Epicareer Might not Working Properly
Learn More
Career Guide 23 Pertanyaan yang Bisa Kamu Ajukan saat Interview

4 min read

23 Pertanyaan yang Bisa Kamu Ajukan saat Interview

Tidak hanya recruiter saja, saat interview, kamu juga berhak untuk bertanya. Biasanya, recruiter akan mempersilakan kamu untuk bertanya. Selain jadi lebih tahu kondisi perusahaan dan tim, kamu juga bisa dipandang recruiter sebagai seseorang yang proaktif, ingin belajar, dan benar-benar berkomitmen mengikuti proses rekrutmen. Lalu, pertanyaan apa saja yang layak untuk ditanyakan saat interview? Simak pembahasannya berikut.

Ivana Livia Wibisono

Updated Jun 26, 2024

Pertanyaan yang bisa kamu ajukan saat interview

Apa pentingnya bertanya kepada saat sesi interview?

Selain menjawab pertanyaan interview, kandidat juga disediakan waktu untuk bertanya—dan sebaiknya bertanya kepada interviewer.

Kamu bisa tahu apakah posisi dan perusahaan yang kamu lamar sesuai dengan keinginan dan kemampuanmu lewat bertanya. Di sisi lain, memanfaatkan sesi tanya jawab dengan baik sangat bermanfaat untuk:

  • membangun kesan positif dengan perusahaan,
  • membuktikan bahwa kamu adalah kandidat yang cocok untuk mengisi posisi tersebut,
  • memastikan kamu punya semua informasi dan konteks yang dibutuhkan selama hiring process.

Tips saat bertanya saat interview

Biasanya, sesi tanya jawab dilakukan di akhir sesi dan waktunya pun tidak banyak. Namun, kamu dapat memanfaatkan saat bertanya ini menutup interview dengan kesan yang baik.

Jadi, kamu bisa siasati dengan:

Tanyakan dengan pertanyaan terbuka

Sebisa mungkin hindari pertanyaan dengan jawaban iya atau tidak. Model pertanyaan seperti ini tidak membuatmu bisa mengerti secara lebih dalam tentang jawaban yang kamu harapkan.

Jawaban dari pertanyaan terbuka pun bisa membuka ke topik-topik lain yang mungkin tidak terpikirkan olehmu sebelumnya.

Contoh pertanyaan tertutup: Apakah di perusahaan ini ada cuti melahirkan?

Contoh pertanyaan terbuka: Apa saja jenis cuti yang ada di perusahaan ini?

Jika memang pertanyaan yang ingin kamu ajukan harus berupa pertanyaan tertutup, follow up dengan pertanyaan terbuka. Contohnya:

  • Apakah perusahaan memberlakukan sistem kerja hybrid? Jika iya, bolehkah dijelaskan bagaimana detailnya?
  • Apakah perusahaan menyediakan training reguler untuk meningkatkan skill karyawan? Jika iya, training seperti apa yang diberikan dan dalam kurun waktu berapa lama?

Jangan bertanya lebih dari tiga pertanyaan

Terlalu banyak bertanya di akhir sesi interview juga bisa jadi hal yang kurang baik. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu yang ada.

Utamakan pertanyaan yang berhubungan dengan topik yang dibicarakan saat interview dan penting untuk diketahui di awal, seperti:

  • proses rekrutmen,
  • budaya perusahaan,
  • pekerjaan day-to-day, dsb.

Jangan mengulang pertanyaan yang sudah terjawab sebelumnya.

Tanyalah maksimal tiga pertanyaan dengan mempertimbangkan durasi yang tersisa.

Tipsnya adalah, tetaplah berjaga-jaga dengan menyiapkan sekitar 10 pertanyaan. Lalu, pilih pertanyaan yang paling relevan untuk ditanyakan saat itu.

Perlu diingat, bisa jadi beberapa pertanyaan dari 10 pertanyaan ini yang sudah terjawab sebelumnya selama sesi interview.

Hindari pertanyaan soal gaji dan benefit perusahaan

Tahap interview masih ada di babak awal di mana kamu wajib memberikan kesan pertama yang baik. Simpan pertanyaan mengenai hal ini untuk sesi offering, dengan begitu, kesempatan untuk kamu bisa lanjut ke tahap yang selanjutnya jadi jauh lebih besar.

Hindari pertanyaan soal gaji dan benefit perusahaan—kecuali recruiter menanyakan hal-hal tersebut secara spesifik.

Dengarkan jawaban dengan baik dan perhatikan gestur tubuh

Di samping bertanya demi terlihat baik di mata recruiter, dengarkan juga jawaban recruiter dengan baik untuk menunjukkan ketertarikanmu pada posisi yang kamu lamar. Pada saat yang bersamaan juga, kamu bisa tahu apakah posisi tersebut cocok buatmu atau tidak.

