Epicareer Might not Working Properly
Learn More
Career Guide 30-60-90 Day Plan: Definisi, Manfaat, dan Contohnya

12 min read

30-60-90 Day Plan: Definisi, Manfaat, dan Contohnya

Ingin sukses di pekerjaan baru? Cari tahu definisi, manfaat, dan contoh 30-60-90 day plan di artikel ini. Dengan strategi ini, kamu bisa mempersiapkan diri dengan baik dan mencapai tujuanmu dalam tiga bulan pertama.

Adinda Pryanka

Updated May 20, 2024

30-60-90 Day Plan: Definisi, Manfaat, dan Contohnya

Memulai pekerjaan baru adalah hal menyenangkan. Tapi, nggak bisa dipungkiri, prosesnya terkadang terasa berat. Kamu harus belajar dan memahami banyak hal baru serta menyelesaikan tanggung jawab yang mungkin belum pernah kamu jalani.

Tenang saja, saat ini ada beberapa alat yang bisa kamu gunakan untuk melalui proses transisi menjadi karyawan. Salah satunya dengan membuat 30-60-90 plan. Strategi ini bisa membantu kamu beradaptasi dengan posisi baru secara cepat serta efektif.

Definisi 30-60-90 day plan

30-60-90 day plan merupakan dokumen yang menguraikan tujuan yang ingin kamu capai selama tiga bulan pertama bekerja di posisi baru. Di dalamnya juga tercantum strategi apa saja yang akan kamu lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Sesuai dengan namanya, di dokumen ini, kamu perlu membagi goals dan strategi ke tiga kategori besar, yakni untuk 30, 60 dan 90 hari pertama.

Dokumen 30-60-90 day plan dibuat untuk memudahkan kamu dalam melakukan transisi ke peran baru sekaligus menjadi panduan ketika kamu mengalami kebingungan saat menyelesaikan pekerjaan. Intinya, kamu bisa lebih siap untuk mulai bekerja dan memastikan bahwa kamu berjalan ke arah yang benar.

Biasanya, dokumen 30-60-90 day plan dibuat oleh karyawan baru. Format yang perlu disertakan di dalam dokumen cenderung bervariasi, tergantung pada tempat kerja atau tim kamu. Tapi, dasar-dasarnya bersifat universal.

Keuntungan dan manfaat 30-60-90 day plan

Pada awalnya, membuat 30-60-90 day plan mungkin terasa melelahkan dan menambah pekerjaan baru. Tapi, dengan menyusun tujuan dan strategi dari awal, kamu justru akan lebih bisa fokus dalam menyelesaikan pekerjaan. Kamu juga bisa terhindar dari rasa overwhelmed karena harus adaptasi dengan pekerjaan baru.

Berikut beberapa benefit yang bisa kamu rasakan ketika membuat 30-60-90 day plan sedari awal:

1. Memudahkan dalam menentukan tujuan

30-60-90 day plan merupakan dokumen yang membantu kamu dalam menetapkan tujuan. Sebab, di dalam dokumen ini, kamu dituntut untuk menguraikan target jangka panjang kamu ke actionable item per 30 hari.

Pekerjaan akan lebih terorganisir karena kamu sudah memahami ke mana kamu perlu berjalan. Harapannya, 30-60-90 day plan akan menjadi roadmap yang jelas untuk menjalani pekerjaan kamu.

Tapi, 30-60-90 day plan tidak sekaku itu. Kamu perlu fleksibel dan adaptif dengan kondisi yang dinamis, dengan tetap memastikan bahwa tujuan jangka panjang kamu tetap relevan.

2. Membantu set ekspektasi

Di dalam 30-60-90 day plan, kamu perlu menggambarkan apa saja yang bisa dan perlu kamu kerjakan dalam rentang waktu tiga bulan pertama.

Dalam 30 hari pertama, biasanya perencanaan mencakup tugas-tugas yang berkaitan dengan orientasi, pelatihan dan pengenalan culture serta kebijakan perusahaan. Fase 60 dan 90 hari berikutnya, memperkenalkan tanggung jawab pekerjaan dan ekspektasi performance yang lebih spesifik.

