8 min read
Transisi Karier: Definisi, Keuntungan, Tantangan dan Tips Sukses Melakukannya
Ingin beralih karier? Pelajari definisi, keuntungan, tantangan, dan tips sukses dalam transisi karier di tulisan ini. Temukan informasi yang kamu butuhkan untuk meraih kesuksesan.
Updated May 20, 2024
Pendahuluan
Pilihan karier tidak harus bersifat permanen atau di satu jalur saja. Terkadang, seseorang akan mengalami perubahan minat dan keadaan yang membuat ia harus beralih ke karier dan industri baru. Situasi ini mungkin saja terjadi di kamu, suatu saat nanti.
Keinginan untuk transisi karier adalah hal wajar. Entah itu ingin sepenuhnya berganti industri atau sekadar mengambil peran berbeda di perusahaan kamu sekarang.
Dalam artikel ini, kamu akan mengetahui banyak hal tentang transisi karier. Dari definisi, tanda-tanda paling umum yang menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk melakukan transisi dan langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk merealisasikannya.
Definisi transisi karier
Transisi karier merupakan proses di mana kamu menemukan dan mengejar karier baru. Dikenal juga dengan istilah career shifting atau peralihan karier. Intinya, di fase ini, kamu ingin mencari pekerjaan selain pekerjaan kamu sekarang.
Misalnya, kamu memulai karier di bidang komunikasi eksternal dan kemudian beralih ke bidang teknologi. Bisa juga kamu ingin mencari pekerjaan di industri yang sama, seperti dari jurnalistik ke public relations, di mana keduanya masih termasuk bidang komunikasi.
Mengapa banyak orang melakukan transisi karier?
Transisi karier bisa terjadi secara sukarela (volunteer) ataupun tidak. Proses ini seringkali didorong keinginan untuk berkembang secara personal, adanya perubahan organisasi atau faktor eksternal. Ada beberapa faktor transisi karier:
Layoff
Layoff atau PHK terjadi ketika sebuah organisasi mengurangi tenaga kerjanya dengan alasan ekonomi atau kebijakan restrukturisasi. Meski PHK kerap merugikan, namun PHK juga bisa menjadi peluang untuk seseorang bisa tumbuh secara personal maupun profesional.
Individu yang menghadapi PHK bisa menggunakan waktu ini untuk menilai kembali tujuan karier mereka, memperoleh keterampilan baru dan mencari peluang baru.
Promosi ke posisi baru
Promosi merupakan transisi karier secara positif yang menandakan pengakuan terhadap skill dan kontribusi seseorang. Promosi sering disertai dengan tanggung jawab dan tantangan yang bertambah.
Transfer karier internal
Transfer karier internal melibatkan perpindahan ke role atau departemen baru dalam perusahaan yang masih sama. Transisi ini bisa menawarkan tantangan dan peluang baru untuk berkembang tanpa perlu berganti pekerjaan.
Pindah ke posisi baru di perusahaan baru
Transisi ke posisi baru di perusahaan lain bisa jadi pengalaman menarik sekaligus menantang. Kamu perlu melakukan research secara mendalam tentang calon perusahaan dan posisi baru, memperbarui profil LinkedIn serta mempersiapkan diri untuk wawancara.
Pensiun
Pensiun merupakan transisi karier yang signifikan, menandai berakhirnya pekerjaan formal seseorang. Pensiun kerap dimanfaatkan sebagai waktu untuk merefleksikan pencapaian, menetapkan tujuan baru dan mengeksplorasi minat baru.
Pemicu seseorang melakukan transisi karier
Transisi karier sering dipicu berbagai faktor, mulai dari internal hingga eksternal. Berikut beberapa pemicu yang sering menyebabkan seseorang memutuskan untuk transisi karier:
Gaji yang rendah
Salah satu pemicu paling umum adalah gaji yang rendah. Merasa diremehkan atau dibayar rendah dapat menyebabkan individu mencari peluang baru yang menawarkan kompensasi dan benefit lebih baik.
