6 Tips Membangun Personal Brand di LinkedIn

Sebagian orang bisa dengan cepat memutuskan apakah mereka ingin bekerja sama denganmu atau tidak hanya dengan mengecek profilmu di LinkedIn. Maka dari itu, LinkedIn perlu dimanfaatkan untuk membantumu membangun personal brand yang tepat.

Personal brand yang baik akan membantumu tampil lebih menonjol dari orang lain. Hal ini penting, terutama di lingkungan profesional dan saat sedang mencari pekerjaan.

Lewat personal branding, kamu dapat:

• menunjukkan pengetahuan dan skill,
• memamerkan portofolio, serta
• terhubung dengan audiens yang ideal—termasuk recruiter.

Tidak jarang recruiter mencari kandidat di LinkedIn dan memperhatikan personal brand mereka—social recruiting.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membangun personal branding:

1. Profil yang autentik

Hal dasar yang penting untuk dilakukan adalah melengkapi profil dan buat profilmu serelevan mungkin dengan target audience.

Berikut beberapa hal yang bisa kamu maksimalkan untuk menjadikan LinkedIn profile-mu autentik:

• Pilih foto profil yang sesuai
• Gunakan banner image yang relevan
• Lengkapi seluruh informasi yang relevan, mulai dari basic info, contact, dsb.
• Optimalkan headline, tulis secara singkat skill, role, atau expertise-mu
• Tampilkan beberapa konten terbaikmu di featured section

LinkedIn sendiri menyediakan course untuk mengoptimasi profil ini, salah satunya adalah Rock Your LinkedIn Profile yang dibawakan oleh Lauren Jolda (LinkedIn Program Manager).

2. Deskripsi singkat yang menarik

Tulis deskripsi menarik tentang siapa kamu di about section. Kamu bisa mencoba beberapa hal ini:

• Tambahkan konteks tentang diri kamu (sesuaikan dengan target audience yang kamu tuju)
• Sampaikan value yang kamu pegang
• Tunjukkan apa yang membuat kamu berbeda dari orang lain
• Jelaskan secara singkat experience dan impact dari kontribusimu
• Kamu juga bisa menuliskan personal brand statement-mu di sana

Berikut beberapa akun dengan profil dan deskripsi menarik:

• Amanda Natividad (VP Marketing at SparkToro)
• Justin Welsh (Founder at The Saturday Solopreneur)
• Indah Mustikasari (Senior Product Manager at Zalora)

3. Posting konten secara konsisten

Salah satu cara mudah untuk memulai adalah dengan mem-posting ulang artikel atau berita yang relevan dengan value atau expertise-mu. Jangan lupa untuk menambahkan opini, insight yang didapat, atau apa pun yang dapat menambah value—bukan sekadar repost.

Jika memungkinkan, buat konten originalmu sendiri. Lakukan riset dan luangkan waktu untuk membuat konten yang bermanfaat.

Tips membuat konten di LinkedIn dari Heinrich Rusche (CRO at Building Radar):

• Gunakan hook yang menarik (buat orang lain tertarik membaca kontenmu)
• Fokus pada value dari kontenmu, sampaikan hal yang bermanfaat untuk orang lain
• Gunakan media (gambar, video, deck, dll.)
• Tambahkan call to action

Kamu bisa cek lebih lanjut di video YouTube-nya, "How to build a Personal Brand on LinkedIn".

4. Bangun network yang relevan

Selain berinteraksi dengan orang lain di kolom komentar, jangan lewatkan kesempatan untuk berkoneksi.

Jill Avery (Marketing Professor at Harvard Business School) dan Rachel Greenwald (Executive Fellow at Harvard Business School) mengidentifikasi empat kategori yang baiknya termasuk dalam network-mu:

Gatekeepers

Gatekeepers adalah orang-orang yang punya andil besar dalam aktivitas profesionalmu.

Contohnya adalah recruiter, user, committee member, owner, venture capital, dsb.

Mereka punya pengaruh langsung terhadap hal-hal berikut:

• Apakah kamu diterima kerja,
• Apakah project pitching-mu diterima,
• Kesempatan untuk jadi contributor di suatu website, dsb.

Influencers

Influencers adalah mereka yang punya suara dan massa yang besar, yang biasanya menjadi top of mind, dan rekomendasi dari mereka bisa jadi salah satu hal yang membantu meningkatkan kredibilitasmu.

Promoters

Promoters adalah mereka yang aktif mendukung dan membantu memperluas jangkauan personal brand-mu.

Contohnya adalah:

• Mentor,
• Senior,
• Team member,
• Kolega,
• Student,
• Mentee, dsb.

Communities

Communities adalah tempat di mana kamu bisa menemukan orang-orang yang memiliki minat, experience, atau value yang denganmu.

Usahakan untuk terhubung ke semua kategori tersebut.

5. Engage dengan para expert

Setelah memposting konten, jangan lupa untuk engage dengan mereka yang berkomentar di postinganmu dan lakukan hal yang sama ke konten orang lain.

Juga, setelah kamu mengidentifikasi keempat kategori tadi, mulailah berinteraksi dengan mereka.

Pastikan kamu melakukan interaksi yang meaningful—bukan hanya sekadar berkomentar di postingan mereka.

Bangun real relationship dan buat dirimu terlihat dan punya kesan positif.

6. Manfaatkan fitur LinkedIn sebaik mungkin

LinkedIn punya banyak fitur yang bisa kamu manfaat, beberapa di diantaranya adalah:

• LinkedIn Learning
• Collaborative article
• LinkedIn Pulse
• Newsletter

Kamu bisa memanfaatkan semua fitur itu untuk menjangkau lebih banyak orang, memperluas network, dan membangun personal branding.

LinkedIn juga punya premium subscription yang membuka akses ke lebih banyak fitur, ini penting terutama untuk kamu yang sedang dalam proses job hunting.

Demikian sedikit tips membangun personal branding via LinkedIn.

Buat kamu yang sedang dalam proses job seeking, selain membangun personal brand di LinkedIn, kamu bisa manfaatkan Epicareer untuk membantumu menemukan lowongan pekerjaan yang relevan dan membantumu dalam mempersiapkan resume.

Bacaan lebih lanjut:

• 10 Golden rules of personal branding

• Top 10 personal brand statement examples to follow

Pekerjaan populer (dibutuhkan segera) di Indonesia:

Data Scientist | Data Engineer | Mobile Developer | Software Engineer | UI/UX Designer | Game Developer | Full Stack Web Developer | SEO Content Writer | Brand Manager | Content Marketing Specialist | Digital Strategist | Email Marketer | Online Advertising Specialist | Actuary | Public Accountant | Customer Service | HR Admin | Account Manager | Sales Representative