Epicareer Might not Working Properly
Learn More
Career Guide 10 Strategi Wawancara untuk Pencari Kerja Berusia 40 Tahun ke Atas

9 min read

10 Strategi Wawancara untuk Pencari Kerja Berusia 40 Tahun ke Atas

Usia bukanlah penghalang untuk mendapatkan pekerjaan impianmu! Temukan 10 strategi wawancara khusus untuk pencari kerja berusia 40 tahun ke atas di sini.

Adinda Pryanka

Updated May 20, 2024

10 Strategi Wawancara untuk Pencari Kerja Berusia 40 Tahun ke Atas

Age is just a number. Usia hanyalah sebuah angka, kata banyak orang. Tapi, bagi para pencari kerja, usia menjadi tantangan besar yang harus mereka hadapi.

Diskriminasi usia merupakan hal ilegal, namun praktiknya sering terjadi. Menurut survey iHire pada Agustus 2023, satu dari tiga pekerja berusia di atas 50 tahun (33,6 persen) percaya bahwa mereka terkendala usia saat mencari pekerjaan.

Tapi, bukan berarti kamu nggak bisa. Fakta bahwa kamu berhasil sampai ke tahap interview berarti perusahaan tujuan kamu sudah tertarik dengan profil kamu. Sekarang, tugas kamu adalah menampilkan sisi terbaik kamu.

Survey iHire pada Agustus 2023 tentang Ageism

Tips interview untuk pencari kerja senior

Berhentilah cemas tentang banyaknya kandidat yang lebih muda. Sebagai individu yang sudah ‘senior’, kamu pasti sudah sangat memahami kekuatan dan kelemahan diri kamu. Kamu punya banyak pengalaman yang pasti dibutuhkan oleh perusahaan.

Kamu bisa ikuti beberapa tips berikut untuk agar sukses dalam proses wawancara:

1. Ciptakan first impression yang baik

Ingat, kesan pertama itu penting! Penampilan kandidat seringkali jadi perhatian utama para perekrut. Pastikan kamu mengenakan pakaian dengan gaya terkini, namun tetap menunjukkan style kamu.

Cobalah untuk mengenakan pakaian yang lebih santai, terutama ketika kamu melamar di start up, namun tetap ada sentuhan formal. Terkadang, mengenakan pakaian yang terlalu resmi bisa membuat kamu tampak lebih dewasa.

Kalau kamu bingung harus mengenakan apa, coba cek tren fesyen karyawan saat ini. Atau, tanyakan ke kenalanmu yang paham styling. Kamu juga bisa menghubungi teman dan anggota keluarga yang lebih muda.

2. Tunjukkan bahwa kamu antusias

Kunci utama berikutnya, tunjukkan bahwa kamu sangat tertarik dengan peran dan perusahaan yang kamu lamar. Tunjukkan semangat kamu meskipun mungkin sebenarnya kamu nggak begitu antusias seperti pekerjaan sebelumnya.

Pastikan kamu tetap sopan dan profesional selama interview sambil menyampaikan antusiasme kamu terhadap pekerjaan. Sampaikan tentang pengalaman kamu sebelumnya dan bagaimana kamu bisa menambah value bagi perusahaan.

Kamu bisa menunjukkannya dengan bilang seperti ini, “Thank you for reviewing my application. I'm eager to explore how my background and skills are a strong match for this opportunity” (“Terima kasih sudah review lamaran saya. Saya tertarik sekali untuk mengeksplorasi gimana background dan skill saya bisa cocok untuk peluang kerja ini”).

3. Singkat, namun berkesan

Sebagai seseorang yang sudah lama berkarier, kamu pasti punya banyak pengalaman dan prestasi untuk disampaikan selama proses interview. Tapi, kamu perlu menghargai waktu perekrut. Oleh karena itu, sampaikan poin-poin yang ingin kamu bagikan secara singkat dengan menggunakan STAR Method.

