Epicareer Might not Working Properly
Learn More
Career Guide 20+ Pertanyaan yang Umum Ditanyakan saat Interview Kerja

14 min read

20+ Pertanyaan yang Umum Ditanyakan saat Interview Kerja

Proses rekrutmen seringkali membuat deg-degan, apalagi kalau kamu lolos ke tahap interview. Ada banyak kemungkinan pertanyaan yang muncul. Biasanya, pewawancara akan lebih condong ke kandidat yang bisa menjawab dengan baik dan percaya diri. Supaya makin siap, berikut beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan saat wawancara beserta cara menjawabnya.

Ivana Livia Wibisono

Updated Jun 16, 2024

Pertanyaan yang umum ditanyakan saat interview kerja

1. Perkenalkan dirimu

Biasanya pewawancara akan menanyakan "Deskripsikan tentang dirimu".

Walaupun terkesan mudah dijawab, kamu bisa memulai dengan perkenalkan nama, usia, tempat tinggal, pendidikan, dan sekilas tentang pengalaman kerjamu. Setelah itu, kamu bisa menceritakan hobi dan kesibukanmu yang berhubungan dengan pekerjaan.

Pertanyaan ini hampir selalu ditanyakan di awal—dengan berbagai bentuk dan versi. Jawabanmu akan mencerminkan seperti apa dirimu dan kecocokkannya terhadap posisi ini.

Contoh:

Perkenalkan, nama saya Michelle. Saya berusia 25 tahun, domisili di Jakarta Timur. Saya lulusan S1 Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia. Saat ini, saya sudah bekerja sebagai content writer selama tiga tahun di dua perusahaan teknologi ternama, Bukalapak dan Epicareer.

Selain bekerja, saya juga punya kesibukan lain yaitu belajar UX writing. UX writing menarik untuk ditekuni karena punya tujuan yang berbeda dari content writing, di mana UX writing lebih fokus membantu user menggunakan website atau aplikasi tanpa kebingungan. Belajar UX writing juga memperluas ilmu saya di bidang menulis.

2. Deskripsikan kepribadianmu

Pewawancara menanyakan hal ini untuk tahu lebih dalam apakah karaktermu sesuai dengan karakter yang dibutuhkan pada posisi yang dilamar.

Tdak hanya itu, karaktermu akan menunjukkan apakah kamu bisa sukses melakukan beragam job description yang dilakukan nantinya.

Sebelum menjawab, kamu harus paham dulu soft-skill apa saja yang dibutuhkan dalam posisi tersebut. Lalu, cocokkan dengan soft-skill yang kamu miliki. Jawab dengan menyocokkan keduanya.

Contoh:

Saya seseorang yang data-driven. Dalam mengerjakan suatu inisiatif atau proyek, saya selalu mengacu pada data yang sudah ada dari proyek-proyek sebelumnya. Ini membantu saya dalam pengambilan keputusan dan pemilihan strategi yang tepat untuk mencapai kesuksesan proyek tersebut.

Misalnya pada proyek terakhir yang saya pegang, saya melakukan A/B test tentang tipe tulisan apa yang punya click through rate (CTR) lebih banyak pada push notification. Hasilnya saya pakai sebagai benchmark dalam mengomunikasikan info-info terbaru lewat push notification.

3. Jelaskan pengalaman kerjamu yang ada di resume

Pertanyaan ini hampir mirip dengan pertanyaan pertama, tetapi lebih fokus ke sepak terjang kariermu.

Jelaskannya secara kronologi, dari pekerjaan pertama hingga sekarang. Jika kamu belum punya pengalaman kerja, ceritakan tentang pengalaman organisasimu.

Tekankan penjelasan pada pengalaman dan pecapaian yang relevan dengan posisi yang dilamar.

Kemudian, tutup jawaban dengan kesimpulan mengapa posisi yang kamu lamar ini adalah posisi yang harus kamu tambahkan pada resume kamu.