Dengan menampilkan perencanaan yang terstruktur, kamu bisa menentukan ekspektasi terhadap kinerja kamu sendiri sebagai karyawan baru. Begitupun dengan manajer atau supervisor dan hiring manager yang langsung mengawasi kinerja kamu. Mereka dapat memperkirakan sejauh mana kamu perform di awal-awal masa kamu bekerja.

3. Pengingat prioritas

Dokumen ini juga bisa bermanfaat sebagai kompas, alat yang akan mengarahkan kamu pada prioritas terpenting sebagai seorang karyawan baru.

Pada awal masa menjalani peran baru, kamu akan menerima banyak informasi dan tugas baru. Besar kemungkinan kamu akan melupakan banyak hal jika kamu nggak memecah atau breakdown tanggung jawab tersebut ke dalam bentuk pointer, seperti di 30-60-90 day plan.

4. Membuat lebih siap hadapi role/pekerjaan baru

Pernahkah kamu merasa kebingungan untuk memulai dari mana saat menjalani role atau pekerjaan baru? Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak karyawan baru yang menghabiskan hari-hari pertamanya dengan buka tutup aplikasi di laptop atau sekadar merapikan folder di laptop agar terlihat sibuk.

Kamu mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan, merasa cemas saat melihat rekan kerja satu tim dan manajer tenggelam dalam pekerjaan masing-masing. Perasaan tersebut semakin menguat karena kamu merasa nggak memberikan kontribusi apapun yang signifikan, meskipun sebenarnya itu hal wajar karena kamu baru saja masuk kerja.

Ada banyak tekanan, stres dan kecemasan yang muncul ketika memulai role maupun pekerjaan baru. Dan itu adalah hal wajar, terjadi pada banyak orang.

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah menyusun rencana dalam bentuk 30-60-90 day plan. Dengan mempunyai rencana, arah dan strategi sedari awal, kamu nggak akan kebingungan lagi. Kamu juga nggak perlu sok menyibukkan diri yang berujung pada membuang-buang waktu untuk tugas yang bukan prioritas.

5. Bermanfaat ketika probation

Masa probation atau percobaan merupakan periode kritis di mana kamu sebagai karyawan baru akan diuji, sejauh mana kamu bisa memenuhi ekspektasi perusahaan.

Merancang dan mengimplementasikan 30-60-90 day plan akan membantu meningkatkan peluang keberhasilan. Sebab, dokumen ini memberikan gambaran secara jelas mengenai target yang spesifik di setiap bulan. Dengan begitu, kamu bisa mengevaluasi performa dan pencapaian kamu secara sistematis sekaligus mengidentifikasi hal apa saja yang perlu diperbaiki.

Penerapan 30-60-90 day plan juga memudahkan kamu dalam meminta feedback kepada atasan. Mereka memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai strategi serta upaya yang akan dan sudah kamu lakukan selama masa probation.

6. Meningkatkan produktivitas

Dengan lima benefit yang telah disebutkan di atas, dapat dipastikan juga bahwa 30-60-90 day plan akan membantu kamu lebih produktif.

Kamu bisa lebih fokus dalam menjalankan pekerjaan dan tanggung jawab prioritas kamu, bahkan sejak hari pertama bekerja.

Cara membuat 30-60-90 day plan

Setelah mengetahui benefitnya, sekarang saatnya membuat 30-60-90 day plan untuk kamu. Berikut step by step yang bisa kamu ikuti:

1. Buat draft

Pertama, buat template yang akan kamu pakai. Kamu bisa temukan template siap pakai di bab terakhir artikel ini.

Pastikan template yang kamu gunakan punya space cukup untuk menuliskan goals di 30, 60 dan 90 hari. Kamu juga perlu space untuk menulis berbagai jenis goals serta strategi apa saja yang akan kamu lakukan untuk mencapai tujuan.

2. Tentukan goal dan mini goal

Tentukan apa tujuan yang ingin kamu capai di pekerjaan baru. Baik itu dalam hal pembelajaran (learning goal), performance (performance goal) ataupun tujuan pribadi (personal goal).

