Epicareer Might not Working Properly
Learn More
Career Guide Mengoptimalkan Personal Branding dalam Mencari Pekerjaan

7 min read

Mengoptimalkan Personal Branding dalam Mencari Pekerjaan

Personal branding penting bagi semua, bukan hanya selebriti. Cek tips dan panduan membangun personal branding untuk cari pekerjaan di sini.

Komarudin Subekti

Updated May 8, 2024

Mengoptimalkan Personal Branding dalam Mencari Pekerjaan

Zaman sekarang, bukan hanya influencer, KOL, atau selebriti saja yang harus punya personal branding. Orang biasa juga butuh personal branding, terutama dalam mencari pekerjaan.

Mengapa? Karena dengan melihat personal branding lebih dulu, recruiter telah sedikit memiliki gambaran para kandidat yang berniat melamar pekerjaan.

Apalagi, jika personal branding yang dimiliki sejalan dengan gagasan besar dari perusahaan. Kesempatan bekerja di tempat impian sesuai passion pasti akan lebih mudah.

Memahami Apa Itu Personal Branding dalam Konteks Mencari Pekerjaan

Personal branding adalah tentang mengenali diri sendiri dengan baik. Ini artinya, kamu bisa menonjolkan nilai-nilai, keahlian, dan kepribadian yang membuatmu berbeda dari orang lain.

Dengan memahami diri sendiri secara mendalam, kamu dapat mengetahui apa yang bisa ditawarkan dan apa yang membuatmu lebih spesial dibanding orang lain.

Pada ranah profesional, personal branding dibutuhkan untuk dapat menunjukkan kepribadian, ambisi, hingga prinsip-prinsip yang dijunjung tinggi.

Apakah personal branding sama dengan pencitraan diri? Tentu saja tidak.

Pencitraan lebih tentang bagaimana kamu ingin terlihat di mata orang lain. Tujuannya untuk menguatkan gambaran atau image yang diinginkan tanpa selalu mencerminkan siapa dirimu yang sebenarnya.

Namun, terkadang pencitraan bisa menjadi strategi yang kurang jujur, karena fokusnya lebih pada bagaimana orang melihat dirimu dibanding dengan menunjukkan kepribadian sebenarnya.

Personal branding yang baik dibangun dengan menampilkan kepribadian aslimu, tanpa perlu dibuat-buat. Dengan begitu, kamu akan memiliki pondasi identitas yang kuat dan melekat.

Memahami antara personal branding dan pencitraan sangat penting bagi kamu yang sedang mulai meniti karir. Berperan sebagai diri sendiri, tanpa dibuat-buat justru menjadikanmu pribadi yang berkualitas.

3 Tahapan Personal Branding dalam Mencari Pekerjaan

Mencari pekerjaan di zaman sekarang, tidak hanya sebatas memberikan surat lamaran, CV, wawancara, kemudian tanda tangan kontrak, dan selesai.

Persaingannya sudah lebih ketat, maka kamu harus tampil lebih berbeda dari lainnya supaya mudah terlihat dan diperhatikan. Di sinilah, personal branding memainkan peranan pentingnya.

Ada 3 tahapan personal branding dalam mencari atau meningkatkan pekerjaan. Personal branding ini bisa kamu tampilkan mulai dari proses pencarian kerja.

1. Tahapan Proses Melamar Pekerjaan, Siapkan Pengenalan yang Menarik

Memiliki surat lamaran yang menarik serta resume atau CV yang sempurna wajib hukumnya. Namun, hal tersebut belum langsung bisa membuat recruiter langsung klik denganmu.

Ada banyak dokumen yang mereka terima setiap harinya. Bisa jadi, dokumen-dokumen milikmu juga mirip dengan lainnya sehingga mudah dilupakan dan hanya berakhir di tumpukan saja.

Agar lebih mudah diingat oleh recruiter, cobalah gunakan teknik personal branding yang sesuai dan berbeda dari yang lain di tahap awal ini.

Misalnya, menggunakan video sebagai resume atau cover letter. Buat portofolio yang jelas dan menarik di media sosial, blog, atau website sehingga recruiter bisa mengeceknya secara langsung.

Dengan cara-cara seperti itu, dirimu bisa terlihat dan diperhatikan, sekaligus menguatkan posisimu sebagai calon kandidat potensial untuk direkrut.