Contoh:

Selama tiga tahun terakhir, saya bekerja sebagai Content Writer di Bukalapak dan Epicareer. Keduanya berfokus pada pembuatan artikel SEO. Di Bukalapak, saya berhasil membuat lebih dari 100 artikel dan 80% dari jumlah tersebut berhasil masuk ke halaman pertama pencarian Google.

Saat di Epicareer, saya juga menulis artikel SEO. Namun, saya diberi kesempatan juga untuk ambil peran dalam proyek revamp website Epicareer. Fokusnya adalah membuat microcopy atau UX writing di website.

Proyek revamp website ini membukakan mata saya bahwa betapa luasnya dunia kepenulisan. Sejak saat itu, saya jadi gemar membuat aneka study case UX writing dan memutuskan untuk mencoba bekerja menjadi UX Writer.

Saya melihat bahwa posisi yang saya lamar ini bisa menjadi batu pijakan saya untuk masuk lebih dalam di dunia UX writing.

4. Apa saja kelebihan kamu?

Ceritakan kelebihanmu yang relevan dengan kemampuan yang dibutuhkan pada posisi ini, secara hard dan soft-skill.

Kunci dari jawaban ini adalah percaya diri dan tidak perlu merasa sombong. Justru, pertanyaan ini akan memperlihatkan kemampuan kamu secara gamblang di depan pewawancara.

Awali dengan memberikan satu hingga tiga kelebihan, diikuti dengan contoh pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh:

Saya dikenal sebagai seseorang yang detail. Sebelum menerbitkan artikel, saya selalu membaca ulang tulisan saya minimal dua kali untuk mengecek apakah ada typo atau kalimat yang kurang efektif. Saya juga selalu mendetailkan pekerjaan yang harus saya lakukan terkait proyek-proyek besar agar saya tidak melewatkan satu pekerjaan pun.

Selain itu, saya juga seseorang yang punya growth-mindset. Saya suka belajar hal baru. Jika saya diberikan proyek yang saya belum pernah pegang sebelumnya, saya menerima itu sebagai tantangan untuk menambah ilmu saya.

5. Apa saja kelemahan kamu?

Pertanyaan ini mungkin bikin kamu berpikir, “Wah, perusahaan jadi tahu kelemahanku. Bisa jadi aku nggak keterima posisi ini.”

Ada cara jawabnya yang bikin kelemahan kamu jadi terlihat baik di mata pewawancara dan dinilai sebagai orang yang mau terus belajar.

Sebutkan kelemahan kamu, dibarengi dengan konteks situasinya, dan contoh spesifiknya. Lanjutkan dengan cara kamu menghadapi kelemahan tersebut.

Contoh:

Saya adalah orang yang introvert. Saya jarang sekali berkomunikasi dengan orang lain dan cenderung mengerjakan segalanya sendiri dengan pengawasan minim dari atasan.

Namun, saya sadar hal ini harus saya perbaiki. Saya paham bahwa ketika saya memutuskan untuk menjadi UX Writer, saya harus berinteraksi dengan banyak orang.

Maka dari itu, sejak awal tahun ini saya mengambil kelas public speaking untuk meningkatkan skill komunikasi saya. Hasilnya, atasan saya melihat bahwa saya sudah lebih bisa bernegosiasi dengan lebih baik daripada sebelumnya.

6. Apa pencapaian profesional terbesar yang kamu dapatkan?

Pilih beberapa pencapaian yang nggak hanya keren secara angka, tapi juga menunjukkan cara kerja kamu dan nilai-nilai yang kamu junjung dalam bekerja. Pamerkan pencapaianmu yang berhubungan dengan pekerjaan yang kamu lamar.

Contoh:

Pencapaian terbesar saya adalah ketika saya bisa berkontribusi dalam proyek revamp website Epicareer. Saya bisa berkontribusi dalam peningkatan traffic hingga 30% berkat tampilan website yang baru dan tulisan saya bisa menavigasi user untuk melakukan action tanpa kebingungan.

