12 min read
Strategi Transisi dari Full Time ke Part Time
Beralih dari full-time ke part-time dapat memberikan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Pastikan untuk menyampaikan proposal secara resmi dan fleksibel dalam negosiasi.
Updated May 2, 2024
Di satu momen, mungkin kamu akan menemukan situasi di mana kamu harus melepaskan pekerjaan rutin full time dan beralih ke bekerja paruh waktu (part time).
Adanya perubahan dalam kehidupan dan kebutuhan pekerjaan kerap jadi faktor utamanya. Entah itu kamu sedang memulai project baru, punya anak, atau beralih ke masa pensiun. Daripada berhenti dari pekerjaan atau mengambil cuti panjang, kamu bisa mempertimbangkan untuk beralih sebagai part timer.
Mengubah jam kerja dari 40 jam setiap pekan menjadi 20 jam kerja setiap pekan bukanlah ide buruk. Justru, ini bisa jadi cara yang tepat untuk menjalankan kepentingan pribadi kamu tanpa melepaskan komitmen profesional.
Kenapa beralih dari full-time ke part-time?
Bagi beberapa individu, ada saatnya transisi dari full-time ke part-time nggak hanya menjadi sebuah pertimbangan, namun juga kebutuhan mendesak. Nggak terkecuali kamu.
Beragam peristiwa dan peluang dalam hidup seringkali mendorong perubahan dalam perjalanan karier. Akibatnya, kamu perlu mengatur kembali prioritas dan mencari jalan baru. Berikut beberapa alasan spesifik mengapa individu memilih untuk melakukan perubahan signifikan ini:
Mengejar project dan tanggung jawab yang jadi passion
Saat beralih ke part time, kamu akan lebih bebas dalam mengalokasikan lebih banyak waktu untuk usaha dan tanggung jawab personal di luar pekerjaan. Salah satunya untuk mengejar project yang kamu sukai, menjalankan hobi dan memenuhi komitmen hidup lain yang lebih ‘work-life balance’.
Peluang karier baru
Jika kamu mendapat tawaran menarik untuk memulai usaha baru atau mengeksplorasi jalur karier berbeda, transisi ke part time bisa jadi opsi. Dengan mengurangi jam kerja, kamu bisa lebih fleksibel untuk memanfaatkan peluang tanpa mengorbankan komitmen yang ada.
Memprioritaskan tanggung jawab keluarga
Kewajiban keluarga seringkali menuntut banyak waktu dan perhatian yang sulit diakomodasi di jadwal kerja full time. Mungkin kamu harus mengasuh anak atau menjadi caregiver anggota keluarga. Di tengah situasi tersebut, beralih ke karyawan part-time memungkinkan kamu mencurahkan lebih banyak waktu untuk menjalani peran penting di keluarga sambil tetap menjaga koneksi dengan dunia kerja.
Persiapan masa pensiun
Alasan lainnya, seseorang sudah mendekati usia pensiun dan sudah mencapai tujuan finansial. Transisi ke pekerjaan part time memungkinkan individu beradaptasi secara bertahap menuju masa pensiun sambil tetap aktif di dunia kerja.
Peralihan ini memberikan kesempatan untuk fokus pada aktivitas leisure, menghabiskan waktu berkualitas bersama orang terkasih sambil beralih ke kehidupan yang lebih santai.
Mengejar pendidikan lanjut
Alasan kuat lainnya untuk seseorang beralih ke pekerjaan part-time adalah keinginan untuk meneruskan pendidikan. Transisi ke pekerjaan paruh waktu menawarkan fleksibilitas dan waktu yang dibutuhkan untuk fokus pada kegiatan pendidikan. Baik itu mendaftar di program akademik formal, menghadiri lokakarya khusus atau mengejar sertifikasi industri.
Keuntungan beralih menjadi part-timer
Ada beberapa keuntungan yang akan kamu dapatkan ketika kamu memutuskan untuk bekerja part-time. Khususnya dari segi work-life balance dan fleksibilitas dalam memenuhi pencapaian personal. Secara umum, manfaat yang akan didapatkan adalah:
Mencapai work-life balance versi kamu
Bekerja full-time, 40 jam setiap pekannya, membutuhkan banyak effort dari sisi mental maupun fisik. Oleh karena itu, kamu mungkin akan merasa enaknya bekerja part-time karena memberimu lebih banyak waktu untuk menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan kamu.