Berdasarkan riset dari Jobspin, 67% recruiter merasa kontak mata berperan penting dalam memberikan kesan baik saat interview.

Hal ini juga didukung oleh fakta lain bahwa sebanyak 39% calon kandidat memberikan kesan buruk karena kepercayaan diri yang rendah, suara yang tidak lantang, dan kurang senyum.

Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa kontak nonverbal berperan penting juga dalam proses interview.

Maka dari itu, lakukan trik-trik berikut agar kamu terlihat sebagai seseorang yang benar-benar tertarik pada posisi tersebut:

  • Lakukan kontak mata dengan recruiter saat berinteraksi
  • Jangan lupa tersenyum
  • Gunakan bahasa tubuh yang baik
  • Follow up jawaban yang recruiter berikan

Jangan lupa riset sebelum sesi interview

Lakukan riset dan cari tahu konteks dan informasi seluas-luasnya terkait perusahaan, tim, dan posisi yang kamu lamar.

Dari riset tersebut, kamu jadi tahu apa yang perlu ditanyakan saat sesi interview dan memilih pertanyaan mana yang terlihat berbobot dan penting untuk kamu ketahui.

Beberapa sumber riset yang bisa digunakan:

  • Website perusahaan: sejarah, visi dan misi, lini bisnis, produk perusahaan, sistem organisasi perusahaan
  • Media sosial: event, promo, aktivitas sehari-hari
  • Portal berita: event, update bisnis, laporan keuangan

23 ide pertanyaan yang bisa kamu ajukan saat interview

Ada banyak pertanyaan yang tersedia di bawah ini dan dibagi ke dalam beberapa kategori. Gunakan list berikut sebagai panduanmu.

Silakan untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini sesuai konteks dan situasi interview-mu.

Tentang posisi yang dilamar

  • Apa ekspektasi perusahaan terhadap calon kandidat untuk posisi ini selain yang tertulis di job description/requirements?
  • Apa saja kualitas yang dicari pada calon kandidat, khususnya di posisi ini?
  • Bagaimana posisi ini bisa berkontribusi ke tujuan perusahaan?
  • Apa rencana perusahaan terhadap posisi ini ke depannya?
  • Hal apa yang paling menantang untuk dihadapi pada posisi ini?
  • Hal penting apa yang harus calon kandidat capai di 90 hari pertama bekerja?
  • Metrics apa yang biasanya digunakan untuk mengukur keberhasilan seseorang di posisi ini?
  • Bagaimana proses performance review di perusahaan ini dan berapa kali performance review dilakukan?

Tentang perusahaan

  • Bagaimana budaya perusahaan pada saat bekerja?
  • Bagaimana perusahaan menyikapi perbedaan latar belakang dan kesetaraan gender?
  • Bagaimana perushaan menyikapi work-life balance?
  • Apa saja bentuk training yang disiapkan perusahaan untuk meningkatkan skill karyawan secara berkala?
  • Apa yang Anda sukai dari bekerja di tempat ini?
  • Tentang divisi di mana kamu ada ditempatkan
  • Apakah Anda bisa mendeskripsikan tentang tim di mana nanti saya ditempatkan?
  • Tantangan terbesar apa yang sedang tim hadapi di satu tahun terakhir?
  • Kemampuan apa yang divisi ini belum miliki dan dicari pada posisi baru ini?
  • Kepada siapa saya akan report tentang pekerjaan saya?
  • Dengan siapa atau tim apa yang akan sering berinteraksi dengan saya saat nanti bekerja?
  • Apakah tim sering mengadakan team bonding di luar jam kerja? Jika iya, bisa dideskripsikan seperti apa?

Pertanyaan penutup

  • Apakah ada hal-hal yang perlu diklarifikasi terkait kemampuan saya untuk posisi ini?
  • Apakah ada hal lain yang bisa saya sediakan untuk membantu perusahaan memutuskan hasil proses rekrutmen?
  • Bolehkah dijelaskan proses selanjutnya untuk posisi ini?


Perlu diingat, pilihlah pertanyaan yang kamu rasa penting untuk dijawab.

Jangan mengulangi pertanyaan yang sudah ada jawabannya saat interview, website, atau media sosial perusahaan. Semangat dan semoga berhasil.

Bacaan lebih lanjut:

Lowongan kerja (dibutuhkan segera) di Indonesia:

Ivana Livia Wibisono

SEO Content Writer

Meet Ivana, a vibrant and passionate professional with six years of experience in Content Writing and Content Planning. With a vision to help society through her writing skills, she has successfully led various projects in mass media, home & and living industry, and e-commerce companies with outstanding outcomes.

Topic tags

Share this article

Related Articles