Tidak hanya itu. Saya juga berhasil mendapatkan ilmu baru tentang menulis microcopy, project management, dan meningkatkan kemampuan negosiasi dengan karyawan lain. Ini bisa saya jadikan bekal untuk karier saya ke depannya.

7. Apa yang membuat diri kamu unik?

Pertanyaan ini digunakan untuk pewawancara untuk tahu apa yang membuat kamu berbeda dengan kandidat lainnya.

Jika kamu bingung mencari apa yang membuat kamu lebih stand-out dibanding kandidat lain, kamu bisa mulai dari merefleksikan diri sendiri. Cari tahu saran apa yang biasanya orang-orang minta dari dirimu, pujian, atau feedback apa yang biasanya kamu terima.

Kamu juga bisa tanya ke teman kamu tentang apa yang membuatmu berbeda dari orang lain secara profesional. Menurut teori Jendela Johari, ada area di mana kamu nggak tahu bahwa itu sesuatu yang kamu banget menurut orang lain.

Setelah menemukan apa yang unik darimu, kemas jawabannya dan berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari kamu.

Contoh:

Menurut saya, hal yang membuat diri saya unik adalah kemampuan saya dalam mengumpulkan tugas sebelum deadline dengan hasil yang maksimal. Saya juga mampu memprioritaskan pekerjaan mana yang harus saya kerjakan terlebih dahulu atau bersamaan.

Atasan saya menyadari hal ini dan karenanya, saya berkesempatan untuk dipromosikan ke level senior. Tak hanya promosi, saya juga dipercaya untuk memegang proyek skala besar, seperti revamp website yang saya ceritakan sebelumnya.

8. Apa hal yang memotivasi kamu saat bekerja?

Jawab pertanyaan ini dengan menekankan ambisi yang jadi motivasi mu. Jelaskan secara spesifik dan berikan contohnya, lalu kaitkan dengan posisi yang kamu lamar atau visi misi perusahaan tersebut.

Dari jawabanmu, pewawancara akan menilai apakah karakter kamu sesuai dengan posisi atau budaya perusahaan. Mereka juga mencari seseorang yang passionate terhadap apa yang kamu lakukan.

Contoh:

Tujuan hidup saya yang memotivasi saya. Saya ingin mahir menulis dalam beragam output dan handal dalam project management. Setiap pekerjaan yang saya lakukan, saya selalu menjadikannya cara untuk memoles kemampuan saya menjadi lebih baik dari hari sebelumnya.

9. Apakah kamu punya pengalaman dalam memimpin?

Pewawancara ingin tahu seberapa lihai kamu dalam memimpin, baik secara tim maupun proyek pekerjaan.

Dalam keseharian kerja, kamu akan menghadapi banyak kegiatan pengambilan keputusan. Maka dari itu, mental pemimpin harus ada pada dirimu. Perusahaan juga membutuhkan mental pemimpin agar semua pekerjaan bisa berjalan sesuai target.

Jelaskan pengalaman memimpin yang kamu miliki dan sertakan hasil dari kepemimpinanmu itu.

Contoh:

Ya, saya punya pengalaman dalam memimpin. Saat bekerja di Bukalapak, saya mengurus para freelancers untuk membuat aneka tulisan SEO. Dari segi proyek, saya menjadi person in charge UX writing di proyek revamp website Epicareer.

Kedua bentuk kepemimpinan ini berbuah manis. Artikel-artikel yang dibuat oleh saya dan freelancer Bukalapak selalu diterbitkan on time dan berhasil mendukung peningkatan peringkat main domain Bukalapak secara berkala.

Kontribusi saya dalam penulisan website Epicareer yang baru juga berhasil meningkatkan jumlah traffic dan click through rate.