Selain itu, memberikan terlalu banyak informasi terkadang membuat diskusi justru menjadi keluar jalur. Perekrut pun mungkin kehilangan minat terhadap kamu.

Kamu harus fokus untuk nggak melebih-lebihkan pengalaman kamu. Dibanding menceritakan A-Z semua pekerjaan yang pernah kamu kerjakan, ada baiknya kamu membicarakan pengalaman yang relevan. Pilihlah pekerjaan yang memang berhubungan dengan posisi dan perusahaan yang kamu lamar.

4. Highlight keterampilan teknis kamu

Kemampuan teknis jadi poin yang sangat dihargai di pasar kerja sekarang. Banyak perusahaan yang mengharuskan kandidat untuk memahami satu jenis atau lebih tools terkait manajemen proyek (project management) maupun software.

Sebagai seorang profesional berpengalaman, kamu mungkin punya pengalaman dengan berbagai alat teknis. Sampaikan dan tekankan poin ini selama interview.

Kalau kamu nggak punya skill khusus yang dibutuhkan, cobalah untuk ikut short course untuk dapat pemahaman dasar sebelum interview. Hal ini menunjukkan komitmen kamu yang tinggi untuk belajar dan beradaptasi dengan teknologi baru.

Kamu bisa menggunakan contoh berikut,

“During my tenure as a project manager, I became proficient in using tools such as Trello and Asana for task management. While I haven't used Microsoft Project extensively, I recently completed an online course to familiarize myself with its features, and I'm confident in my ability to apply this knowledge effectively in a professional setting”

(“Selama saya bekerja project manager, saya jadi mahir menggunakan tools seperti Trello dan Asana untuk manajemen tugas. Saya belum pernah menggunakan Microsoft Project secara intensif, tapi saya baru saja menyelesaikan short course untuk membiasakan diri saya dengan fitur-fiturnya. Saya yakin, saya mampu mengaplikasikan apa yang sudah saya dapatkan di course secara efektif nantinya.”)

5. Sampaikan bahwa kamu bisa beradaptasi

Pencari kerja yang sudah berusia 40 tahun ke atas seringkali dianggap menolak atau nggak mau beradaptasi dengan cara kerja baru. Tapi, usia bukanlah penghalang bagi seseorang untuk beradaptasi, fleksibel dan terbuka terhadap perubahan.

Untuk menyampaikan kemampuan beradaptasi kamu ke perekrut, tekankan kesediaan kamu untuk menerima tantangan baru. Sampaikan juga bahwa kamu bersedia untuk belajar hal-hal baru.

Berikan penegasan bahwa meskipun kamu sudah punya pengalaman, kamu tetap bersemangat untuk menambah skill dan pengetahuan. Ini menunjukkan semangat dan ambisi kamu, dua poin yang sangat dicari di kepribadian kandidat.

6. Ajukan pertanyaan relevan

Interview merupakan komunikasi dua arah. Baik kamu maupun perekrut mendapat kesempatan untuk bertanya dan saling mendapatkan insight. Untuk memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin, kamu perlu mengajukan pertanyaan yang relevan.

Sebelum wawancara, jangan lupa untuk mencari tahu tentang perusahaan yang kamu lamar. Eksplor website dan platform media sosial mereka untuk memahami visi, misi dan value mereka. Informasi ini akan membantu kamu membuat pertanyaan untuk diajukan ke pewawancara.

Berikut beberapa pertanyaan yang bisa kamu ajukan:

  • Bagaimana sistem feedback di perusahaan?
  • Bisakah Anda menjelaskan pekerjaan sehari-hari untuk peran ini?
  • Seperti apa peluang pengembangan skill yang tersedia di perusahaan?

7. Berpakaian profesional

Setiap perusahaan mungkin punya aturan berpakaian yang berbeda, namun sangat disarankan untuk berpakaian formal saat wawancara kerja. Kamu bisa mengenakan busana formal bisnis untuk menciptakan kesan pertama yang profesional.

