8 min read
Menentukan Karier yang Ideal: 8 Langkah Praktis yang Harus Kamu Ikuti
Temukan karier idealmu dengan 8 langkah praktis yang mudah diikuti! Mulai dari mengeksplorasi minat hingga menetapkan tujuan SMART, artikel ini membahas semua yang perlu kamu ketahui untuk memilih jalur karier yang sesuai dengan kehidupanmu. Jangan lupa untuk mengevaluasi skill setmu dan pertimbangkan nilai-nilai pribadi penting sebelum membuat keputusan. Siapkan dirimu untuk langkah selanjutnya menuju karier yang kamu nikmati dan banggakan!
Updated Jun 19, 2024
Saat masih kecil, mungkin kamu pernah berimajinasi tentang pekerjaan masa depanmu. Ada yang ingin menjadi guru, dokter, astronot, polisi atau arsitek. Bahkan, sering kali, kamu ingin memilih semua profesi sekaligus.
Tapi, seiring beranjak dewasa, pilihan tersebut semakin terbatas. Kamu menjadi lebih selektif dalam memilih jalur karier karena harus mempertimbangkan banyak hal. Salah satunya, apakah pilihan yang kamu buat sudah ideal dengan kehidupan kamu, atau belum.
Apa itu jalur karier?
Jalur karier, atau career path, menggambarkan rencana jangka panjang yang mencakup langkah-langkah spesifik yang diambil demi kemajuan karier kamu.
Contoh jalur karier yang bisa kamu eksplor:
Akunting: Staff Akuntan > Akuntan Senior > Accounting Manager > Senior Accounting Manager > Firm Partner
Penulis/ Editor: Staf Penulis atau Jurnalis > Associate Editor atau Asisten Redaktur > Editor atau Redaktur > Senior Editor atau Redaktur Senior > Editor-in-Chief
Human Resources: HR Coordinator > HR Manager > HR Director > VP of HR > Chief of HR
Digital Marketing: Intern > Digital Marketing Junior > Digital Marketing Specialist > Digital Marketing Lead > Digital Marketing Manager > Chief Marketing Officer
Menurut Better Up, jalur karier terbagi menjadi dua tipe:
Jalur karir organisasi
Sering dikenal juga dengan istilah tangga karier (career ladder) atau rencana karier vertikal (vertical career plan). Artinya, jalur karier yang kamu buat untuk menaiki tangga karier dalam suatu perusahaan.
Supaya bisa on track, kamu harus secara rutin mereview langkah yang sudah kamu ambil dan tujuanmu. Kamu juga perlu sering diskusi dengan manajermu mengingat mereka menjadi salah satu penentu keputusannya.
Jalur karir personal
Berbeda dengan jalur karir organisasi, jalur karir personal tidak melibatkan pihak luar. Kamu membuat rencana pengembangan karier dengan dirimu sendiri dan untuk dirimu sendiri.
Kalau kamu sudah siap untuk merencanakan jalur karier, mulailah dengan membuat daftar skills yang kamu miliki. Tulis juga bidang atau hal yang membuat kamu tertarik serta jobimu. Kemudian, jelaskan hal-hal yang penting menurutmu.
Baca kembali poin-poin yang ada di daftarmu. Bayangkan, industri mana yang sejalan dengan bakatmu.
Misal, kamu senang berinteraksi dengan anak-anak. Coba pertimbangkan jalur karier di bidang pendidikan. Kalau kamu lebih suka dengan industri kesehatan, coba eksplorasi profesi dokter atau suster spesialis anak.
Definisi karier ideal
Ketika berbicara karier ideal, tidak ada definisi yang saklek. Semuanya kembali ke tujuan karier dan bagaimana pandanganmu tentang karier ideal.
Dalam menentukan karier yang ideal, kamu perlu refleksi diri, terutama dalam memahami kekuatan dengan kelemahan kamu.
Karier yang ideal seringkali ditandai dengan kesesuaian antara kemampuan dengan minat individu, serta persyaratan dengan tanggung jawab pekerjaan.
Biasanya, karier ideal mengacu pada jenis pekerjaan yang tidak hanya memberikan stabilitas finansial. Tapi, juga membawa rasa kepuasan dan kebahagiaan untuk individu.