10. Bagaimana cara kamu menghadapi stres?

Stres akan sering datang saat kamu bekerja. Menghadapi hal baru di kantor, berkonflik dengan tim lain, kesulitan negosiasi, dan lainnya. Hal-hal ini adalah sesuatu yang sering terjadi dan nggak jarang karyawan akan merasa tertekan.

Pewawancara ingin mengenal lebih jauh cara kamu mengelola stres sambil tetap memberikan hasil yang terbaik untuk perusahaan.

Jelaskan dengan memberikan contoh dan cara kamu bangkit dari stres tersebut.

Contoh:

Saya paham betul bahwa stres akan muncul kapan pun dan dari mana pun. Bagi saya, stres itu ada sebagai pemicu untuk terus bekerja dengan prima dan bertanggungjawab. Jika tidak ada stres, saya tidak bisa mengerjakan sesuatu sesuai ekspektasi.

Ada kalanya juga stres membuat saya tertekan. Biasanya ketika sudah sampai di tahap ini, saya berhenti sejenak dari pekerjaan saya untuk bernafas. Lalu ketika proyek sudah selesai, saya mengambil cuti beberapa hari untuk beristirahat.

Dengan begitu, saya bisa bangkit lagi dan kembali memberikan yang terbaik untuk perusahaan.

11. Apa tujuan hidup kamu?

Pertanyaan ini dilontarkan karena pewawancara ingin tahu seberapa besar ambisi kamu dalam berkarier dan kemampuan kamu dalam merencanakan sesuatu demi mencapai tujuan hidupmu.

Selain itu, tujuan hidupmu juga menentukan apakah kamu memiliki potensi untuk bekerja di perusahaan tempat kamu melamar secara jangka panjang atau tidak.

Jabarkan tujuan hidupmu dan bagaimana posisi ini bisa membantu kamu lebih dekat dengan tujuan tersebut.

Contoh:

Saya memproyeksikan diri saya di masa depan menjadi seorang penulis yang bisa membantu banyak orang, khususnya dalam ranah teknologi.

Selama tiga tahun terakhir, saya sudah menguasai penulisan SEO, yang bisa membantu perusahaan menempati halaman pertama pencarian Google, dan memberikan edukasi terhadap pembaca.

Saat ini, saya ingin menguasai penulisan dalam website dan aplikasi agar pengguna bisa menggunakan website atau aplikasi tanpa kebingungan. Perusahaan juga terbantu karena banyak pengguna yang berhasil menggunakan platform mereka dengan baik.

Dengan mendapatkan posisi ini, saya akan semakin dengan dengan cita-cita saya tersebut.

12. Bagaimana etika kamu saat bekerja?

Tidak hanya pertanyaan-pertanyaan di atas, pewawancara juga suka bertanya tentang etika bekerja kamu untuk tahu kamu tipe karyawan yang seperti apa.

Misalnya, pewawancara mungkin akan lebih memilih kandidat yang bisa mengelola stresnya dengan baik dan berinisiatif.

Kamu bisa menjawab dengan memberikan beberapa situasi, kondisi, dan konflik di dunia kerja yang kamu alami.

Contoh:

Profesionalisme dan kualitas adalah dua hal yang saya pegang dalam pekerjaan. Saya selalu berusaha untuk memisahkan urusan pribadi dan profesional. Dalam interaksi dengan rekan kerja, saya menaruh garis profesionalitas agar pekerjaan tetap on-track.

Secara kualitas, saya selalu memberikan hasil yang terbaik. Dari hari ke hari, saya terus berusaha untuk meningkatkan kualitas tersebut.

13. Bagaimana pandangan orang lain tentang dirimu?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pada teori Jendela Johari, ada satu area yang kamu nggak bisa lihat tentang dirimu, tapi orang lain bisa melihatnya. Ada juga area juga yang kamu dan orang lain tahu.

