Epicareer Might not Working Properly
Learn More
Career Guide 9 Langkah Meminta Kenaikan Gaji ke Atasan

5 min read

9 Langkah Meminta Kenaikan Gaji ke Atasan

Temukan 9 langkah penting untuk meminta kenaikan gaji ke atasan. Pilih waktu yang tepat dan siapkan data prestasi untuk negosiasi yang sukses!

Ivana Livia Wibisono

Updated May 28, 2024

9 Langkah Meminta Kenaikan Gaji ke Atasan

Dalam berkarier, kita terus menginginkan progres yang berkelanjutan dalam hal jabatan. Gaji pun juga mengikuti, karena kebutuhan sehari-hari dan tanggungan kita pun semakin banyak.

Kenaikan jabatan dan gaji bisa kita rasakan saat adanya performance review dalam periode tertentu. Namun, tidak di setiap performance review kita bisa berkesempatan mendapat kenaikan gaji dan jabatan.

Lalu, bagaimana jika sudah lama bekerja dan tidak ada kenaikan gaji? Padahal performa pekerjaan selalu di atas rata-rata, ditambah workload yang bertambah banyak bahkan di luar job scope?

Ini saat yang tepat buat kamu melakukan negosiasi kenaikan gaji. Bagaimana caranya? Apa yang harus dipersiapkan?

Simak pembahasannya berikut ini.

Berapa banyak kenaikan gaji yang layak kita minta?

Menurut Career.io, kamu bisa meminta kenaikan gaji sebesar tiga hingga lima persen.

Namun, kamu perlu memerhatikan faktor lainnya, seperti performa kerja, kontribusi ke perusahaan, prestasi-prestasimu, dan biaya kebutuhan sehari-hari.

Jika data yang kamu miliki cukup membuktikan kamu layak mendapatkan kenaikan gaji, kamu bisa coba meminta kenaikan sebesar 10%.

Langkah meminta kenaikan gaji ke atasan

1. Pilih waktu yang tepat

Menurut Indeed, ada dua situasi di mana kamu bisa mencoba melakukan negosiasi kenaikan gaji:

  • Saat performance review. Biasanya performance review dilakukan per kuartal, per semester, hingga per tahun.
  • Di akhir atau awal tahun. Perusahaan selalu melakukan rencana budgeting dan hiring untuk tahun depan. Sebelum rencana itu diresmikan, cobalah lakukan negosiasi dengan atasan.

Selain dua momen tersebut, perhatikan juga kondisi perusahaan. Jika perusahaan sedang tidak baik-baik saja, ada baiknya untuk mengurungkan niatmu. Hal ini dikarenakan potensi permintaan kenaikan gaji dikabulkan akan kecil sekali bahkan tidak ada.

2. Catat beberapa data untuk back up alasan kenaikan gaji

List semua prestasi dan kontribusimu terhadap kemajuan tim atau perusahaan. Taruh di prioritas alasan utama jika kamu pernah berhasil membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang berdampak besar. Catat dalam bentuk angka agar lebih mudah mengukur dampaknya.

Tak hanya prestasi, perhatikan juga workload atau beban kerjamu. Jika beban pekerjaan makin banyak bahkan tanggung jawab yang kamu emban lebih dari yang seharusnya kamu lakukan, catat semuanya dengan detail.

3. Cek tren gaji di posisimu

Setiap posisi dan jabatan punya gaji yang berbeda. Itu pun juga dibagi-bagi lagi berdasarkan bidang yang yang kamu kuasai.

Selain mencatat ragam prestasi dan job scope, perhatikan juga tren gaji secara umum untuk posisi pekerjaanmu. Kamu bisa menemukannya di berbagai sumber, seperti Google dengan keyword tertentu dan LinkedIn.

Setelah menemukan angkanya, bandingan dengan gajimu sekarang. Jika memang selisihnya jauh, masukkan hasil risetmu sebagai data pendukung. Jika sudah di atas rata-rata atau sama dengan tren, kamu tetap bisa mencoba untuk negosiasi lagi.

4. Pertimbangkan juga kualifikasi yang kamu miliki

Latar belakang pendidikan, sertifikasi, dan lama kerja di perusahaan juga bisa kamu bawa sebagai back up data nanti. Nilai-nilai inilah yang bisa jadi nilai tambah juga mengapa performa kamu semakin baik dari yang sebelum-sebelumnya.

5. Atur jadwal meeting

Karena topik soal gaji adalah hal yang sensitif, lakukan diskusi dengan atasan secara privat alias berdua saja di ruangan tertutup. Buat yang kerja dengan sistem remote atau hybrid, video call bisa jadi platform meeting.