Jika kamu mengalami kondisi ini dan ingin melakukan transisi karier, kamu perlu melakukan research terkait standar industri terlebih dahulu. Sebaiknya, kamu juga mencoba negosiasi kenaikan gaji dengan perusahaan kamu sekarang.
Merasa tidak puas
Merasa tidak puas dengan pekerjaan atau jalur karier saat ini bisa menjadi motivator yang kuat untuk melakukan perubahan.
Rasa tidak puas ini bisa berasal dari berbagai penyebab. Misal, kurangnya kesempatan untuk berkembang, ketidaksesuaian antara skill dengan tanggung jawab pekerjaan atau keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih bermakna.
Untuk mengatasi pemicu ini, kamu perlu merenungkan kembali value, minat dan tujuan karier kamu. Jika sudah memetakannya, kamu bisa mencari peluang baru yang sejalan dengan faktor-faktor tersebut.
Tidak cocok dengan budaya perusahaan
Saat merasa tidak sesuai dengan budaya perusahaan, sering kali akan timbul perasaan tidak nyaman. Dalam kasus ini, transisi karier mungkin diperlukan agar kamu bisa menemukan lingkungan kerja yang lebih sejalan dengan value dan gaya kerja kamu.
Tapi, sebelum melakukan transisi, pastikan kamu melakukan assessment terhadap value dan prioritas kamu dulu. Kemudian, cari tahu perusahaan mana saja yang sejalan dengan dua poin tersebut untuk memastikan budaya kamu dengan calon perusahaan lebih sesuai.
Perubahan tujuan hidup
Seiring dengan perkembangan karier kamu, mungkin saja kamu mengalami perubahan prioritas dan tujuan hidup. Hal ini bisa menimbulkan keinginan untuk mencari karier yang lebih sejalan dengan value dan tujuan baru kamu.
Ketika kamu mempertimbangkan transisi karier, kamu harus meluangkan waktu untuk merenungkan kembali apa value, kekuatan dan minat kamu sebenarnya. Kamu juga perlu mengeksplorasi peluang yang memungkinkan kamu memberikan impact lebih berarti.
Keuntungan melakukan transisi karier
Meski seringkali menantang, transisi karier memberikan banyak manfaat yang dapat membantu kamu untuk terus tumbuh secara personal maupun profesional. Beberapa benefit yang akan kamu dapatkan:
Menambah skill baru
Saat melakukan transisi karier, kamu berkesempatan untuk mendapatkan skill baru. Baik itu saat kamu berpindah ke role baru di perusahaan yang sama ataupun beralih ke industri berbeda, setiap perubahan akan memberikan kamu peluang untuk belajar dan mengembangkan skill baru. Selain menambah value, skill baru tersebut juga akan memperluas prospek karier kamu.
Memperluas pengetahuan
Transisi karier juga akan memperluas pengetahuan kamu dengan memperkenalkan kamu pada industri, teknologi dan cara kerja baru. Dampaknya, pemahaman kamu terhadap berbagai aspek di dunia bisnis semakin dalam sehingga kamu akan semakin mudah untuk beradaptasi di berbagai situasi dan kondisi.
Koneksi baru
Transisi ke peran atau perusahaan baru sama saja dengan memperluas koneksi profesional kamu. Membangun hubungan dengan kolega, mentor dan rekan industri baru dapat membuka pintu menuju peluang, kolaborasi dan insight yang fresh.
Tantangan dalam transisi karier
Di sisi lain, transisi karier memiliki tantangan yang cukup berat. Dari persaingan yang ketat hingga stress saat harus memulai peran baru, tantangan-tantangan ini akan menguji daya tahan dan tekad kamu saat ingin melakukan transisi.
Persaingan ketat
Saat beralih ke peran atau industri baru, kamu mungkin akan bersaing dengan kandidat yang lebih berpengalaman atau punya skill khusus. Untuk mengatasi tantangan ini, kamu harus fokus untuk menonjolkan skill kamu yang bisa ditransfer (transferable skill) dan kekuatan unik yang membedakan kamu dengan orang lain.