Jam kerja yang berkurang akan membantu kamu menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan orang-orang tersayang. Hal ini juga memungkinkan kamu menyelesaikan tugas atau komitmen mingguan apapun yang mungkin sulit diselesaikan ketika kamu bekerja full-time.
Lebih banyak waktu luang
Keuntungan signifikan lainnya, kamu akan punya lebih banyak waktu luang untuk mengejar minat, menjalankan hobi dan membangun lebih banyak relationship.
Kamu akan terbebas dari jadwal kerja full time dan fleksibel untuk beraktivitas yang memberikan kamu kebahagiaan dan kepuasan di luar tempat kerja. Baik itu menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan teman, terlibat dalam acara kreatif atau mencoba passion baru. Banyaknya waktu luang membuka pintu menuju kehidupan yang mungkin saja lebih bermakna untuk kamu.
Jadwal yang fleksibel
Berbeda dengan jadwal kerja full-time yang cenderung kaku, part-timer bisa menyesuaikan jam kerja sendiri sesuai dengan komitmen dan preferensi pribadi. Kamu bisa membuat jadwal kerja mengikuti aktivitas hobi, kewajiban dengan anggota keluarga, atau menghadiri janji penting lain.
Mempererat hubungan dengan keluarga dan teman
Manfaat lain yang akan paling terasa adalah lebih banyaknya waktu untuk menjalin hubungan berkualitas dengan keluarga dan teman. Kamu punya tambahan waktu luang untuk berkomunikasi, menciptakan kenangan baru dan menikmati waktu berkualitas bersama orang-orang tersayang. Entah itu melakukan aktivitas bersama atau sekadar menghabiskan waktu bareng.
Fokus ke prioritas lain
Transisi ke pekerjaan paruh waktu memungkinkan kamu lebih fleksibel untuk mencapai peluang lain. Sebut saja, melanjutkan pendidikan, mengeksplorasi hobi dan mengejar tujuan personal kamu yang mungkin belum terpikirkan akibat tuntutan pekerjaan full-time.
Kamu bisa mendedikasikan waktu untuk menambah pengetahuan dan skill melalui pendidikan formal, kursus online atau workshop khusus. Apapun itu, kegiatannya berfungsi meningkatkan kualifikasi kamu dan tetap membantu kamu mengikuti perkembangan di bidang yang kamu geluti.
Di sisi lain, kamu punya waktu luang untuk mengembangkan minat kamu. Misalnya, melukis, berkebun atau bermain alat musik yang memberikan kamu kegembiraan dan kepuasan pribadi.
Tanggung jawab yang berkurang
Jam kerja yang lebih sedikit akan membuat tanggung jawab kamu juga berkurang. Salah satu efeknya, kamu bisa lebih fokus dalam melakukan tugas dan mengurangi rasa stress akibat beban kerja.
Lebih memperhatikan kesehatan
Part-time memungkinkan kamu punya kesempatan untuk memprioritaskan kesehatan kamu, baik secara fisik maupun mental. Kamu jadi punya lebih banyak waktu untuk olahraga teratur, berlatih mindfulness dan melakukan aktivitas yang membuat kamu rileks serta menghilangkan stress.
Menghemat biaya perjalanan
Transisi ke pekerjaan paruh waktu seringkali berdampak pada penghematan yang signifikan pada pos biaya mobilisasi. Misalnya, bahan bakar, biaya parkir ataupun tarif angkutan umum.
Dengan lebih sedikit hari yang dihabiskan untuk berangkat kerja, kamu bisa menghemat pengeluaran. Tabungan ini dapat dialihkan ke prioritas lain seperti dana darurat, membayar utang atau kegiatan rekreasi.
Baca Juga: Tips Negosiasi Kerja sebagai Freelancer
Faktor yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan menjadi part-timer
Beralih dari pekerjaan full time ke part time merupakan keputusan penting yang membutuhkan pertimbangan mendalam terhadap berbagai faktor. Khususnya dampak ke kehidupan finansial dan kemungkinan adanya perubahan gaya hidup.