Apabila kamu ingin melakukan negosiasi saat performance review, kamu tidak perlu membuat jadwal meeting karena pasti ada sesi 1-on-1. Gunakan sesi ini untuk mendiskusikan aspirasimu.

Lalu, bagaimana jika ingin berdiskusi di luar momen performance review? Ajak atasan untuk meeting dengan menanyakan jadwal kosong, lalu buat jadwal meetingnya dua minggu sebelum hari H meeting.

Ada baiknya juga jika kamu menjelaskan secara singkat agenda meetingnya agar atasanmu bisa mempersiapkan diri juga dan bisa jadi memberikan keputusan saat meeting tersebut.

Gunakan pakaian yang rapi dan siapkan semua data serta mentalmu. Dengan rencana yang matang, kamu akan lebih nyaman dan percaya diri untuk bernegosiasi gaji.

6. Jangan lupa latihan negosiasi

Negosiasi bisa jadi sesuatu yang mencekam dan menegangkan. Agar dua hal tersebut tidak terlalu intense terjadi, kamu bisa berlatih dulu sebelum hari H. Buat script atau notes berisi pointer yang bisa kamu jadikan pedoman dalam berlatih.

Catat juga beberapa pertanyaan yang berpotensi muncul terkait data-data yang kamu bawa. Misalnya, dari proyek A, kamu belajar apa?

7. Lakukan diskusi dengan percaya diri, bersikap positif, dan professional

Diskusikan permintaan kenaikan gajimu dengan tetap sopan dan profesional. Dengarkan dengan baik tanggapannya. Jika ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan dirimu, jangan langsung terbawa emosi. Tetap hadapi dengan mood yang positif tanpa menjatuhkan atasan.

Buka negosiasi dengan ucapan terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk meeting. Lalu dilanjutkan dengan menjelaskan maksud dan tujuan kamu mengajak meeting.

Mulailah dengan menjelaskan prestasi-prestasimu dan alasan lainnya. Berbicaralah dengan perlahan dan yakin. Jika ada pertanyaan dari atasan, jawablah dengan tenang.

Jangan lupa juga sampaikan berapa kenaikan gaji yang kamu harapkan dan kapan atasan bisa memberikan update terbaru tentang permintaanmu ini apabila keputusannya belum ada saat meeting dilakukan.

8. Catat semua hasil diskusi

Pastikan kamu mencatat poin-poin penting yang dibahas beserta hasil dari diskusi kalian. Sebelum menutup meeting, ada baiknya kamu merekap hasil meeting agar tidak terjadi kesalahpahaman satu sama lain.

Kirimkan catatan tersebut ke email atasanmu juga agar bisa jadi pedoman dia untuk bertanya ke orang lain yang lebih berwenang jika ada.

9. Ucapkan terima kasih ke atasanmu

Akhiri meeting dengan mengucapkan terima kasih atas diskusinya dan waktu yang dia sisihkan.

Apa yang harus dilakukan jika permintaanmu ditolak?

Tak perlu gegabah untuk marah dan emosi. Dengarkan dulu alasan penolakannya, dan jangan langsung menyerah di tempat.

Tanyakan lebih lanjut tentang alasannya atau kamu bisa bernegosiasi dari segi benefit (saham perusahaan, sistem kerja remote/hybrid, beasiswa pendidikan atau course, dll) atau menurunkan jumlah kenaikan gaji yang diharapkan.

Jika hasilnya masih tidak sesuai, kamu tidak perlu memaksakannya. Cukup terima saja, coba lagi di lain kesempatan, atau jalan keluar terakhir adalah mencari pekerjaan baru di perusahaan lain.


Selama kamu mengantongi performa yang baik, kontribusi terhadap perusahaan, dan percaya diri, didukung dengan komunikasi yang profesional, kamu berpotensi besar mendapatkan kenaikan gaji.

Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Jika kamu sedang mencari kerja, coba cari di id.epicareer.com. Di sana kamu bisa menemukan lowongan WFH, remote, full time, freelance, part time, dan sebagainya.

Pekerjaan Populer (Dibutuhkan Segera) di Indonesia:

Ivana Livia Wibisono

SEO Content Writer

Meet Ivana, a vibrant and passionate professional with six years of experience in Content Writing and Content Planning. With a vision to help society through her writing skills, she has successfully led various projects in mass media, home & and living industry, and e-commerce companies with outstanding outcomes.

Topic tags

Share this article

Related Articles