Epicareer Might not Working Properly
Learn More
Career Guide 5 Tips Terbaik untuk Kembali Bekerja setelah Absen Panjang

6 min read

5 Tips Terbaik untuk Kembali Bekerja setelah Absen Panjang

Siapkan dirimu untuk kembali bersemangat bekerja setelah absen panjang. Temukan 5 tips terbaik untuk menghadapi tantangan dan kesenjangan pengalaman di dunia kerja. Bangun rasa percaya diri dan siapkan dirimu untuk mengikuti perubahan industri yang dinamis.

Komarudin Subekti

Updated Jun 3, 2024

Tips terbaik untuk kembali bekerja setelah absen panjang

Pendahuluan

Tidak sedikit orang yang memilih untuk absen panjang dari karirnya demi mengejar hal-hal lain. Baik itu pendidikan, bisnis, traveling, atau merawat orang-orang tersayang.

Absen dari dunia kerja dalam waktu yang lama bisa membuat orang merasa minder hingga takut ketika harus kembali lagi untuk bekerja. Namun, jika dipersiapkan dengan matang, sabar, dan selalu berpikir positif tentunya kamu bisa siap untuk kembali bersemangat bekerja setelah masa hiatus cukup lama.

Tantangan yang ditemui ketika masuk kembali ke dunia kerja

Sebelum benar-benar kembali masuk ke dunia kerja, tentu ada berbagai macam tantangan yang harus kamu hadapi, misalnya saja seperti:

Industri yang berubah

Jika kamu istirahat dari dunia kerja dalam waktu yang tidak sebentar, industri sudah pasti akan berubah. Perkembangannya yang dinamis menuntut semuanya untuk berubah dan mengikuti.

Perubahan industri ini yang biasa menjadi tantangan bagi kamu yang akan mulai kembali masuk di dunia kerja. Pasalnya, kamu harus meningkatkan lagi kemampuan serta keterampilan agar bisa terlibat kembali di industri yang pernah ditinggalkan sebelumnya.

Kesenjangan pengalaman dan pekerjaan

Ketika perekrut melihat surat lamaran, CV, atau resume yang kamu kirimkan dan melihat gap yang ada, tentu akan menimbulkan pertanyaan.

Untuk menghadapi hal ini, kamu bisa menjelaskan kesenjangan pengalaman dan pekerjaan tersebut kepada recruiter, sampaikan alasan mengapa kamu mengambil jeda lama tersebut.

Tentu bukan hanya kesenjangan saja yang akan dilihat oleh recruiter, pengalaman dan keahlian yang kamu miliki juga sudah pasti dipertimbangkan, jadi tidak perlu merasa khawatir.

Ketidaknyamanan dalam memulai bekerja

Sangat wajar bila kamu merasa insecure ketika akan mulai kembali bekerja setelah masa istirahat yang panjang atau baru saja kembali dari sabbatical leave.

Untuk bisa mengusir rasa tidak nyaman, kamu bisa mulai fokus dengan membangun rasa percaya diri yang tinggi terlebih dahulu sebelum siap memulai bekerja.

Ingat dengan kemampuan dan pengalaman yang kamu miliki, kamu masih dibutuhkan di industri saat ini, tidak perlu merasa insecure.

Diskriminasi usia

Diskriminasi usia di dalam pekerjaan bukanlah sesuatu yang patut dimaklumi. Di beberapa negara bahkan hal ini dianggap ilegal.

Namun, ada beberapa industri yang memang mensyaratkan batas usia tertentu pada posisi yang dibutuhkan.

Hal ini wajar karena posisi tersebut biasanya untuk entry level atau posisi yang membutuhkan kemampuan fisik lebih besar.

Kamu tidak perlu khawatir juga mengenai hal ini karena sudah banyak instansi yang lebih mementingkan pengalaman dan jam kerja dibandingkan dengan usia.

Tips terbaik yang bisa kamu lakukan untuk siap kembali masuk ke dunia kerja

Untuk masuk kembali ke dunia kerja, memang ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Namun, tentunya hal tersebut bukan alasan bagi kamu untuk berkecil hati.

Sebelum benar-benar siap kembali bekerja secara full time, kamu bisa mempersiapkan dan melakukan hal-hal berikut ini agar bisa terbiasa nantinya.

1. Adaptasi pada perubahan industri dan pekerjaan yang ada

Seperti disebutkan sebelumnya, industri dan pasar tentunya terus berkembang, bahkan selama kamu istirahat dari dunia kerja.

Industri akan terus tumbuh dan berinovasi hingga kemungkinan berubah, tidak sama seperti saat kamu ada di dalamnya dulu.

Kamu perlu beradaptasi untuk mengejar ketertinggalan. Apalagi jika kemampuan dan keahlianmu dirasa ‘ketinggalan zaman’.

Meskipun keahlianmu juga perlu di-update, tetapi pengalaman dan jam kerja yang kamu miliki masih bisa dijadikan sebagai kekuatan daya tawar untuk bersaing.

Maka dari itu, mulailah beradaptasi lagi dengan dunia kerja. Kamu bisa mulai mengambil pekerjaan-pekerjaan ringan terlebih dahulu.

2. Mulai dengan pekerjaan-pekerjaan yang tidak mengikat

Tidak perlu terburu-buru untuk langsung bekerja secara full time. Kamu bisa memulai untuk bekerja lagi dengan melakukan pekerjaan part time atau freelance.