Bagaimana menentukan karier yang ideal?
Memilih jalur karier merupakan salah satu keputusan terpenting dalam hidup. Oleh karena itu, dibutuhkan proses pertimbangan secara cermat. Kamu juga perlu mengenal lebih dalam tentang dirimu.
Semakin baik kamu memahami keinginan dan kebutuhanmu, semakin besar kemungkinanmu dalam menemukan karier yang benar-benar akan kamu nikmati.
Berikut tujuh hal yang perlu kamu ingat saat ingin memilih jalur karier yang ideal:
1. Eksplorasi minat
Hobi dan aktivitas yang kamu sukai bisa menjadi pertimbangan pertama serta utama saat kamu memilih karier.
Memetakan hobi dan minat akan sangat membantu kamu dalam memilih jalur karier yang kamu sukai. Sebab, kamu akan menghabiskan banyak waktu untuk melakukan banyak hal untuk mengembangkan karier.
Contohnya, kalau kamu suka menggambar, kamu bisa mempertimbangkan memulai atau mengembangkan karier di bidang desain grafis atau bidang kreatif lain.
Berbeda halnya jika kamu suka riset, mengulik informasi dan mengolahnya menjadi sebuah tulisan. Tidak ada salahnya untuk kamu mencoba bidang jurnalistik atau mungkin content writing.
Kalau kamu mengikuti jalur karier yang bisa sejalan dengan hobi, kamu bisa jadi profesional yang lebih kompeten dan memberikan hasil lebih baik.
2. Tentukan skill terbaik
Kemampuan dan bakat yang kamu miliki juga bisa jadi indikator dalam menentukan jalur karier ideal. Tidak hanya tentang keterampilan teknis, tapi skill interpersonal, organisasi dan leadership juga patut kamu pertimbangkan—yang mana skill tersebut juga jadi skill wajib di dunia kerja.
Kalau belum yakin dengan skill yang kamu miliki, coba kamu jawab pertanyaan berikut:
Aktivitas apa yang kamu sukai?
Kegiatan yang kamu sukai sering kali bisa jadi skill yang sangat berguna. Misalnya, mengajar orang atau membantu menyelesaikan masalah orang di sekitarmu dapat berubah jadi skill komunikasi yang kuat.
Apakah kamu menerima pujian untuk kemampuan tertentu?
Coba ingat kembali, apakah kamu punya skill yang sering dipuji atau mendapat apresiasi dari manajer maupun kolega kamu. Misalnya, kamu mungkin menerima skor tinggi untuk aspek kerja tim di performance review.
Prestasi apa yang kamu miliki sebelumnya?
Pertimbangkan juga pencapaianmu di saat kamu bekerja sebelumnya, baik yang skala besar maupun kecil.
Kamu mungkin pernah memenangkan penghargaan, misalnya. Atau, sempat menyelesaikan project yang menghasilkan output lebih baik dari ekspektasi. Pikirkan kembali, skill apa aja yang membantumu sampai mencapai titik tersebut.
Dari tiga pertanyaan di atas, kamu bisa membuat daftar keterampilan atau skill set yang kamu punya. Sebaiknya, carilah jalur karier yang menghargai skill tersebut dan memungkinkan kamu untuk terus mengasah kemampuanmu.
Jika kamu ingin mengembangkan skill baru di bidang tertentu, coba riset jenis karier yang juga memberimu peluang untuk mengembangkannya.
3. Buat outline tujuan karier
Jalur karier yang ideal sebaiknya fokus dan terarah. Untuk memudahkan proses pencarian karier ideal, kamu bisa membuat outline tujuan karier.
Tujuan karier (career goal) merupakan hasil yang ingin kamu capai dalam kehidupan profesionalmu. Tujuan yang sukses sering menggunakan rumus SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Timely).
Banyak professional yang menggunakan metode SMART untuk membuat tujuan karier dan mengukur progress. Kamu bisa menggunakan formula ini untuk berbagai tujuan, mulai dari mendapatkan promosi, bonus gaji atau pindah haluan karier.
