Epicareer Might not Working Properly
Learn More
Career Guide Lamar Kerja Sukses, Intip Cara Membuat Strategi Mencari Pekerjaan Baru

7 min read

Lamar Kerja Sukses, Intip Cara Membuat Strategi Mencari Pekerjaan Baru

Ingin lamar kerja dengan sukses? Pelajari cara membuat strategi mencari pekerjaan baru yang tepat. Baca artikelnya sekarang!

Ivana Livia Wibisono

Updated Jul 23, 2024

Lamar Kerja Sukses, Intip Cara Membuat Strategi Mencari Pekerjaan Baru

Ada banyak cara yang bisa dilakukan ketika kita ingin mencari pekerjaan baru, seperti lamar di platform job hunting atau email ke perusahaan tertentu. Kelihatannya melamar pekerjaan itu mudah, tapi kenyataannya tidak semulus yang dibayangkan.

Kamu harus bersaing dengan calon kandidat lain, membuat resume dan cover letter yang menonjol, hingga memastikan bahwa perusahaan tempat kamu bekerja sesuai dengan yang kamu inginkan.

Agar proses melamar kerja bisa lebih mulus dan nggak memakan banyak energi, kamu perlu membuat strategi.

Di artikel ini, kamu bisa belajar bagaimana caranya membuat strategi dalam mencari kerja. Simak pembahasannya di bawah ini!

Mengapa penting membuat strategi yang tepat dalam mencari kerja?

Coba bayangkan, kamu sedang mencari pekerjaan baru di bidang digital marketing. Kamu main asal apply saja yang penting titel pekerjaannya adalah digital marketing dan hanya mengandalkan faktor keberuntungan.

Lalu, kamu dapat email penolakan lamaran yang bikin kamu sedih. Ada juga yang memproses lamaranmu, tapi saat proses berjalan, kamu menemukan bahwa pekerjaan sehari-harinya tidak sesuai yang kamu harapkan.

Kejadian di atas tentu sangat menguras waktu dan energi, bukan? Maka dari itu, kamu perlu menyusun strategi yang tepat saat melamar kerja.

Adanya strategi yang tersusun baik bisa membuat proses lamar kerja jadi lebih terorganisir, nggak selalu bikin deg-degan, dan hemat tenaga dan waktu.

Kamu bisa fokus ke peran pekerjaan yang sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Pada akhirnya, kamu bisa bekerja di role yang sesuai dengan tujuan karier kamu.

Langkah membuat strategi pencarian kerja

Langkah-langkah berikut agak panjang. Namun ada baiknya kamu susah di awal, mudah di akhir. Simak berikut ini.

1. Tentukan tujuan karirmu

Awali rangkaian proses pencarian kerjamu dengan menentukan tujuan jangka pendek dan panjang dalam karirmu dengan mempertimbangkan prinsip serta nilai hidup yang kamu miliki.

  • Apa saja yang bisa kamu masukkan ke dalam tujuan tersebut?
  • Posisi apa yang ingin kamu kejar?
  • Tanggung jawab pekerjaan seperti apa yang kamu anggap sesuai dengan tujuanmu?
  • Kriteria apa yang kamu harapkan di pekerjaanmu?
  • Industri apa yang ingin kamu coba geluti?

Setelah kamu menentukannya, kamu lebih mudah menemukan posisi pekerjaan yang sesuai dengan preferensi kamu.

Beberapa contoh tujuan karier:

  • Memimpin sebuah kelompok untuk mencapai tujuan bersama
  • Menolong orang lewat pekerjaan
  • Selalu mendapat pelajaran dari pekerjaan

2. Catat semua kemampuan dan pengalaman kerja yang kamu punya

Adanya list kemampuan dan pengalaman kerja akan mempermudah kamu mengerti bakatmu dan besaran kemungkinanmu bisa melamar ke banyak perusahaan dan posisi.

Bagaimana caranya bisa mendapatkan list tersebut? Catat semua pengalaman kerjamu (full-time, freelance, part-time, hingga volunteer) dan kemampuan (hard-skill dan soft-skill) yang kamu miliki. Kamu akan menemukan polanya dan tahu kamu suka pekerjaan yang seperti apa.

3. Lakukan riset di bidang pekerjaan yang kamu minati

Risetlah ke semua posisi yang berhubungan dengan pengalaman dan kemampuan yang kamu miliki. Ini akan membantumu memperluas kesempatan kerja dan bisa menambah skill kamu nantinya jika diterima.

Sebagai contoh, kamu suka dengan digital marketing. Beberapa cabang pekerjaan yang membutuhkan skill ini adalah digital marketing itu sendiri, performance marketing, social media, SEM, SEO, dan lainnya.