Mulai dari awal
Tantangan lainnya, kamu perlu memulai dalam membangun reputasi dan kredibilitas kamu dalam role atau industri baru. Ini bisa jadi tantangan tersendiri, terutama jika kamu sudah menginvestasikan banyak waktu dan tenaga di jalur karier kamu sebelumnya.
Stress
Transisi karier bisa menyebabkan stress, terutama kalau dipicu oleh faktor eksternal seperti PHK atau adanya restrukturisasi perusahaan.
Ketidakpastian dalam proses pencarian kerja, ditambah dengan tekanan untuk berhasil dalam menjalani peran baru, bisa berdampak buruk pada kesehatan mental maupun emosional kamu. Untuk mengatasi hal ini, kamu perlu memprioritaskan self-care dan mencari dukungan dari orang terdekat kamu.
Apakah transisi karier jadi keputusan tepat untuk kamu?
Transisi karier merupakan keputusan penting yang butuh banyak pertimbangan.
Sebelum membuat keputusan, penting untuk melakukan beberapa assessment untuk menilai apakah transisi merupakan jalan yang tepat untuk karier kamu. Berikut beberapa langkah untuk membantu kamu menentukan apakah memang transisi karier jadi keputusan yang tepat untuk kondisi kamu.
Cari tahu, di mana posisi kamu saat ini
Banyak alasan kenapa seseorang memutuskan untuk mengubah jalur karier. Ada yang memutuskan transisi karena ingin tumbuh secara profesional atau punya kemauan untuk mencapai work-life balance. Ada juga yang ‘terpaksa’ transisi karena faktor eksternal seperti pandemi dan PHK.
Kalau kamu merasa ada di situasi di mana kamu merasa tidak puas dengan karier kamu sekarang, mungkin ini saatnya untuk mengevaluasi jalur karier kamu. Pertimbangkan di mana posisi karier dan kehidupan personal kamu saat ini. Lalu, pikirkan apa yang sudah berubah dan ingin kamu ubah.
Ini ada beberapa pertanyaan untuk membantu kamu melakukan assessment terhadap situasi kamu:
- Apakah kamu sering merasa kesal saat mau kerja dan berharap kamu bisa melakukan hal lain selain bekerja?
- Seberapa puaskah kamu dengan role kamu sekarang? Apakah kamu menikmati kerjaan sehari-hari kamu namun merasa tidak ada kesempatan untuk berkembang?
- Apakah value kamu sejalan dengan perusahaan dan kerjaan kamu? Apakah kamu ingin lebih banyak berkreasi dan berekspresi?
- Kenapa kamu ingin mengubah jalur karier? Apakah kamu ingin tantangan dan kesempatan baru? Atau, kamu ingin mengikuti passion? Apakah kamu ingin kerjaan yang lebih fleksibel?
- Apakah kamu kehilangan motivasi saat bekerja? Kamu sering menunda-nunda pekerjaan atau merasa tidak termotivasi?
- Apakah kamu ada masalah dengan hubungan keluarga atau personal? Apakah kamu sering merasa kesal dengan rekan kerja atau atasan? Apakah kamu sering mengeluh?
Luangkan waktu untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan di atas dan jawablah dengan jujur. Pertimbangkan sisi positif dan negatif dari pekerjaan dan jalur karier kamu sekarang. Kalau dampak negatifnya lebih besar dibandingkan positif, mungkin ini jadi pertanda bahwa kamu butuh transisi.
Pikirkan jalur karier yang kamu inginkan
Hal selanjutnya yang perlu kamu renungkan adalah, apa dan bagaimana definisi karier ideal menurut kamu? Apa yang membuat kamu bahagia dan puas?