Untuk wawancara virtual, siapkan terlebih dahulu peralatan yang dibutuhkan. Mulai dari kamera, mikrofon dan koneksi internet. Pilihlah lokasi yang cukup terang dan tenang untuk wawancara. Ada baiknya gunakan headset peredam bising agar kualitas audio kamu semakin maksimal.

8. Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan yang umum

Di fase karier saat ini, kamu mungkin sudah menghadapi berbagai pertanyaan wawancara. Meski sudah familiar dengan banyak pertanyaan, ada baiknya kamu review dan tetap mempersiapkan diri untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang umum diajukan. Misalnya:

  • Apa kekuatan dan kelemahan terbesar Anda?
  • Mengapa Anda menjadi kandidat yang ideal untuk posisi ini?
  • Apa yang membuat Anda meninggalkan peran Anda sebelumnya?
  • Apa yang membuat Anda tertarik bergabung dengan perusahaan kami?

9. Latihan dan latihan

Kamu mungkin sudah sering melakukan proses interview. Namun, kamu tetap perlu berlatih agar bisa tampil lebih percaya diri. Khususnya jika kamu sempat mengalami career break atau melakukan transisi karier.

Kamu bisa berlatih interview dengan kolega atau teman yang kamu anggap berkompeten. Minta mereka untuk memberikan feedback dan membantu kamu mengidentifikasi bagian mana saja yang perlu ditingkatkan maupun diperbaiki.

Ada baiknya kamu meminta bantuan ke seseorang yang lebih lebih muda untuk membuat kamu tetap relevan dengan tren wawancara sekarang.

10. Sampaikan rasa terima kasih

Setelah wawancara, ada baiknya kamu menyampaikan rasa terima kasih. Meski terdengar sepele, ucapan terima kasih ini bisa memberikan dampak yang besar.

Kamu bisa menyampaikannya melalui email ataupun WhatsApp, sesuai dengan jalur komunikasi kamu dengan perekrut sebelumnya. Sikap ini bisa membuat kamu terlihat menonjol dari kandidat lain sekaligus menunjukkan bahwa kamu antusias untuk menjadi bagian dari perusahaan.

Sebaiknya, kirimkan ucapan terima kasih ini dalam waktu 24 jam setelah proses interview. Kamu bisa menggunakan contoh berikut:

Subject: Thank You for the Interview Opportunity

Dear Mr. Harris Poernomo,

I wanted to extend my sincere gratitude for taking the time to interview me for the Digital Marketing Specialist role at ABCompany. I thoroughly enjoyed our conversation and learning more about the exciting opportunities within your organization.

Our discussion about the company's current digital marketing strategies and future initiatives was particularly insightful, and it reaffirmed my enthusiasm for the possibility of joining your team. I am confident that my skills and experience in digital marketing, including paid ads and SEO make me a strong fit for the role, and I am excited about the prospect of contributing to ABCompany's continued success in the digital landscape.

Please feel free to reach out if you need any additional information or if there are any further steps in the interview process. I look forward to the possibility of working together and contributing to ABCompany's mission and goals.

Thank you once again for considering my application.

Best regards,

Sheilla Amalia

Strategi menghadapi topik terkait usia

Saat wawancara, sangat besar kemungkinan kamu dan pewawancara akan membahas tentang usia. Nggak perlu cemas, kamu bisa menghadapinya dengan cara berikut:

1. Fokus ke masa depan

Salah satu strategi yang bisa kamu lakukan adalah fokus ke masa depan. Kamu bisa menyampaikan secara antusias mengenai apa yang ingin kamu capai di fase selanjutnya di karier kamu. Siapkan jawaban untuk pertanyaan, “Where do you see yourself in five years?”

Kamu juga perlu menekankan kemauan kamu untuk belajar skill baru dan menghadapi tantangan baru. Hal ini menunjukkan kepada perekrut bahwa kamu nggak hanya mampu, tapi juga ingin berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan.