Apapun tujuanmu, usahakan untuk menyertakan tiga informasi ini dalam outline:
- Tujuan jangka pendek dan jangka panjang,
- Langkah yang akan kamu ambil untuk mencapai tujuan, dan
- Bagaimana tujuan tersebut berkaitan dengan role dan perusahaanmu.
Sebagai contoh, kamu ingin menjadi seorang manager untuk bidang digital marketing. Kamu dapat merincinya menjadi seperti berikut:
Tujuan jangka pendek (1-3 tahun)
- Tujuan: Punya keahlian di bidang digital marketing dan manajemen media sosial.
- Langkah yang bisa diambil:
Tujuan jangka panjang (3-10 tahun)
- Tujuan: Berada di level Digital Marketing Manager
- Langkah yang bisa diambil:
4. Tulis rencana lima dan 10 tahun ke depan
Kamu mungkin sering mendengar pertanyaan “Apa rencana kamu di lima tahun nanti?”, atau “Apa yang kamu lihat dari diri kamu pada 10 tahun mendatang?” saat proses interview kerja.
Mungkin terdengar klise dan terlalu berangan-angan. Tapi, percayalah, membuat rencana karier (career plans) untuk lima dan 10 tahun ke depan, akan memudahkanmu dalam mencapai karier yang ideal.
Dengan membuat rencana tersebut, tujuan kamu akan lebih jelas. Langkah-langkah yang kamu ambil pun akan lebih konkrit dan terukur.
5. Evaluasi skill set
Setelah membuat rencana karier, buatlah daftar yang berisi skill, sertifikasi dan bidang yang menjadi keahlian kamu saat ini.
Jika bingung, jangan sungkan untuk meminta masukan dari rekan kerja dan kolega. Minta mereka mengevaluasi keterampilan teknis, interpersonal dan manajemen sumber daya manusia (people management) kamu.
Evaluasi ini dapat membantumu menemukan karier yang memang sesuai dengan kemampuan dan pengalaman.
6. Evaluasi value kamu
Selain skill, cobalah untuk pertimbangkan value atau keyakinan pribadi kamu saat ingin memilih jalur karier.
Beberapa orang mencari karier di mana mereka dapat memberikan berkontribusi pada tujuan sosial. Sementara itu, banyak juga yang ingin berkarier demi mencapai posisi tertentu.
Tidak ada yang salah maupun benar. Menentukan apa value terpenting bagi dirimu dapat membantu kamu berpikir strategis dalam menentukan jalur karier yang ideal.
7. Saatnya buat keputusan!
Setelah menyusun outline rencana dan mendetailkannya dalam bentuk daftar, sekarang saatnya mengambil keputusan.
Prosesnya mungkin akan memakan waktu. Tapi, dengan melakukan step by step di atas, diharapkan kamu bisa mengambil keputusan yang lebih rasional.
8. Have fun!
Last but not least, have fun!
Nikmatilah pilihan kariermu. Ketika kamu bisa enjoy, kamu bisa lebih termotivasi dan engage dengan apapun langkah yang kamu ambil. Hal ini akan memudahkanmu untuk menjadi pribadi profesional yang lebih produktif dan kreatif.
Tips
Kamu bisa melakukan tiga poin berikut untuk lebih memudahkanmu dalam memilih jalur karier ideal:
Lakukan career assessment test
Meski sudah ada beberapa peluang karier yang kamu punya, tidak ada salahnya untuk mengikuti tes kepribadian dan bakat yang berfokus pada karier. Mungkin saja kamu menemukan profesi baru, role yang tidak pernah terpikirkan oleh kamu sebelumnya.
Tes-tes ini bisa mengidentifikasi apa yang kamu rasakan dan bagaimana sikapmu dalam menghadapi berbagai situasi. Nantinya, kamu akan mendapatkan hasil berupa daftar profesi yang mungkin saja cocok dengan kepribadian dan kemampuanmu.
Belajar dari profesional
Kalau kamu sudah punya beberapa pilihan karier utama, cobalah untuk belajar dari mereka yang sudah lebih profesional di industri terkait.
Kamu dapat berkenalan dengan mereka melalui media sosial LinkedIn. Atau, jika ada senior yang ingin kamu jadikan sebagai mentor di kantor, kamu dapat mendekatinya secara langsung.
