Epicareer Might not Working Properly
Learn More
Career Guide Pelajari 7 Langkah Efektif Negosiasi Gaji via Telepon

7 min read

Pelajari 7 Langkah Efektif Negosiasi Gaji via Telepon

Negosiasi gaji biasa dilakukan oleh HRD dengan calon karyawan secara tatap muka (baik secara offline maupun online). Mereka akan menawarkan nominal angka untuk gaji yang akan diberikan dan memberikanmu waktu untuk mempertimbangkannya. Nah, bagaimana jika negosiasi gaji yang dilakukan lewat telepon? Apakah caranya sama dengan negosiasi ketika tatap muka langsung?

Komarudin Subekti

Updated Jun 11, 2024

Pelajari 7 langkah efektif negosiasi gaji via telepon

Apakah boleh melakukan negosiasi gaji?

Negosiasi gaji merupakan hal yang normal dan wajar, kamu sebagai karyawan tentunya ingin dihargai dengan cara dibayar dengan angka yang layak.

Sebenarnya, pihak perusahaan juga telah memiliki pengaturan bujet minimal dan maksimal untuk satu posisi pekerjaan. Namun, jika kamu tidak melakukan negosiasi gaji, maka kamu tidak akan mengetahui berapa sebenarnya nilai jual kamu yang sebenarnya.

Jadi, jangan langsung menyetujui tawaran yang diberikan, ambil kesempatan untuk bernegosiasi dan melakukan penawaran.

7 Langkah negosiasi gaji via telepon

1. Riset terlebih dahulu dan cari tahu rata-rata gaji untuk posisi serupa

Perlu diingat, jika kamu sudah dinyatakan lolos di tahapan-tahapan dalam hiring process dan sampai di tahapan salary offering, lakukan riset dahulu untuk mengetahui berapa rata-rata gaji untuk posisi yang kamu lamar.

Bila kamu sama sekali tidak tahu berapa range gaji untuk posisimu saat ini di pasaran, tentunya akan kesulitan dalam menawar atau bernegosiasi.

Bisa saja, gaji yang ditawarkan terlalu rendah, di atas rata-rata, atau memang cukup untuk posisi tersebut. Jika nilainya terlalu rendah dan terlanjur kamu terima, tentu akan kecewa di kemudian hari.

Kamu dapat mengecek gaji rata-rata suatu posisi secara online lewat:

Jika memungkinkan, cek gaji untuk posisi dan industri yang sama. Bandingkan juga dengan gaji yang diberikan oleh perusahaan kompetitor.

Dengan melakukan perbandingan yang apple to apple antara jabatan, industri, dan kota yang sama, akan mencegah perusahaan menawarkan gaji terlalu rendah.

Sebagai contoh, ketika kamu diterima bekerja sebagai staf HR dan GA pada perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan ditempatkan di Jakarta, maka kamu harus mengecek berapa rata-rata nominal yang diberikan untuk posisi serupa di wilayah Jakarta.

Ingat, cek dan bandingkan gaji untuk posisi, industri, dan kota yang sama. Meskipun posisi dan industri yang sama, jika penempatan kotanya berbeda tentu akan ada penyesuaian, jadi tidak sama persis.

2. Jelaskan value dirimu, yakinkan kalau kamu memang layak untuk mendapatkan angka yang tepat

Ketika tiba waktunya untuk negosiasi gaji lewat telepon, kamu juga harus siap untuk menawar secara langsung dengan pihak perusahaan.

Dalam beberapa cases, pihak perusahaan mungkin sudah mengirimkan offering letter sebelumnya dan ingin memastikan apakah kamu setuju dengan angka yang diberikan atau tidak.

Jika kamu tidak setuju, maka jelaskan kepada mereka alasannya dan kenapa kamu menginginkan angka yang lebih tinggi.

Sampaikan tentang pengalaman pekerjaan dan impact yang telah kamu berikan sebelumnya sebagai pertimbangan pihak perusahaan.

Sampaikan pula nilai-nilai kelebihanmu lainnya, yang memungkinkan perusahaan akan lebih mempertimbangkan penawaran yang telah diberikan supaya lebih tinggi.

Mampu menjelaskan alasan secara mendetail dan masuk akal tentunya lebih baik jika dibandingkan dengan jawaban “Itulah yang saya mau, karena saya layak mendapatkan upah lebih dari yang ditawarkan.”

Jika perusahaan setuju dengan penawaran yang kamu berikan, maka mereka akan mengirimkan kembali offering letter untuk ditandatangani.