2. Hilangkan anggapan tentang pensiun

Sudah menjadi kekhawatiran umum di kalangan pengusaha bahwa pekerja berusia lanjut akan lebih fokus ke masa pensiun dibandingkan produktif pada pekerjaan. Untuk menghilangkan persepsi ini, kamu harus menunjukkan komitmen untuk berkembang secara profesional selama interview.

Salah satu cara efektif untuk mengatasi masalah ini adalah menjelaskan rencana kamu untuk tetap belajar dan tetap mengikuti perkembangan industri.

Sampaikan bahwa kamu sudah mengikuti seminar, workshop hingga online short course untuk meningkatkan skill serta pemahaman kamu. Jelaskan apa yang sudah kamu pelajari dari media-media tersebut.

Dengan menyampaikan komitmen ini, kamu berarti meyakinkan perekrut bahwa kamu memang bekerja untuk jangka panjang, bukan untuk sementara.

3. Mengatasi isu overqualified

Overqualified menjadi isu yang sering dilihat perekrut terhadap pencari kerja berusia lanjut. Khususnya bagi mereka yang memutuskan untuk turun dari jabatan sebelumnya.

Tapi, kamu dapat melawan persepsi tersebut dengan menyampaikan secara jelas bahwa kamu antusias dengan peran yang kamu lamar.

Jelaskan juga bagaimana skill dan pengalaman kamu menjadikan kamu sebagai aset berharga untuk perusahaan. Nggak lupa, tekankan kesediaan kamu untuk mengambil tanggung jawab yang mungkin dianggap di bawah kualifikasi kamu.

4. Mengatasi isu pengangguran

Kalau kamu sekarang pengangguran, bersiaplah untuk membahas hal ini di wawancara. Jelaskan mengenai gap di karier kamu dan sampaikan aktivitas atau pengalaman apapun yang relevan selama gap tersebut. Misalnya, kamu mengerjakan pekerjaan volunteer atau freelance.

Tekankan bahwa kamu berkomitmen untuk tetap mengikuti perkembangan terkini di industri kam. Sampaikan kepada perekrut mengenai keinginan kamu untuk kembali memasuki dunia kerja.

5. Tunjukkan kesediaan kamu bekerja dengan atasan yang lebih muda

Pewawancara mungkin punya kekhawatiran mengenai kesediaan kamu untuk bekerja di bawah arahan manajer yang lebih muda.

Kamu bisa meyakinkan mereka dengan memberikan contoh bagaimana kamu akan berkembang di bawah arahan manajer muda. Sampaikan kepada perekrut bahwa kamu mampu bekerja secara efektif dengan rekan kerja dari segala usia.

Tunjukkan keterbukaan kamu untuk belajar dari orang lain, tanpa memandang usia maupun tingkat pengalaman mereka. Hal ini menunjukkan kepada perekrut bahwa kamu mudah beradaptasi dan mampu berkembang dalam lingkungan kerja beragam.


Mencari pekerjaan di usia 40 tahun ke atas memang memiliki tantangan tersendiri, namun bukan berarti mustahil untuk berhasil.

Dengan strategi wawancara yang tepat, kamu dapat menunjukkan bahwa pengalaman dan keahlianmu adalah aset berharga bagi perusahaan. Untuk menemukan peluang karir yang sesuai dengan keahlianmu, Epicareer hadir sebagai portal job finder yang dapat membantu kamu dalam mencari pekerjaan yang ideal.

Dengan berbagai fitur dan kemudahan yang ditawarkan, Epicareer siap mendukung pencarian karirmu. Mulailah perjalanan karirmu bersama Epicareer dan temukan peluang terbaik yang sesuai dengan pengalaman dan aspirasi profesionalmu. Kunjungi Epicareer sekarang dan raih kesuksesan karirmu!

Lowongan Kerja Terpopuler di Indonesia:

Adinda Pryanka

SEO Content Writer

Meet Adinda, a journalist turned communications expert with 6 years of experience. From newsrooms to PR, she craft compelling stories and communicate with precision. Let's connect and collaborate!

Topic tags

Share this article

Related Articles