Pastikan kamu menyusun goal dengan konsep SMART (specific, measurable, attainable, realistic and time-bound) agar lebih mudah dicapai.

Buatlah daftar goal umum terlebih dahulu dan urutkan ke dalam kategori yang sesuai dengan template kamu. Lalu, breakdown menjadi mini goal yang dibreakdown di 30, 60 dan 90 hari pertama kamu bekerja.

30 day goal

Dedikasikan 30 hari pertama kamu untuk belajar banyak hal tentang perusahaan dan peran kamu. Jangan ragu untuk bertanya ke rekan kerja yang sudah lebih senior atau supervisor.

60 day goal

Fase kedua ini juga bisa dianggap sebagai fase pembelajaran. Namun, di momen ini, kamu perlu eksplorasi lebih dalam untuk beradaptasi dengan prioritas tim serta perusahaan.

Setelah paham tentang dasar-dasar organisasi, cobalah untuk mencari ide baru. Kamu bisa memulainya dengan menjawab pertanyaan: apa saja kendala yang sedang dihadapi perusahaan atau tim kamu? Apa yang perlu kamu ketahui untuk bisa

90 day goal

Saatnya eksekusi. Aplikasikan apa yang sudah kamu pelajari selama dua bulan terakhir ke pekerjaan kamu.

Di fase ketiga ini, kamu perlu memfokuskan strategi dan goal kamu untuk meningkatkan kontribusi kamu terhadap tim serta perusahaan.

3. Buat action item

Lalu, bagaimana kita bisa mencapai tujuan besar tersebut? Yap, dengan action item.

Lihat kembali goal yang sudah kamu tulis dan buatlah action item di setiap goal. Action item ini akan digunakan untuk menilai apakah kamu sudah mencapai goal, dan jika belum, sudah sampai mana progresnya.

Dengan membuat action item, kamu bisa lebih fokus dalam membagi waktu maupun tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan. Pastikan agar setiap itemnya dapat terukur dan dicapai.

Kamu juga bisa menyertakan metric yang menjadi indikator bahwa kamu telah menyelesaikan action items tersebut. Misal:

“Bertemu dengan manajer saya dan sebanyak mungkin co-worker di 30 hari pertama bekerja. Saat bertemu dengan mereka, saya akan memperkenalkan diri dan belajar mengenai peran mereka di perusahaan.

Metric: lima kali meeting dengan lima orang berbeda”

4. Informasi tambahan

Kamu bisa menambah beberapa elemen untuk meningkatkan efektivitas dokumen 30-60-90 day plan kamu. Salah satunya, menambahkan informasi mengenai resources atau sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Misal, alokasi anggaran, software khusus atau kebutuhan kolaborasi dengan tim lain.

Tips membuat 30-60-90 day plan

Kamu bisa menggunakan empat tips ini agar 30-60-90 day plan kamu semakin efektif:

1. Spesifik

Spesifik merupakan kunci utama ketika kamu ingin membuat 30-60-90 day plan yang efektif. Kalau kamu nggak menuliskan goal maupun strategi secara spesifik, langkah kamu akan ambigu. Hasilnya, tugas yang kamu kerjakan justru nggak selaras dengan tujuan perusahaan.

Spesifik di sini adalah kamu perlu menetapkan tujuan yang jelas dan konkrit. Action items pun harus berisikan langkah-langkah yang memang bisa kamu lakukan (actionable) serta terukur.

2. Gunakan SMART goal

Tips berikutnya, aplikasikan metode SMART goal di tiap tujuanmu. Metode ini membantu memastikan kamu dapat mencapai tujuan dalam cakupan waktu tertentu.

SMART goals juga membantu kamu dalam mengeliminasi pekerjaan-pekerjaan terlalu general atau umum yang dirasa kurang efektif dan nggak realistis. SMART merupakan singkatan dari:

  • Specific (spesifik)
  • Measurable (terukur)
  • Achievable (dapat dicapai)
  • Realistic (realistis)
  • Time-bound (terikat waktu)

Contohnya: “Dalam waktu 30 hari pertama, saya akan berkenalan dan connect LinkedIn dengan 10 orang di dalam tim saya dan 10 orang di luar tim.” Tujuan ini menunjukkan SMART goal dibandingkan hanya, “Memperluas network di bulan pertama”.