Gunakan teori ini untuk menjawab pertanyaan tersebut. Coba ingat-ingat, biasanya teman kantor atau organisasi kamu mencari apa dari dalam dirimu. Bertanya langsung ke mereka juga bisa menolong untuk menemukan hal baru yang kamu nggak ketahui.

Jawablah sejujur mungkin karena biasanya pada akhir tahap rekrutmen, perusahaan akan meminta nomor kolega atau atasan kamu untuk mengonfirmasi ulang tentang dirimu.

Contoh:

Rekan-rekan kerja dan atasan saya menilai saya sebagai seseorang yang inisiatif. Tanpa harus menunggu perintah, saya langsung melakukan yang harus dilakukan.

Ketika teman-teman saya membutuhkan pendapat, mereka sering bertanya kepada saya. Menurut mereka, saya bisa memberikan solusi secara strategis untuk permasalahan mereka.

14. Bagaimana cara kamu mendefinisikan kesuksesan?

Jawaban dari pertanyaan ini akan makin menunjukkan ambisi kamu dalam hidup. Sifat nggak cepat puas juga bisa tercermin dari sini, yang artinya kamu terus haus belajar sampai kamu sukses menurut versi kamu.

Jelaskan definisi kesuksesan jangka pendek dan panjangmu, diikuti dengan beragam pencapaian yang semakin mendekatkan kamu pada kesuksesanmu.

Contoh:

Kesuksesan versi saya adalah ketika saya bisa membantu banyak orang lewat karya-karya saya. Saya sudah mendekati kesuksesan itu sejak saya di bangku kuliah.

Saya pernah memenangkan juara favorit kompetisi menulis artikel tentang isu lingkungan. Banyak pembaca yang merasa tulisan saya memberikan wawasan baru bagi mereka, dibuktikan dari artikel saya mendapatkan juara favorit berdasarkan voting dari pembaca.

Jalan menuju sukses pun juga berlanjut saat saya bekerja di Bukalapak dan Epicareer. Artikel SEO dan microcopy yang saya buat bisa bermanfaat bagi pengguna.

Menuju tujuan saya memang bukanlah hal yang mudah untuk diraih. Banyak hal yang membuat saya stres. Tapi dari kesulitan itu saya belajar banyak dan jadi bekal saya di perjalanan.

15. Deskripsikan keseharianmu di hari kerja

Kelihatannya simpel pertanyaannya, ya? Tapi kalau salah jawab, pewawancara bisa menilai kamu berbeda.

Pewawancara suka menanyakan hal ini untuk tahu kemampuan manajemen waktumu.

Dalam menjawabnya, coba sediakan dua hingga lima hal yang paling banyak kamu lakukan dalam hari kerja dan jelaskan lebih detail beserta contohnya.

Contoh:

Secara general, saya menggunakan jam kerja saya dengan membaginya ke dalam dua hal besar, yaitu pekerjaan individual dan meeting.

Porsi pekerjaan individual lebih banyak daripada meeting karena 70% pekerjaan saya masih mencakup pembuatan strategi SEO hingga penulisannya. Pekerjaan individual ini juga termasuk pembuatan laporan berkala.

Untuk 30% sisanya, saya gunakan untuk melakukan koordinasi dengan tim internal dan tim di luar content writer.

Misalnya, minggu lalu saya berfokus untuk menyelesaikan dokumentasi rencana semester satu 2024 dari tim content writer dan harus dikumpulkan pada akhir minggu.

Selama seminggu, saya menghabiskan waktu untuk koordinasi dengan tim lain tentang data-data yang dibutuhkan dalam dokumentasi. Koordinasi dengan atasan pun juga dilakukan dalam finalisasi dokumen tersebut.

16. Deskripsikan budaya ideal dalam perusahaan versi kamu

Jawab pertanyaan ini sejujur mungkin. Jika ternyata saat beradaptasi dengan budaya perusahaan versi kamu tidak cocok dengan perusahaan tempat kamu melamar, kamu dan perusahaan akan terkena dampak buruknya. Kamu kesulitan bekerja dengan performa yang baik, perusahaan pun juga kesulitan mencapai target.