4. Tulis perusahaan ideal versi kamu

Semua tujuan dan bekal kemampuan sudah di kantong. Kini saatnya kamu mulai menentukan perusahaan ideal versi kamu.

Sudah punya list perusahaan impian? Mulailah dari list tersebut. Cari tahu nilai dan budaya perusahaan tersebut dan catat yang sesuai dengan tujuan karirmu. Oh iya, jangan terbatas pada perusahaan impian aja, ya. Coba untuk cek perusahaan lainnya juga karena siapa tahu perusahaan tersebut punya nilai lainnya.

Selain budaya perusahaan, Forbes menambahkan bahwa kamu juga perlu menggali lebih dalam tentang benefit kantor yang kamu inginkan, seperti sistem kerja hybrid atau WFH, gaji, asuransi kesehatan, dan lokasi kantor.

5. Buat to-do-list

Keberadaan to-do-list bisa membuatmu lebih terorganisir dalam melakukan eksekusi strategi nantinya. Selain itu, kamu jadi tahu mana yang perlu dilakukan dulu dan mana yang masih bisa nanti.

Beberapa aktivitas yang bisa kamu masukkan:

  • Riset perusahaan dan lowongan kerja
  • Update resume
  • Buat cover letter
  • Dan lainnya

Buat deadline pada masing-masing to-do-list dan masukkan aktivitas tersebut dalam kalender pribadi kamu.

Contohnya:

  • Senin: perbarui CV atau resume
  • Selasa: selesaikan cover letter untuk perusahaan A dan B
  • Rabu: lamar ke perusahaan A dan B

6. Ciptakan personal brand kamu

Dari sekian banyak kandidat, kamu perlu jadi yang paling menonjol. Maka dari itu, kamu butuh personal brand versi dirimu, citra yang ingin kamu tunjukkan ke perusahaan. Personal brand yang kamu buat harus bisa memberikan kesan yang baik sehingga kamu menonjol dibanding kandidat lainnya dan perusahaan ingat kamu.

Indeed membagikan beberapa cara untuk bisa mengomunikasikan personal brandmu ke perusahaan:

  • Buat ringkasan tentang tujuan karirmu di resume. Komunikasikan tujuan karir, pengalaman kerja, dan nilai-nilai hidupmu. Pastikan apa yang kamu tulis di resume konsisten dengan apa yang ditulis di cover letter dan media sosial
  • Pakai desain dengan kombinasi warna khas dirimu. Nggak melulu soal tulisan, personal brand bisa disampaikan lewat desain. Pilih kombinasi warna yang sesuai dengan citra dirimu dan gunakan di resume, cover letter, dan media sosial. Sama seperti tulisan, konsistenlah dalam menggunakan warna tersebut di semua dokumen lamaran kerjamu.
  • Buat kartu nama. Dalam sebuah kartu nama, kamu bisa memasukkan beberapa informasi dirimu dan kontakmu. Kartu nama akan membantu perusahaan terkoneksi denganmu dan kalian bisa bertukar pikiran tentang karir. Desainnya bisa kamu sesuaikan dengan warna yang sudah kamu pilih di cara sebelumnya.

Apa yang harus dilakukan lagi saat rencana sudah dijalankan?

1. Bangun networking

Networking adalah salah satu kunci keberhasilanmu untuk mendapatkan pekerjaan baru di mana kamu berkenalan dengan orang-orang yang expert di bidang yang kamu geluti. Tak hanya berkenalan, kamu juga bisa bertukar pikiran dengannya hingga mendapat kesempatan bekerja.

Dari networking pun, kamu bisa menemukan orang-orang yang bekerja di perusahaan impianmu dan bisa minta tolong dibantu referral program.

Data dari Jobvite pun mendukung pernyataan ini, di mana hampir 50% orang-orang mendapatkan info pekerjaan dari network mereka. Pada akhirnya, kamu bisa lebih diprioritaskan untuk masuk ke perusahaan tersebut.

Beberapa trik networking yang bisa kamu lakukan:

2. Track semuanya

Catat semua lowongan kerja yang sudah kamu apply dan progresnya sampai mana. Catatan ini akan memudahkanmu melakukan follow up hasil interview, tes, dan offering. Selain itu, kegiatan ini akan membantu kamu nggak apply dua kali ke posisi yang sama.

Forbes membagikan tips dalam membuat tracker pencarian kerja di mana dalam tracker tersebut perlu ada beberapa elemen berikut:

  • Posisi yang dilamar
  • Lamar lewat platform apa (LinkedIn, Epicareer, website perusahaan, dll)
  • Lewat referal atau tidak. Jika referal, nama karyawannya siapa dan kontak melalui apa
  • Progres rekrutmen terbaru

Selain tracker, Forbes juga membagikan template Job Search Weekly Plan yang berisi rencana kegiatan sehari-hari saat sedang mencari pekerjaan baru.