Jika mereka belum merasa cocok dengan penawaran yang kamu ajukan, bisa juga dijadwalkan untuk negosiasi ulang.

3. Selalu bersikap sopan, positif, dan hargai lawan bicara

Karena negosiasi dilakukan lewat telepon, pastikan kamu menjaga nada suara, kesopanan, dan profesionalitas dalam berkomunikasi.

Buka pembicaraan dengan mengucapkan rasa terima kasih atas kesempatan dan waktu yang disediakan untuk melakukan negosiasi.

Bersikap positiflah selama proses penawaran, hindari bersikap murung apalagi sinis. Meskipun kamu tidak bermaksud apa-apa, nada bicara yang terkesan sinis akan merusak segalanya.

Informasikan juga kepada perwakilan perusahaan yang menelepon jika kamu terbuka dengan negosiasi dan berharap mendapatkan kesepakatan yang sesuai.

4. Siapkan catatan dan pastikan semua hal jelas

Pada saat bernegosiasi lewat telepon, jangan lupa untuk menyediakan catatan. Kamu bisa menggunakan buku atau device lain untuk menulis poin-poin penawaran dan negosiasi atau lainnya.

Masukkan riset gaji yang telah kamu lakukan sebelumnya di catatan. Ini berguna untuk membantumu dalam bernegosiasi dan membuat kesepakatan.

Catatkan hal-hal inti dan penting dari hasil risetmu:

  • Berapa rata-rata nominal yang diberikan oleh perusahaan sejenis lainnya?
  • Berapa angka tertinggi dan terendah yang kamu temukan?
  • Perks dan benefits apa saja yang biasanya diperoleh selain dari gaji?
  • Apakah nilai gaji sudah mempertimbangan work arrangement (WFA maupun WFO)?

Hal ini sangat membantumu dalam memahami besaran gaji yang kira-kira akan ditawarkan, dengan begitu setidaknya kamu sudah memiliki informasi yang dibutuhkan untuk menawar nominal gaji yang lebih tinggi jika memang kamu merasa layak mendapatkannya.

Dalam negosiasi gaji lewat telepon, kamu juga bisa membandingkan beberapa poin penting, seperti:

  • Angka yang kamu dapatkan di perusahaan sebelumnya
  • Penawaran tertinggi yang pernah diberikan (jika ada)
  • Benefit keseluruhan yang kamu akan dapatkan dari perusahaan selain gaji

Pastikan semuanya dapat kamu pahami dengan jelas sehingga tidak ada hal yang mengambang dan menimbulkan keraguan. Dengan begitu, poin pertanyaan yang kamu ajukan juga dapat lebih mudah dipahami.

5. Jika memungkinkan, jangan langsung memberikan keputusan lewat telepon

Ketika kamu merasa proses negosiasi sudah mencapai tahap akhir, jika memungkinkan, hindari langsung memberikan keputusan saat itu juga. Mintalah waktu untuk mempertimbangkan penawaran baru yang mereka berikan.

Perusahaan atau instansi profesional tentu akan memberikan kamu waktu untuk memikirkan kembali tawaran yang diajukan.

Berikan kepastian kepada mereka dengan menyebutkan waktu kapan kamu akan menghubungi mereka kembali untuk memberikan jawaban.

6. Minta waktu untuk mempertimbangkan penawaran

Ambil beberapa hari, 2 atau 3 hari, untuk kamu berpikir dan siap memberikan jawaban. Dalam jangka waktu tersebut kamu juga bisa melakukan riset dan penghitungan ulang.

Manfaatkan waktu yang ada untuk mengulik lebih dalam lagi profil perusahaan yang akan mempekerjakanmu.

Berdasarkan negosiasi sebelumnya, kamu juga bisa mempertimbangkan tunjangan dan benefit yang diberikan.

Sangat mungkin negosiasi dilakukan beberapa kali sampai mendapatkan kesepakatan yang diinginkan oleh kedua belah pihak.

Usahakan agar jangan terlalu lama memberikan keputusan, sebelum perusahaan berubah pikiran. Apalagi, jika negosiasi telah dilakukan berulang kali.

7. Ucapkan terima kasih atas tawaran dan kesepakatan yang telah diambil

Jika penawaran telah disetujui dan disepakati, maka artinya proses negosiasi telah selesai. Sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah menghubungimu dengan baik.

Ini akan memberikan kesan yang baik kepada pihak perusahaan. Jika hanya langsung menutup telepon saja, kamu bisa dianggap tidak menghargai orang lain.