Kamu perlu mencari tahu jenis pekerjaan dan jalur karier yang akan memberikan kepuasan bagi diri kamu. Lihatlah pekerjaan kamu sekarang dan pikirkan, perubahan apa yang akan membuat kamu lebih puas.
Pikirkan juga tentang lingkungan kerja yang ideal untuk kamu. Pertimbangkan, seperti apa budaya-budaya perusahaan yang paling sesuai dengan value kamu.
Untuk membantu memvisualisasikan karier ideal kamu, bayangkan seperti apa sih bekerja yang nyaman dan sempurna untuk kamu. Apa saja to-do list yang perlu kamu lakukan? Dengan siapa kamu bekerja? Di mana kamu bekerja? Pertanyaan-pertanyaan ini membantu kamu mendapatkan gambaran jelas tentang pekerjaan ideal versi kamu.
Tapi, ingatlah untuk tetap realistis. Kamu perlu mempertimbangkan faktor ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja yang sesuai dengan skill serta pengalaman kamu.
Kalau kamu sudah punya gambarnya lebih jelas tentang karier ideal versi kamu, sekarang fokus ke hal-hal spesifik:
- Tempat kerja seperti apa yang kamu inginkan? Pikirkan secara detail, termasuk seberapa besar cakupannya, bagaimana budaya dan valuenya, serta produk dan jasa apa yang diberikan.
- Apa saja tugas, proyek dan inisiatif yang ingin kamu ikuti?
- Bagaimana lingkungan kerja yang kamu mau, termasuk dari sisi fleksibilitas, work-life balance dan peluang untuk perkembangan karier?
- Bagaimana karier ini bisa sejalan dengan gaya hidup kamu?
- Apakah kamu ada transferable skills untuk karier baru?
- Berapa besaran gaji realistis kamu?
Ketika kamu sudah bisa menguraikan goals dan deskripsi pekerjaan yang kamu inginkan, kamu bisa mulai menjajaki kesempatan karier baru yang memenuhi tujuan kamu.
Tentukan jalur karier yang tepat untuk kamu
Setelah menyelesaikan sejumlah assessment dan intropeksi, sekarang kamu bisa mengidentifikasi beberapa karier potensial yang sejalan dengan minat dan tujuan karier ‘ideal’ versi kamu.
Jangan lupa untuk research secara mendalam, apakah karier tersebut memenuhi kebutuhan finansial kamu dan kebutuhan kamu untuk berkembang di masa mendatang.
Kamu bisa memanfaatkan platform online atau website pengembangan karier untuk mengumpulkan informasi tentang jalur yang berpotensi untuk kamu. Setelah membuat daftar beberapa pilihan karier yang layak, kamu bisa lanjut ke pencarian daftar pekerjaan yang relevan.
Sebelum melamar pekerjaan, kamu bisa bertanya dan meminta pendapat maupun insight ke jaringan professional kamu tentang industri serta role yang kamu minati. Bicaralah dengan para profesional di bidangnya, hadiri acara networking dan manfaatkan kenalan kamu untuk mengumpulkan informasi secara langsung.
Banyak bertanya dan meminta pendapat ke ahlinya akan membantu kamu membuat keputusan yang tepat.
It’s the time!
Semua informasi yang sudah kamu kumpulkan sejauh ini akan jadi dasar untuk kamu membuat rencana transisi. Saat membuat perencanaan, kamu perlu menyertakan sejumlah komponen:
- Tetapkan tanggal atau waktu untuk transisi karier kamu,
- Cari tahu pelatihan, sertifikasi, lisensi atau program lain yang dibutuhkan untuk transisi ke karier baru,
- Sesuaikan jadwal kamu untuk mengakomodasi proses transisi,
- Carilah mentor di industri yang jadi target kamu untuk membimbing kamu,
- Untuk memperkaya pengalaman, tidak ada salahnya untuk ikut volunteer,
- Update resume untuk menunjukkan skill dan kualifikasi baru kamu,
- Persiapkan diri kamu untuk proses interview,
Di setiap transisi karier, komitmen jadi kunci utama. Kamu harus berkomitmen penuh dengan apa saja yang sudah jadi rencana kamu.