Sebelum membuat keputusan, ada baiknya kamu merenungkan lima pertanyaan berikut:
Apakah kamu bisa memenuhi kebutuhan dengan gaji part time?
Coba kamu hitung terlebih dahulu nilai pengeluaran bulanan kamu. Lalu, bandingkan dengan pendapatan dari gaji paruh waktu. Apakah sudah menutupi, atau masih harus gali lubang?
Jika masih kurang, kamu mungkin perlu mempertimbangkan sumber pendapatan tambahan. Atau, berbagi pengeluaran dengan partner kamu untuk menjaga stabilitas keuangan.
Kamu bisa melakukan trial terlebih dahulu. Lakukan masa percobaan dengan gaji part time untuk mengevaluasi kelayakan finansial kamu.
Akankan kamu lebih untung secara finansial?
Ada beberapa opsi yang bisa kamu lakukan untuk menekan pengeluaran saat bekerja part time. Misal, menghemat biaya daycare anak, atau biaya transportasi jika harus melakukan perjalanan jauh.
Kamu juga bisa memanfaatkan waktu yang lebih luang untuk melakukan aktivitas yang bisa menghemat pengeluaran. Contohnya saja, meluangkan waktu satu atau dua hari untuk melakukan meal preparation (menyiapkan makanan) dibanding harus memesan makan di restoran. Pastikan kamu bersikap realistis saat menghabiskan waktu luang.
Bagaimana dengan tunjangan karyawan?
Jangan lupa, mengurangi jam kerja seringkali berdampak pada pengurangan benefit kamu sebagai karyawan. Kamu bisa memastikannya terlebih dahulu dengan perusahaan kamu. Khususnya untuk asuransi kesehatan, tabungan pensiun hingga cuti berbayar.
Apa dampaknya ke karir kamu secara jangka panjang?
Pertimbangkan dampak yang mungkin terjadi terhadap perkembangan karier kamu. Apakah kesempatan kamu untuk naik jabatan semakin kecil? Atau, apakah keputusan kamu akan mempengaruhi kesempatan kamu untuk mempelajari skill baru?
Jika “iya”, bukan berarti kamu nggak bisa beralih ke pekerjaan part time. Hanya saja, kamu perlu membuat keputusan secara berhati-hati dan memikirkannya secara matang.
Terkadang, ada beberapa dampak lain yang diperoleh dan sulit untuk diukur. Misalnya, waktu berkualitas yang kamu habiskan dengan anak atau orang tercinta yang sedang sakit.
Akankah pekerjaan kamu jadi benar-benar lebih sedikit?
Seberapa besar kemungkinan atasan kamu mengalihkan sebagian tanggung jawab kamu ke orang lain atau mempekerjakan anggota tim lain ketika kamu bekerja part time?
Diskusikan secara detail dengan atasan kamu dan tentukan batasan yang jelas. Pastikan ada rencana yang clear tentang tugas apa saja yang akan kamu tinggalkan dan didelegasikan ke orang lain.
Bagaimana negosiasi yang tepat ketika kamu ingin jadi pekerja part-time?
Kalau kamu sudah memutuskan untuk menjadi part-timer, sekarang saatnya menyampaikan keinginan kamu ke atasan. Biasanya, negosiasi akan tricky. Namun, ada beberapa strategi yang bisa kamu lakukan agar proses transisi berjalan lancar, baik untuk kamu maupun tim. Kamu bisa ikuti lima langkah berikut:
Pertama, pahami alasan kamu dan siapkan rencana timeline transisi
Sebelum memulai diskusi dengan atasan, luangkan waktu untuk memahami mengapa kamu ingin bekerja paruh waktu dan kapan kamu berniat melakukan transisi karier atau pekerjaan. Apakah kamu ingin melanjutkan pendidikan lebih lanjut, meningkatkan work-life balance atau ada alasan keluarga, terpenting kamu punya alasan jelas yang bisa disampaikan ke atasan.
Kalau kamu sudah paham dengan alasan tersebut, kamu akan lebih mudah dalam membuat timeline transisi. Misal, jika kamu sedang hamil, kamu mungkin meminta bekerja part time setelah cuti melahirkan habis.