3. Mulai memposisikan dirimu sebagai kandidat yang ideal

Sudah melamar banyak lowongan, pasti ada yang memanggil untuk interview. Mulai dari kamu melamar pertama kali, usahakan untuk punya mindset sebagai kandidat ideal.

Kandidat ideal yang dimaksud adalah kandidat yang sesuai dengan kualifikasi general posisi yang kamu minati dan punya personal brand yang kuat.

Membiasakan diri sendiri dengan mindset seperti itu akan membantumu saat sudah masuk ke tahap rekrutmen. Kamu bisa fokus menjawab pertanyaan interview sesuai dengan apa yang perusahaan butuhkan dan berhasil masuk sebagai karyawan.

4. Terus belajar sambil menunggu panggilan

Memiliki growth mindset alias seseorang yang terus ingin belajar akan memberikan nilai tambah saat interview nanti.

Sembari kamu menunggu panggilan interview, terus tingkatkan dan tambahkan kemampuanmu yang berguna saat nanti bekerja.

Ada kalanya nanti pewawancara bertanya tentang apa kegiatanmu sembari menunggu panggilan. Kamu bisa menjawabnya dengan menceritakan kegiatan belajarmu ini. Pewawancara akan melihatmu sebagai seseorang yang punya growth mindset dan mindset ini merupakan hal yang penting pada seseorang karyawan.

5. Latihan interview

Interview juga punya kesulitan sendiri. Jika kamu nggak terbiasa menjawab, kamu akan kelabakan nantinya.

Mulailah cari di internet tentang pertanyaan dan jawaban yang sering muncul saat interview. Jangan lupa sesuaikan juga dengan pengalaman dan skill yang kamu punya.

Selain itu, pertanyaan-pertanyaan studi kasus juga sering muncul, khususnya jika kamu sudah di tahap interview user. Pastikan kamu familiar dengan pola pertanyaan dan jawabannya.

Sebagai contoh, kamu melamar sebagai social media officer di perusahaan A. Menjelang interview user, cek semua media sosial perusahaan A, cari kelebihan dan kelemahannya, dan apa yang bisa dikembangkan. Hal ini dikarenakan pada interview posisi tersebut, ada kemungkinan kamu ditanya mengenai skill media sosialmu.

Latihlah jawaban interview kamu dengan merekamnya, lalu dengarkan ulang untuk tahu bagian mana yang bisa kamu perbaiki.

Sering berlatih interview akan membuatmu lebih nyaman dan nggak tegang saat menjawab. Pada akhirnya, kamu jadi lebih pede.

6. Jangan lupa follow up hasil rekrutmen

Perlu kamu ingat, seorang rekruter nggak hanya mengurus satu atau dua calon kandidat. Ada banyak calon kandidat yang diurus sehingga ada kemungkinan rekruter kelupaan untuk menginfokan update proses rekrutmenmu.

Setelah selesai interview, jangan lupa ucapkan terima kasih atas sesinya dalam waktu 24 jam. Selang satu hingga dua minggu, follow up ke mereka tentang hasil dari interview.

7. Nego offer yang diberikan

Sesaat kamu terima offer letter dari perusahaan, jangan langsung gegabah terima offer tersebut. Baca pelan-pelan dan pahami offer dengan baik. Pikirkan apakah gaji yang diberikan sudah bisa mengcover semua kebutuhan kamu dan sesuai dengan standar harga di pasaran untuk posisi tersebut.

Jika belum sesuai, lakukan negosiasi dengan perusahaan. Jangan takut untuk nego karena kamu juga punya nilai sebagai seorang karyawan.

Perhatikan elemen-elemen lain juga, seperti cuti, benefit kesehatan, fasilitas kantor, dan lainnya, karena negosiasi tidak melulu terbatas pada nominal gaji saja.

Pastikan bahwa offer yang diberikan perusahaan sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhanmu.


Jika kamu butuh tips lainnya, kamu bisa cek artikel-artikel berikut:

Itu dia langkah-langkah strategi yang bisa kamu terapkan saat job hunting nanti. Selamat mencoba dan good luck!

Lowongan kerja terpopuler di Indonesia:

Ivana Livia Wibisono

SEO Content Writer

Meet Ivana, a vibrant and passionate professional with six years of experience in Content Writing and Content Planning. With a vision to help society through her writing skills, she has successfully led various projects in mass media, home & and living industry, and e-commerce companies with outstanding outcomes.

Topic tags

Share this article

Related Articles