orang lain terhadapmu saat ini. Berikutnya, kamu bisa melanjutkan atau mengubah branding yang telah dimiliki supaya sesuai dengan nilai ini.
Jika masih merasa kesulitan, coba dengan merinci hal-hal seperti berikut ini:
- Seperti apa yang orang lain ketahui tentang kamu?
- Bagaimana perasaan dan sikap mereka terhadapmu?
- Cerita apa yang mereka ketahui dan ceritakan tentang kamu?
- Susun semuanya ke dalam satu kalimat hingga kamu bisa menemukan apa nilai lebih yang ada dalam diri yang jarang atau mungkin tidak dimiliki orang lain.
Jika kamu sudah menemukannya, maka gunakan itu sebagai modal awal dalam membangun personal brand.
3. Petakan audiensmu
Sama seperti mengiklankan sebuah produk, kamu juga harus tahu siapa audiens yang akan kamu tuju. Tentunya, sebuah brand tidak akan sukses jika tidak ada orang yang menyadarinya.
Agar kamu semakin jelas terlihat di mata orang yang tepat, maka mulailah untuk memetakan target audiensmu dari sekarang.
Beberapa contoh audiens yang tepat untuk personal branding-mu dalam dunia profesional, seperti:
- tim HR,
- calon user,
- rekan kerja, hingga
- teman-teman kuliahmu dulu.
Hal yang penting diperhatikan di sini adalah, pesan atau hal apa yang bisa kamu sampaikan dan bermanfaat untuk mereka.
Kamu bisa melakukan pendekatan layaknya membangun user persona untuk brand.
4. Bangun narasi personal
Menyusun dan membuat narasi personal yang tepat adalah hal penting yang harus dilakukan jika ingin membangun personal brand.
Narasa personal ini bisa dibangung dengan membagikan:
- prestasi yang pernah dicapai,
- keunikan diri,
- hal yang kamu pelajari, atau
- kesan positif yang telah berhasil kamu bangun sebelumnya.
Dalam konteks pekerjaan, ketika recruiter meminta untuk menceritakan tentang dirimu, jangan mengulang dengan membacakan isi resume.
Kamu bisa menceritakan tentang pengalaman dan kesuksesanmu sebelumnya. Dengan begitu, kamu menjadi lebih mudah diingat.
5. Bagikan wawasan, bukan informasi
Sebisa mungkin, dalam membentuk personal brand yang profesional, sampaikanlah insight, bukan hanya sekadar informasi saja.
Misalnya, kamu memilih media sosial sebagai salah satu sarana untuk membangun personal branding, usahakan agar tidak hanya membagikan konten dari orang lain saja.
Hal tersebut merupakan informasi yang orang lain juga bisa mendapatkannya dengan mudah dan tentu mereka tidak akan mengingatnya lama.
Sampaikan pendapatmu sendiri tentang berbagai hal yang sedang terjadi sesuai dengan bidang yang kamu kuasai. Tambahkan opini pribadi sendiri agar orang lain bisa mengingatmu.
Punya skill dan knowledge tentang content marketing akan sangat membantumu dalam hal ini.
6. Networking
Personal branding melibatkan banyak pihak. Kamu membutuhkan orang lain agar bisa membagikan ceritamu sehingga meningkatkan kredibilitas dan membantu menjangkau audiens baru.
Kamu juga perlu mengidentifikasi beberapa orang, seperti gatekeepers, influencers, promoters, dan komunitas yang akan dapat membantumu membentuk personal branding.
Oleh karena itu, personal branding tidak akan lengkap tanpa dibarengi dengan networking.
7. Konsisten
Terakhir, kamu harus konsisten dalam proses membangun personal brand.
Banyak orang gagal membangun personal branding yang tepat karena tidak konsisten melakukannya dan selalu berubah-ubah di dalam prosesnya, tidak sesuai dengan tujuan.
Salah satu tips agar konsisten adalah dengan membuat content calendar untuk menjadwal kapan kamu membagikan insight, networking, dsb.
Sudah siap membangun personal branding-mu sendiri? Semakin cepat kamu memulai akan semakin baik.
Cek tips tentang personal branding dan pengembangan karier lainnya dari Epicareer.
Bacaan lebih lanjut:
Lowongan kerja terpopuler di Indonesia:
SEO Content Writer
Topic tags
Share this article
Related Articles
15 min read
Deskripsi Pekerjaan: Cara Membuat yang Efektif dan Menarik
Deskripsi pekerjaan yang baik adalah kunci sukses rekrutmen! Temukan cara membuatnya menarik dan jelas untuk menarik kandidat yang tepat bagi perusahaanmu.
Posted Sep 19, 2024
15 min read
Background Check: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?
Pelajari cara menyusun deskripsi pekerjaan yang efektif untuk menarik kandidat berkualitas. Deskripsi yang baik adalah langkah awal menuju kesuksesan rekrutmen.
Posted Sep 19, 2024
14 min read
5 Tips Memulai Karier di Digital Marketing Meski Tanpa Pengalaman
Kamu ingin jadi digital marketer, tapi tidak punya pengalaman? Jangan khawatir! Kabar baiknya, dengan pola pikir dan skill yang tepat, kamu bisa berkarier di industri yang dinamis ini. Seiring kemajuan teknologi yang terus membentuk cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan, perusahaan semakin banyak berinvestasi di digital marketing. Mereka ingin menjangkau banyak audiens dan tetap kompetitif. Jadi, kamu punya banyak peluang di industri ini, sekalipun kamu baru mulai terjun.
Posted Aug 18, 2024
11 min read
4P Marketing: Teori Mudah dan Tips Penggunaannya
Kamu bisa menganggap 4P sebagai toolkit marketing. Mereka akan membantu kamu berpikir secara terstruktur untuk menjangkau customer dan membuat produk kamu ‘bersinar’ di tengah kompetisi. Artikel ini akan menguraikan pengertian dari setiap komponen beserta contoh nyatanya. Kamu juga akan dikenalkan model marketing lain yang bisa lebih meningkatkan strategi kamu.
Posted Aug 18, 2024
12 min read
8 Langkah Memulai Karier di Digital Marketing
Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang digital marketer bervariasi, antara 1-4 tahun. Menyelesaikan gelar sarjana sendiri biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Namun, kamu bisa mulai mencari pengalaman dan sertifikasi sambil menyelesaikan pendidikan. Pertanyaan selanjutnya, dari mana kamu bisa memulai perjalanan karier sebagai digital marketer? Berikut panduan step-by-step untuk membantu kamu dalam mengawali petualangan di industri digital marketing.
Posted Aug 18, 2024
7 min read
Mau Update dengan Tren Marketing? Wajib Subscribe 10 Newsletter Ini
Berlangganan newsletter bisa membantu kamu tetap update dengan perkembangan marketing yang ada, bermanfaat untuk marketer berpengalaman ataupun masih di entry level. Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu marketing newsletter, kenapa kamu harus berlangganan newsletter, dan list beberapa newsletter yang nggak boleh kamu lewatkan.
Posted Aug 4, 2024
Share this article