2. Tahapan Wawancara Pekerjaan, Aktif, Jangan Hanya Menceritakan Isi Resume

Lamaran yang unik dan berbeda dari yang lain tentu akan membekas di benak recruiter dan user. Ditambah, bila personal branding yang kamu bangun berjalan lancar.

Ini membuktikan jika kamu memang bersungguh-sungguh dalam mencari dan mendapatkan pekerjaan, sehingga recruiter tidak ragu untuk memanggilmu ke tahap wawancara pekerjaan.

Di tahap ini, kamu bisa langsung show off kepada recruiter atau user mengenai prestasi yang telah kamu raih dan keahlian yang dikuasai.

Perlihatkan pula personal branding yang telah kamu miliki kepada recruiter ketika sedang wawancara pekerjaan. Jadi mereka melihatnya langsung, bukan hanya dari media sosial atau aktivitas di dunia maya.

Aktif dan berbicara lebih banyak, jangan hanya mengulang kembali apa yang telah disampaikan di resume.

3. Tahapan Peningkatan Pekerjaan dan Jenjang Karir, Jangan Hanya Puas dengan Apa yang Dicapai Saat Ini

Jika kamu lolos di dua tahap sebelumnya dan berhasil mendapatkan pekerjaan impian, tentunya, selalu ada hal-hal lebih yang kamu inginkan selanjutnya.

Jangan hanya puas dengan pencapaian yang kamu dapatkan sekarang. Kerja keras yang telah kamu lakukan, seharusnya membuat branding yang kamu miliki selalu update dan lebih berkembang.

Ingat, personal branding yang kuat membuat orang lain menaruh perhatian lebih. Baik dari komunitas online atau lingkungan profesional, semuanya memperhatikan.

Untuk meningkatkan karir dan kesempatan-kesempatan besar lainnya, kamu harus tetap membangun personal branding supaya lebih update atau kekinian.

Apalagi jika menginginkan peningkatan pekerjaan atau jenjang karir, pastinya personal branding harus mengikuti skill yang kamu miliki saat ini.

Mengapa Personal Branding Penting untuk Pencarian Pekerjaan?

Pada sektor profesional, personal branding sudah menjadi sebuah hal yang penting. Kamu bisa menunjukkan potensi yang kamu miliki kepada para recruiter dengan cara yang natural, tanpa dibuat-buat.

Personal branding juga bisa memperlihatkan kemampuan, kelebihan, hingga passion yang kamu punya. Singkatnya, kamu bisa menunjukkan USP (unique selling point) sebagai kandidat potensial kepada para recruiter.

Di era digital, selain proses melamar pekerjaan yang sudah semakin mudah, proses seleksi kandidat juga bisa dilakukan lewat social recruiting.

Apa itu social recruiting? Social recruiting mengacu pada pencarian kandidat lewat media sosial, seperti LinkedIn, Facebook, X, website pencarian pekerjaan, atau forum daring.

Social recruiting juga memungkinkan antara kandidat dan recruiter berkomunikasi secara langsung dan sedikit saling mengenal.

Pada tahap ini, tentunya kamu harus memberikan kesan yang baik karena para recruiter bisa langsung mengakses profil media sosialmu.

Sekali lagi, di sini personal branding memainkan peranannya.

Jika kamu sudah mulai membangun brand yang kuat lewat media sosial, maka akan lebih mudah bagi para recruiter untuk mengetahui potensi dan kemampuan yang dimiliki.

Hal-Hal Penting untuk Menyukseskan Personal Branding yang Kamu Bangun

Berkaitan dengan membangun personal branding yang efektif, sangat penting untuk menunjukkan kesan yang ingin kamu berikan kepada recruiter.

Apa yang ingin kamu capai dan apa yang kamu tawarkan sebagai kandidat kepada para recruiter.

Ada beberapa hal yang bisa kamu perhatikan dan pertimbangkan dalam menyukseskan personal branding yang sedang kamu bangun, yaitu:

- Latar belakang pendidikan dan pengalaman pekerjaan.

- Kepribadian yang kamu miliki.

- Tujuan dan cita-cita yang kamu impikan.

- Nilai-nilai yang kamu miliki.

- Kekuatan dan kemampuan.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, kamu akan mampu menyampaikan pesan kepada recruiter, siapa dirimu yang sebenarnya, apa yang kamu lakukan, dan apa yang membuatmu berbeda dari kandidat-kandidat lainnya.