Cara seperti ini merupakan salah satu pilihan tepat bagi kamu yang baru saja cuti atau istirahat panjang dan ingin kembali masuk ke dunia kerja.

Pengalaman kerja dan karir yang telah sukses dibangun, tentu menjadi nilai berharga yang bisa ditawarkan kepada industri saat ini.

Lewat kerja paruh waktu ini, kamu akan tetap bisa memanfaatkan waktu lainnya untuk mengembangkan keahlian untuk mendapatkan sertifikasi. Kamu juga bisa mencari berbagai kesempatan dan peluang yang ditawarkan.

Selain memilih pekerjaan paruh waktu atau freelance, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk memulai bekerja kembali dengan menjadi volunteer.

Banyak organisasi non profit dan event organizer yang mencari para volunteer dari berbagai latar belakang untuk membantu mengerjakan berbagai proyek yang dijalankan.

Ini akan membantumu kembali beradaptasi pada interaksi sosial di dalam komunitas dan kesibukan menyelesaikan pekerjaan harian.

Ketika kamu sudah bisa beradaptasi dan siap untuk bekerja kembali, tentu tidak akan canggung dan kikuk dengan pekerjaan yang dilakukan.

3. Update resume, portfolio, dan keahlian lainnya

Jangan lupa, perbarui resume dan portofolio yang kamu miliki selagi melakukan pekerjaan-pekerjaan paruh waktu dan freelance.

Tidak kalah penting, kamu juga wajib meningkatkan keahlian dan kemampuan yang dimiliki. Kamu dapat mengambil berbagai macam kursus singkat, boot camp, atau sertifikasi sesuai bidang yang dimiliki.

Kamu tentu perlu memperbarui resume atau CV yang dimiliki dengan mencantumkan berbagai keahlian dan kemampuan tambahan yang kamu peroleh selama masa absen.

Update resume juga diperlukan untuk menginformasikan ke perekrut terkait jeda waktu yang kamu lakukan dari waktu terakhir bekerja hingga saat ini.

Informasi tersebut bisa kamu jelaskan lebih dalam pada cover letter, bila diperlukan. Jelaskan berapa lama jeda yang kamu ambil dan apa yang kamu lakukan selama masa jeda tersebut.

Tentunya penjelasan yang ditulis harus berhubungan dengan posisi yang akan dilamar agar kamu menjadi kandidat yang layak dan pas untuk peluang serta kesempatan yang ditawarkan.

4. Manfaatkan networking untuk menemukan pekerjaan yang tepat

Salah satu kunci sukses yang bisa diambil pada saat akan masuk kembali ke dunia kerja adalah, jauhkan diri dari kata gengsi.

Mungkin banyak di antara kamu yang merasa malu untuk memanfaatkan networking yang dimiliki untuk mendapatkan pekerjaan kembali.

Padahal, memanfaatkan networking yang kamu miliki akan sangat membantu dan mendatangkan banyak kesempatan.

Kamu dapat mengawalinya dengan membagikan informasi lewat LinkedIn atau platform lain yang kamu miliki tentang statusmu yang terbuka dengan pekerjaan baru saat ini.

Harapannya, hal tersebut juga bisa dibagikan oleh teman-teman atau koneksi yang kamu miliki ke network yang lebih luas, mengekspos kamu ke calon-calon perekrut profesional dan meningkatkan kesempatanmu untuk menemukan pekerjaan yang tepat.

Selain dari media sosial, manfaatkan juga networking dari keluarga, alumni, teman, atau rekan kerja sebelumnya. Bisa juga dengan mengembangkan networking baru.

Manfaatkan networking yang kamu miliki untuk mengetahui seberapa besar perkembangan industri saat ini selama kamu tinggalkan.

Harapannya, dari networking yang ada kamu bisa mendapatkan tips dan masukkan yang positif mengenai fokus pekerjaan yang kamu minati.

Informasi seperti ini tentu tidak akan bisa kamu temukan ketika hanya fokus mencari pekerjaan saja.

5. Menyewa jasa career coach

Terakhir dan tidak kalah penting, jika kamu masih merasa tidak yakin dengan apa yang kamu lakukan untuk siap kembali ke dunia kerja, kamu bisa menyewa jasa career coach.

Career coach pastinya bisa membantu menuntunmu untuk melamar berbagai posisi pekerjaan yang membuatmu tertarik.

Mereka juga dapat membantu dalam mengembangkan dan menyusun fokus pekerjaan, mengajari bagaimana cara membangun networking.

Career coach biasanya juga memberikan masukan terkait optimalisasi pencarian pekerjaan agar bisa menemukan posisi yang benar-benar kamu inginkan.

Kamu bisa mempertimbangkan untuk memulai lagi dengan program seperti career returner yang memang fokus membantu orang yang ingin kembali masuk ke dunia kerja setelah hiatus.


Mulai kembali bekerja setelah istirahat panjang awalnya memang terasa berat. Namun, tidak perlu takut atau merasa khawatir.

Yakin dengan kemampuan dan keahlian yang kamu miliki sehingga kamu bisa beradaptasi lebih cepat di dunia kerja yang baru. Jika kamu butuh tips lainnya, kamu bisa membacanya di Career Guide by Epicareer.

Lowongan kerja terpopuler di Indonesia:

Komarudin Subekti

SEO Content Writer

Komarudin Subekti, a versatile content writer ready for the next big leap. Creative, organized, and goal-oriented. Experienced in journalism and now crafting compelling content at GrowSkill.

Topic tags

Share this article

Related Articles