Jelaskan dengan detail beserta contohnya.

Contoh:

Budaya perusahaan yang ideal versi saya adalah perusahaan yang bisa memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk mengasah kemampuannya lebih tajam. Kesempatan itu bisa berupa mentorship program atau pembiayaan program belajar.

Dengan budaya seperti ini, karyawan akan terus semangat dalam memberikan yang terbaik untuk perusahaan melalui ilmu yang dia pelajari. Perusahaan pun akan mendapatkan karyawan dengan kemampuan yang terus berkembang.

Saya sempat mengikuti mentorship program di perusahaan pertama saya. Di sini saya belajar banyak ilmu soft-skill, ngobrol tentang kehidupan di kantor dan cara menanganinya, dan lainnya.

Dari program ini, saya merasa diperhatikan dan didukung perusahaan untuk terus belajar. Secara jangka panjang, program ini pun bisa membuat kerjasama antara mentor dan karyawan lebih erat.

17. Mengapa kamu menginginkan pekerjaan/posisi ini?

Perusahaan ingin tahu seberapa serius kamu ingin bekerja pada posisi yang dilamar.

Jawablah pertanyaan ini dengan menyebutkan passion kamu di bidang yang difokuskan dalam pekerjaan tersebut dan apa yang bisa kamu berikan kepada perusahaan.

Contoh:

Ketika saya melihat lowongan ini, saya merasa ini adalah kesempatan saya untuk mendekatkan diri ke cita-cita saya, menjadi seorang penulis yang handal di industri teknologi. Di saat yang bersamaan juga, saya juga bermimpi untuk bisa berkontribusi ke perusahaan ini melalui karya saya.

18. Hal apa yang menarik tentang perusahaan ini?

Di pertanyaan ini, pewawancara akan mengetahui seberapa jauh kamu tertarik dengan perusahaan di mana kamu melamar.

Lakukan riset tentang perusahaan terkait sebelum hari H interview. Lihat visi, misi, dan nilai perusahaan yang dijunjung. Cek juga update terbaru tentang kinerja perusahaan lewat Google atau portal berita.

Dari situ, ambil hal yang unik, menarik, dan sejalan dengan prinsipmu. Saat menjawab, jelaskan dengan rinci.

Contoh:

Perusahaan ini adalah perusahaan impian saya. Sudah sejak lama saya memantau perkembangan perusahaan ini dan terus menjadi yang terbaik di bidangnya.

Hal yang membuat saya tertarik adalah visi perusahaan, yaitu mengakomodasi akses travelling yang seamless melalui website dan aplikasi mobile.

Saya seringkali kesulitan dalam melakukan booking tiket pesawat, kereta, hingga reservasi hotel. Namun, perusahaan ini berhasil membuatnya mudah, bahkan memperluas layanannya ke hal-hal lain yang berhubungan dengan traveling, seperti tiket tempat wisata dan sewa mobil.

Saya ingin orang lain juga terbantukan dengan adanya aplikasi dari perusahaan ini. Maka dari itu, saya menjadikan perusahaan ini sebagai perusahaan impian di mana saya bisa bekerja.

19. Mengapa kami harus merekrut kamu?

Sebutkan tentang kemampuan kamu yang dibutuhkan di posisi ini, baik yang tertulis di portal pekerjaan ataupun yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut. Jelaskan secara sistematis.

Contoh:

Saya memiliki kemampuan yang dibutuhkan dalam posisi ini. Selama tiga tahun berkarir, saya sudah berpengalaman dalam menulis artikel SEO, microcopy produk, hingga membuat strategi konten.

Selain itu, saya juga berpengalaman dalam memimpin proyek-proyek berskala kecil maupun besar. Saya yakin dengan keberadaan saya di tim perusahaan ini, banyak gebrakan baru yang bisa kita lakukan bersama demi memberikan layanan terbaik ke pengguna.