Bagaimana Membangun Personal Branding lewat Media Sosial untuk Mencari Pekerjaan?

Membangun personal branding pada media sosial dengan tujuan mencari pekerjaan bisa dimulai dengan:

1. Menata Profil Media Sosial Lewat Konten Profesional Sesuai Passion

Agar tidak menimbulkan salah persepsi, buat profil media sosialmu menjadi lebih meyakinkan, terutama untuk para recruiter.

Cek media sosialmu secara berkala dan hapus unggahan-unggahan yang kurang pantas. Ini untuk menghindari jejak digital yang bisa saja menjadi boomerang bagi karirmu di masa depan.

Isi media sosialmu dengan portofolio atau konten-konten inspiratif yang sesuai dengan passion serta kemampuanmu.

Bisa juga dengan mengunggah pendapat atau pemikiran pribadi akan suatu peristiwa. Hindari melakukan pencitraan, tunjukkan kepribadianmu yang sebenarnya.

Contohnya, jika kamu berminat pada industri desain grafis, kamu bisa mengisi media sosial dengan karya-karya desain sebagai portofolio.

Atau kamu dapat me-repost konten-konten lain yang berkaitan dengan industri desain grafis.

2. Membangun Koneksi yang Kuat dengan Menentukan Target Audiens

Berkenalan dengan siapa saja lewat media sosial tentu saja boleh, tetapi belum tentu kamu bisa membangun koneksi yang kuat.

Kebanyakan orang menjadi tertarik kepada orang lain ketika mereka menemukan point of view dan minat yang sama.

Jadi, tentukan target audiens dari personal branding yang kamu bangun untuk menemukan koneksi yang tepat.

Semakin jelas kamu menentukan dan mengidentifikasikan niche atau target audiens, maka kesempatan untuk menemukan pekerjaan tepat sesuai passion dan kemampuan akan semakin terbuka.

Menggunakan contoh sebelumnya, setelah kamu mengisi media sosial dengan konten yang sesuai minat dan kemampuan, maka secara otomatis akan banyak orang dengan minat yang sama mulai memperhatikan media sosialmu dan mengajak berkomunikasi.

Lama kelamaan, kamu mulai membangun koneksi dengan mereka dan menemukan target audiens yang tepat.

Dari hal ini, kesempatan untuk mendapatkan informasi seputar pekerjaan juga akan menjadi mudah, apalagi jika recruiter sudah mengetahui kemampuanmu.

3. Aktif dan Selalu Update di Media Sosial dengan Tidak Membuat Image Buruk

Usahakan untuk selalu update dan aktif mengikuti perkembangan di media sosial agar personal branding yang sedang dibangun semakin terlihat oleh semua orang.

Aktif bukan berarti asal posting konten saja, tetapi harus sesuai dengan identitas brand yang sedang kamu bangun.

Hindari membuat atau membagikan konten-konten buruk atau misleading yang justru membuat personamu terlihat jelek.

Aktif dan selalu update juga bisa memberikanmu banyak informasi terkait lowongan pekerjaan atau kesempatan lain.

Gabung di grup atau forum diskusi yang membahas bidang pekerjaan yang kamu minati supaya semakin mudah mencari informasi lowongan pekerjaan.


Kesimpulan

Selain personal branding yang kuat, kemampuan dan keahlian yang mumpuni juga menjadi bekal utama untuk mendapatkan pekerjaan.

Jadi, selagi mengoptimalkan personal branding yang kamu miliki, jangan lupa juga untuk selalu mengasah skill yang kamu punya.

Di Epicareer, kamu juga bisa mengoptimalkan resume kamu dengan fitur Enhance Resume. Kamu bisa cek skor resume dan dibantu GPT untuk lengkapi resumemu, loh!

Dengan begitu, profil kamu akan lebih baik. Siapa tahu ada rekruter dari Epicareer for Employer yang reach out kamu untuk menawarkan pekerjaan.

Lowongan kerja terpopuler di Indonesia:

Komarudin Subekti

SEO Content Writer

Komarudin Subekti, a versatile content writer ready for the next big leap. Creative, organized, and goal-oriented. Experienced in journalism and now crafting compelling content at GrowSkill.

Topic tags

Career Development

Share this article

Related Articles

6 min read

7 Pilihan Karier Digital Marketing Terbaik untuk Pemula

Career Development
Adinda Pryanka

Posted Aug 4, 2024