Kamu dapat membayangkan diri kamu ketika berada di posisi mereka dengan melihat aktivitas profesional mereka secara intensif. Dengan begitu, kamu mendapat gambaran nyata, apa yang perlu kamu lakukan jika kamu memutuskan untuk menempuh jalur karier tersebut.
Network, network, network
Membangun jaringan seluas mungkin merupakan langkah krusial dalam meraih karier ideal.
Networking memberikanmu kesempatan untuk belajar tren industri, mencari tahu lowongan kerja dan jalur karier potensial yang mungkin sejalan dengan ketertarikanmu.
Melalui networking, kamu juga dapat berkoneksi dengan para profesional yang sudah jauh lebih berpengalaman. Kamu bisa meminta saran, mentorship dan pandangan tentang bidang yang akan kamu pilih.
Tapi, ingatlah, networking bukan hanya tentang meminta bantuan. Networking adalah hubungan timbal balik, di mana kamu juga bisa menawarkan bantuan atau dukungan.
Loker Butuh Cepat di Indonesia:
Machine Learning Engineer | Project Manager | Data Scientist | Data Analyst | Software Developer | Support | Mobile Developer | Financial Planner | Tax Manager | Financial Controller | Auditor | Marketing | Social Media Assistant | Public Relations | E-Commerce Manager | Digital Strategist | Affiliate Marketing | Customer Care | Front Office | Telemarketing | Telesales | Sales Executive
SEO Content Writer
Topic tags
Share this article
Related Articles
15 min read
Deskripsi Pekerjaan: Cara Membuat yang Efektif dan Menarik
Deskripsi pekerjaan yang baik adalah kunci sukses rekrutmen! Temukan cara membuatnya menarik dan jelas untuk menarik kandidat yang tepat bagi perusahaanmu.
Posted Sep 19, 2024
15 min read
Background Check: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?
Pelajari cara menyusun deskripsi pekerjaan yang efektif untuk menarik kandidat berkualitas. Deskripsi yang baik adalah langkah awal menuju kesuksesan rekrutmen.
Posted Sep 19, 2024
14 min read
5 Tips Memulai Karier di Digital Marketing Meski Tanpa Pengalaman
Kamu ingin jadi digital marketer, tapi tidak punya pengalaman? Jangan khawatir! Kabar baiknya, dengan pola pikir dan skill yang tepat, kamu bisa berkarier di industri yang dinamis ini. Seiring kemajuan teknologi yang terus membentuk cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan, perusahaan semakin banyak berinvestasi di digital marketing. Mereka ingin menjangkau banyak audiens dan tetap kompetitif. Jadi, kamu punya banyak peluang di industri ini, sekalipun kamu baru mulai terjun.
Posted Aug 18, 2024
11 min read
4P Marketing: Teori Mudah dan Tips Penggunaannya
Kamu bisa menganggap 4P sebagai toolkit marketing. Mereka akan membantu kamu berpikir secara terstruktur untuk menjangkau customer dan membuat produk kamu ‘bersinar’ di tengah kompetisi. Artikel ini akan menguraikan pengertian dari setiap komponen beserta contoh nyatanya. Kamu juga akan dikenalkan model marketing lain yang bisa lebih meningkatkan strategi kamu.
Posted Aug 18, 2024
12 min read
8 Langkah Memulai Karier di Digital Marketing
Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang digital marketer bervariasi, antara 1-4 tahun. Menyelesaikan gelar sarjana sendiri biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Namun, kamu bisa mulai mencari pengalaman dan sertifikasi sambil menyelesaikan pendidikan. Pertanyaan selanjutnya, dari mana kamu bisa memulai perjalanan karier sebagai digital marketer? Berikut panduan step-by-step untuk membantu kamu dalam mengawali petualangan di industri digital marketing.
Posted Aug 18, 2024
7 min read
Mau Update dengan Tren Marketing? Wajib Subscribe 10 Newsletter Ini
Berlangganan newsletter bisa membantu kamu tetap update dengan perkembangan marketing yang ada, bermanfaat untuk marketer berpengalaman ataupun masih di entry level. Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu marketing newsletter, kenapa kamu harus berlangganan newsletter, dan list beberapa newsletter yang nggak boleh kamu lewatkan.
Posted Aug 4, 2024
Share this article