20. Berapa ekspektasi gaji yang kamu inginkan?

Pertanyaan ini seringkali membuat kita bingung, terutama untuk para fresh graduate. Tak perlu khawatir, kamu bisa meriset nominal gaji yang diberikan pada posisi yang dilamar secara general lewat Google atau bertanya kepada relasimu.

Pertimbangkan juga dari segi pengalaman kerja, pendidikan, kemampuan, hingga kebutuhan pribadi.

Saat menjawab, berikan pewawancara angka perkiraan gaji, misalnya dari Rp1 juta sampai Rp1,5 juta. Tentukan batas atas dan bawahnya sehingga saat proses offering, angka yang diberikan tidak keluar dari area tersebut dan sesuai harapan.

Tutuplah jawabanmu dengan memberikan informasi bahwa kamu juga ingin mempelajari lebih dalam tentang fasilitas kantor sebelum negosiasi gaji lebih lanjut.

Contoh:

Melihat dari riset gaji posisi ini, durasi pengaman kerja, dan latar belakang pendidikan yang saya miliki, gaji yang saya harapkan berkisar dari Rp5 juta hingga Rp6 juta per bulan dalam gross.

Saya juga ingin mengetahui fasilitas karyawan apa saja yang akan diterima nantinya. Dari fasilitas yang ada, kita bisa diskusikan lagi kisaran angka gaji tersebut.

21. Apakah kamu juga melamar pekerjaan lainnya?

Pewawancara menanyakan hal ini dikarenakan beberapa alasan. Mereka ingin tahu keseriusanmu dalam melamar posisi ini dan dengan perusahaan apa mereka berkompetisi dalam memperebutkan kamu.

Jika kamu memang melamar lebih dari satu perusahaan, it’s okay untuk menjawabnya dengan jujur. Lalu, akhiri dengan memberikan alasan mengapa posisi di perusahaan yang kamu sedang diwawancarai lebih menarik daripada yang lainnya.

Contoh:

Saya juga sedang melamar di perusahaan lain dan beberapa juga sudah sampai tahap interview. Namun dari semuanya, hanya perusahaan ini yang bisa memberikan saya kesempatan untuk mendalami UX writing dan membantu pengguna dengan penuh empati.

22. Apakah kamu punya pertanyaan tentang posisi ini?

Ini bisa jadi kesempatan untuk kamu mengenal lebih jauh apakah posisi yang kamu lamar sesuai dengan preferensi kamu.

Beberapa pertanyaan yang bisa kamu lempar sebagai berikut:

  • Bagaimana budaya perusahaan?
  • Saat ini, hal apa yang sedang perusahaan/tim kejar?
  • Apa ekspektasi yang diharapkan perusahaan untuk posisi ini?
  • Bolehkah dijelaskan tentang keseharian tim dan sistem organisasinya?
  • Hal apa yang pewawancara sukai dari perusahaan ini?

Pastikan pertanyaan kamu tidak terlalu banyak dan langsung tertuju dengan jawaban yang kamu inginkan.


Itulah beberapa pertanyaan umum yang sekiranya muncul di interview—termasuk ketika phone interview. Pastikan kamu sudah mempersiapkan jawabannya dan tetap tenang. Good luck!

Temukan pekerjaan yang pas buat kamu dengan teknologi kecerdasan buatan. Unggah resume terbaikmu di Epicareer dan temukan berbagai lowongan kerja terbaik dengan gaji yang kompetitif dari jutaan posisi yang tersedia.

Ivana Livia Wibisono

SEO Content Writer

Meet Ivana, a vibrant and passionate professional with six years of experience in Content Writing and Content Planning. With a vision to help society through her writing skills, she has successfully led various projects in mass media, home & and living industry, and e-commerce companies with outstanding outcomes.

Topic tags

Interview

Share this article

Related Articles