Dengan SMART goal, kamu akan menambah peluang kesuksesan dalam mencapai tujuan.

3. Cek progress secara berkala

Dedikasikan waktu khusus untuk review dan menilai seberapa jauh perkembangan kamu. Lakukan pengecekan ini untuk tiap tujuan.

Apabila kamu melihat ada goal yang masih terlalu jauh untuk kamu capai, coba analisis penyebabnya. Sesuaikan strategi agar kamu tetap berada pada jalur.

Cek progress secara berkala ini memungkinkan kamu untuk mengidentifikasi hambatan sejak dini. Dengan begitu, harapannya, kamu bisa mengambil tindakan perbaikan lebih cepat.

4. Fleksibel dan adaptif

Terkadang, realita nggak berjalan sesuai dengan rencana. Plan yang sudah kamu buat mungkin saja perlu dikembangkan sebagai respons terhadap perubahan kondisi atau tantangan yang nggak terduga.

Jangan khawatir kalau kamu nggak bisa mengikuti rencana 100 persen dengan tepat. Sesuaikan rencana kamu berdasarkan apa yang kamu ketahui tentang pekerjaan dan perusahaan, namun terimalah fakta bahwa hal tersebut mungkin saja berubah.

Tetaplah fleksibel dan open-minded. Wajar jika kamu menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan di tengah jalan agar tujuanmu tetap selaras dengan visi perusahaan.

5. Diskusi dengan orang lain

Jangan ragu untuk meminta support dari orang lain. Kamu bisa mencari mentorship, mengakses program pelatihan atau berkolaborasi dengan rekan kerja untuk meningkatkan peluang kesuksesanmu.

Contoh 30-60-90 day plan

Supaya lebih jelas, kamu bisa melihat contoh berikut sebelum membuat 30-60-90 day plan kamu.

30-60-90 day plan (general)

Hari 1-30:

Fokus: Orientasi dan adaptasi

Prioritas: Memahami culture, visi dan proses kerja perusahaan, membangun jaringan dengan rekan kerja serta stakeholder terkait.

Learning Goals:

Membaca semua materi mengenai internal perusahaan yang bisa diakses dan meminta rekomendasi dokumen (artikel atau laporan) yang perlu saya pelajari

Metrik: selesai membaca dokumen

Mendapatkan akses ke akun-akun yang saya butuhkan untuk bekerja, seperti email kantor, software terkait, dll. Meluangkan waktu untuk membiasakan diri dengan setiap tools.

Metrik: bisa atau mahir menggunakan setidaknya tiga tools yang sering digunakan perusahaan.

Performance Goals:

Berhasil menavigasi sistem dan tools internal dengan minim bantuan orang lain.

Metrik: menerima feedback positif dari supervisor atau kolega mengenai keakuratan saya dalam menavigasi sistem dan tools internal.

Mahir dalam menjalankan fungsi dan tugas pekerjaan dasar.

Metrik: menyelesaikan tugas yang diberikan secara akurat dan efisien, dengan minim kesalahan, sesuai hasil evaluasi supervisor.

Personal Goals:

Membangun hubungan baik dengan anggota tim dan stakeholder utama.

Metrik: connect dengan semua anggota tim di LinkedIn dan setidaknya mengikuti dua acara informal yang dihadiri tim.

Menyiapkan ruang kerja yang kondusif untuk produktivitas dan menjaga fokus.

Metrik: membuat setting tempat kerja yang personalized.

Hari 30-60:

Fokus: Kontribusi dan integrasi

Prioritas: lebih dalam menjalani tanggung jawab yang spesifik, berkontribusi pada project yang sedang berjalan dan mengidentifikasi hal yang perlu diimprove.

Learning Goals:

Memperdalam pemahaman tentang visi dan tujuan perusahaan.