Tepati timeline dan deadline kamu. Alokasikan waktu setiap minggu, atau bahkan setiap hari, untuk membuat progress di transisi karier kamu. Progress ini sangat penting jika kamu butuh skill dan pelatihan untuk berpindah ke karier baru.
Ingat, transisi karier bukanlah hal yang mudah dan butuh waktu.
Kamu akan menghadapi banyak tantangan yang mengharuskan kamu untuk mengubah rencana, dan hal tersebut adalah wajar.
Jangan berkecil hati dan jangan terburu-buru. Luangkan waktu untuk diri sendiri, keluarga, dan teman-temanmu untuk sejenak bersantai dan recharge.
Nikmati perjalanannya dan rayakan setiap kemajuan yang kamu capai.
Jika kamu ingin mencari peluang kerja baru, kamu bisa dapatkan rekomendasi pekerjaan melalu Epicareer—coba gratis sekarang.
Lowongan kerja terpopuler di Indonesia:
SEO Content Writer
Topic tags
Share this article
Related Articles
15 min read
Deskripsi Pekerjaan: Cara Membuat yang Efektif dan Menarik
Deskripsi pekerjaan yang baik adalah kunci sukses rekrutmen! Temukan cara membuatnya menarik dan jelas untuk menarik kandidat yang tepat bagi perusahaanmu.
Posted Sep 19, 2024
15 min read
Background Check: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?
Pelajari cara menyusun deskripsi pekerjaan yang efektif untuk menarik kandidat berkualitas. Deskripsi yang baik adalah langkah awal menuju kesuksesan rekrutmen.
Posted Sep 19, 2024
14 min read
5 Tips Memulai Karier di Digital Marketing Meski Tanpa Pengalaman
Kamu ingin jadi digital marketer, tapi tidak punya pengalaman? Jangan khawatir! Kabar baiknya, dengan pola pikir dan skill yang tepat, kamu bisa berkarier di industri yang dinamis ini. Seiring kemajuan teknologi yang terus membentuk cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan, perusahaan semakin banyak berinvestasi di digital marketing. Mereka ingin menjangkau banyak audiens dan tetap kompetitif. Jadi, kamu punya banyak peluang di industri ini, sekalipun kamu baru mulai terjun.
Posted Aug 18, 2024
11 min read
4P Marketing: Teori Mudah dan Tips Penggunaannya
Kamu bisa menganggap 4P sebagai toolkit marketing. Mereka akan membantu kamu berpikir secara terstruktur untuk menjangkau customer dan membuat produk kamu ‘bersinar’ di tengah kompetisi. Artikel ini akan menguraikan pengertian dari setiap komponen beserta contoh nyatanya. Kamu juga akan dikenalkan model marketing lain yang bisa lebih meningkatkan strategi kamu.
Posted Aug 18, 2024
12 min read
8 Langkah Memulai Karier di Digital Marketing
Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang digital marketer bervariasi, antara 1-4 tahun. Menyelesaikan gelar sarjana sendiri biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Namun, kamu bisa mulai mencari pengalaman dan sertifikasi sambil menyelesaikan pendidikan. Pertanyaan selanjutnya, dari mana kamu bisa memulai perjalanan karier sebagai digital marketer? Berikut panduan step-by-step untuk membantu kamu dalam mengawali petualangan di industri digital marketing.
Posted Aug 18, 2024
7 min read
Mau Update dengan Tren Marketing? Wajib Subscribe 10 Newsletter Ini
Berlangganan newsletter bisa membantu kamu tetap update dengan perkembangan marketing yang ada, bermanfaat untuk marketer berpengalaman ataupun masih di entry level. Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu marketing newsletter, kenapa kamu harus berlangganan newsletter, dan list beberapa newsletter yang nggak boleh kamu lewatkan.
Posted Aug 4, 2024
Share this article