Sebelum menutup panggilan, pastikan juga kamu akan mendapatkan offering letter dalam versi tertulis. Tetap ingat, jangan menyetujui semuanya hanya dengan lisan saja.

Contoh percakapan negosiasi gaji lewat telepon

Berikut ini contoh pembicaraan negosiasi gaji lewat telepon yang bisa kamu praktikan.

Kamu bisa menyesuaikan sendiri sesuai dengan situasi kondisi, dan jangan lupa untuk menggunakan bahasa yang sopan dan formal.

Pelamar: "Halo, ucapkan terima kasih atas penawaran yang telah dikirimkan sebelumnya dan terima kasih juga untuk kesediaan waktu dari Bapak/Ibu (nama penelepon) yang sudah berkenan menghubungi saya.

Saya sangat tertarik dengan penawaran yang telah diberikan dan saya ingin tahu apakah Bapak/Ibu bisa menjelaskan beberapa hal secara detail?"

HR: "Saya sangat menghargai antusiasme kamu. Apa yang kira-kira bisa saya bantu jelaskan?"

Pelamar: "Saya telah mempelajari mengenai gaji yang ditawarkan pada offering letter. Apakah nominal yang diberikan merupakan take home pay atau belum?"

HR: "Betul. Angka yang tertulis pada offering letter merupakan take home pay atau nominal yang akan diterima setiap bulannya."

Pelamar: "Apakah nominal tersebut sudah termasuk tunjangan dan bonus?"

HR: "Yang termasuk di dalamnya hanya uang makan dan uang transport. Uang makan dan transport tidak berlaku pemotongan bila kamu tidak masuk kerja. Untuk tunjangan dan bonus akan ada perhitungannya sendiri."

Pelamar: "Baik. Untuk perhitungan bonus, bagaimana skemanya?"

HR: "Untuk bonus dihitung jika perusahaan mencapai target. Kami memberikan 10% dari gaji kamu sebagai bonus. Kami juga memiliki bonus berdasarkan performa karyawan dalam meraih target KPI, angkanya juga 10% dari gaji."

Pelamar: "Baik. Terkait gaji pokok yang ditawarkan, apakah boleh saya tahu penentuan pemberiannya?"

HR: "Tentu saja. Penentuan gaji dilakukan oleh pihak HR dengan melakukan riset marketing kemudian kami menyesuaikan penawaran gaji berdasarkan dari keahlian dan pengalaman yang dimiliki kandidat"

Pelamar: "Terima kasih atas informasinya, kebetulan saya juga telah sedikit mencari tahu tentang gaji untuk posisi yang saya lamar.

Untuk kandidat dengan latar belakang pendidikan seperti saya dan 7 tahun pengalaman kerja di bidang terkait, serta sertifikasi keahlian yang saya miliki, biasanya mendapatkan nominal yang lebih dari apa yang Bapak/Ibu tawarkan pada offering letter.

Tentunya, berdasarkan resume yang sudah saya kirimkan, saya juga telah membuktikan diri dengan (sebutkan prestasi atau penghargaan yang pernah diraih) di perusahaan saya sebelumnya, apakah ada kemungkinan kita dapat mendiskusikan kenaikan angka penawaran?"

HR: "Kami tentu terbuka dengan diskusi dan penawaran. Berapa kira-kira yang kamu inginkan?"

Pelamar: "Saya ingin mendapat gaji di angka (sebut nominalnya) dan saya rasa angka tersebut masih sesuai."

HR: "Baik kalau begitu. Namun, sepertinya saya harus mendiskusikan dengan tim terlebih dahulu. Akan kami hubungi kembali secepatnya."

Pelamar: "Terima kasih banyak, Bapak/Ibu. Saya tunggu kabar selanjutnya. Jika tidak melalui telepon, mungkin bisa diinformasikan kembali lewat email."


Demikian sedikit penjelasan mengenai negosiasi gaji lewat telepon. Selain via telepon, cara dan langkah-langkah di atas juga berlaku jika negosiasi gaji dilakukan via video call.

Pahami dan pelajari penawaran yang diberikan. Cek dengan keadaan market saat ini dan jika bisa, cari tahu siapa orang yang akan menghubungimu.

Percaya diri akan kemampuanmu sehingga tawaran yang kamu berikan kepada perusahaan merupakan harga yang layak.

Bacaan lebih lanjut:

Komarudin Subekti

SEO Content Writer

Komarudin Subekti, a versatile content writer ready for the next big leap. Creative, organized, and goal-oriented. Experienced in journalism and now crafting compelling content at GrowSkill.

Topic tags

Share this article

Related Articles