Metrik: berpartisipasi di setidaknya tiga meeting departemen dan secara aktif menyumbangkan ide mengenai proyek atau inisiatif yang sedang berjalan.

Mengembangkan skill terkait project management atau komunikasi dalam konteks profesional.

Metrik: menyelesaikan course atau workshop dan menerapkan skill yang sudah diperoleh untuk mengelola project atau tugas skala kecil. Menerima feedback positif dalam segi komunikasi dan koordinasi dari supervisor dan tim.

Performance Goals:

Aktif dalam project tim

Metrik: menyumbang setidaknya satu ide atau saran yang actionable setiap rapat bersama tim. Ide tersebut harus diakui oleh supervisor ataupun kolega karena relevansinya.

Berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan deadline.

Metrik: berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan supervisor dalam batas waktu yang ditetapkan. Hasilnya harus memenuhi, atau bahkan, melampaui ekspektasi supervisor.

Personal Goals:

Terus membangun jaringan dengan kolega dan pemangku kepentingan.

Metrik: mengobrol dengan tiga kolega atau pemangku kepentingan baru di luar anggota tim dalam acara tatap muka.

Mempertahankan work-life balance dan memprioritaskan kebiasaan self-care

Metrik: mempertahankan jadwal kerja yang konsisten (9am-5pm) dan memiliki waktu istirahat cukup.

Hari 60-90:

Fokus: Growth

Prioritas: menunjukkan kontribusi nyata terhadap kesuksesan perusahaan dan melanjutkan pengembangan skill pribadi maupun profesional.

Learning Goals:

Mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki atau butuh dioptimalkan di skala departemen.

Metrik: mengusulkan setidaknya dua inisiatif perbaikan proses berdasarkan hambatan yang sudah teridentifikasi sebelumnya. Usulan disampaikan dalam bentuk presentasi yang diuraikan ke tim untuk direview bersama.

Mengembangkan skill kepemimpinan dan pengambilan keputusan melalui mentorship atau training.

Metrik: terlibat dalam sesi mentorship atau program pelatihan leadership, kemudian menerapkannya untuk memimpin sebuah project atau inisiatif kecil. Setelah itu, menerima feedback positif mengenai kemampuan saya.

Performance Goals:

Mengimplementasikan setidaknya satu inisiatif perbaikan proses untuk menyederhanakan alur kerja.

Metrik: berhasil menerapkan inisiatif sehingga menghasilkan peningkatan efisiensi atau penghematan biaya. Hal ini perlu divalidasi melalui KPI atau feedback dari stakeholder.

Personal Goals:

Membuat goals terkait pengembangan karier untuk beberapa bulan mendatang.

Metrik: menyelesaikan rencana pengembangan karier dengan konsep SMART goals untuk enam bulan ke depan. Tujuan, jadwal serta metrik kesuksesan perlu ditulis dengan jelas.

Terlibat dalam kegiatan non formal perusahaan

Metrik: mendaftarkan diri sebagai volunteer saat acara bakti sosial atau ikut tim olahraga yang disponsori perusahaan.

Contoh template siap pakai 30-60-90 plan

30-60-90-Day Plan by Epicareer

Menghadapi pekerjaan baru memang bisa terasa menantang, namun dengan strategi yang tepat seperti 30-60-90 day plan, kamu dapat beradaptasi lebih cepat dan efektif. Dengan merencanakan tujuan dan strategi untuk 30, 60, dan 90 hari pertama, kamu akan lebih siap menghadapi transisi ke peran baru.

Sedang mencari pekerjaan yang cocok? Coba Epicareer, portal job finder yang memudahkan kamu menemukan peluang karir terbaik. Dengan fitur-fitur yang user-friendly, Epicareer siap membantu kamu mencapai kesuksesan profesional. Jangan ragu, mulai perjalanan karirmu sekarang dengan Epicareer!

Adinda Pryanka

SEO Content Writer

Meet Adinda, a journalist turned communications expert with 6 years of experience. From newsrooms to PR, she craft compelling stories and communicate with precision. Let's connect and collaborate!

Topic tags

Share this article

Related Articles