Tentukan pembagian tanggung jawab
Ketika bekerja part time, maka waktu kerjamu akan berkurang hingga dua pertiga dari jam kerja full time kamu. Artinya, kamu mungkin nggak bisa memenuhi semua tanggung jawab yang biasa kamu lakukan sebelumnya. Oleh karena itu, atasan kamu perlu membagikan tanggung jawab kamu ke anggota tim lain atau mempekerjakan karyawan part-time lainnya.
Kamu bisa mulai mengidentifikasi tanggung jawab kamu yang bisa dialihkan atau dibagikan dengan orang lain. Misal, kamu adalah seorang SEO Specialist yang bertanggung jawab untuk melakukan keyword research, membuat brief content dan menyusun strategi SEO. Kamu bisa menanggung dua tugas pertama, sementara tugas penyusunan strategi bisa diambil alih oleh orang lain.
Membagi-bagi tanggung jawab ini akan membantu kamu dan atasan untuk memvisualisasikan dengan lebih ketika kamu sudah resmi menjadi part timer.
Tentukan jam kerja ideal kamu
Kamu perlu menentukan berapa jam per minggu kamu bisa berkomitmen untuk bekerja paruh waktu. Hal ini akan bergantung pada role kamu dan kebijakan tempat kamu bekerja.
Kalau kamu ingin mengurangi setengah dari jam kerja, kamu bisa mencoba mengajukan untuk bekerja 20 jam per minggu. Jika ingin berkurang secara signifikan, pastikan apakah kamu bisa menyelesaikan pekerjaanmu dalam kurun waktu tersebut atau nggak.
Jadwalkan meeting dengan manajer
Langkah berikutnya, atur meeting dengan manajer kamu untuk mendiskusikan keinginan kamu beralih ke part time. Meski nggak wajib, ada baiknya kamu menjelaskan tujuan meeting tersebut sedari awal agar manajer kamu bisa mempersiapkan diri.
Selama meeting, sampaikan alasan kamu untuk bekerja part time dengan baik-baik. Jelaskan alasanmu secara transparan dan terbukalah untuk mendiskusikan kemungkinan solusi yang bisa memenuhi kebutuhan kamu maupun perusahaan.
Tulis surat pengajuan transisi secara resmi
Saat bertemu dengan atasan, ada baiknya kamu juga sudah menyiapkan surat pengajuan transisi secara resmi. Dokumen ini akan memformalkan permintaan kamu sekaligus menjadi bukti sah terhadap permohonan kamu.
Di dalam surat tersebut, kamu bisa menguraikan usulan jadwal kerja dan perubahan tanggung jawab kamu. Jangan lupa untuk menyampaikan strategi kamu untuk memastikan proses transisi berjalan dengan lancar.
Kamu bisa menggunakan contoh ini untuk surat pengajuan kamu:
Dear Mr. Henrik,
I hope this message finds you well. I am writing to formally request a change in my employment status from full-time to part-time. After careful consideration, I believe that transitioning to a part-time schedule will allow me to better balance my work and personal commitments while continuing to contribute effectively to the company.
I have prepared a proposal for how we can navigate this transition in terms of timeline and my current duties:
Work Days: Monday, Wednesday, Friday
Work Hours: 9:00 AM to 1:00 PM
Total Weekly Hours: 12 hours per week
I have also outlined proposed changes to my responsibilities to accommodate this schedule change. These changes include reallocating some of my current tasks to other team members and adjusting my focus to high-impact projects that align with the company's goals. I am confident that with these adjustments, I will be able to fulfill my duties effectively within the reduced hours.
To ensure a smooth transition, I am committed to collaborating with you and the HR department to address any concerns and finalize the details of my part-time arrangement. I am open to discussing this further and welcome any feedback or suggestions you may have.
Thank you for considering my request. I value my time at Literasi Company and look forward to continuing to contribute to our team in a part-time capacity.
Sincerely,
Gala Putra
Tips untuk mengajukan bekerja part-time
Mengajukan untuk beralih dari full-time ke part-time akan jadi proses yang menantang untuk beberapa orang. Tapi, ada sejumlah cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu proses transisi. Berikut ada tips singkat untuk membantu peralihan kamu berjalan lebih lancar:
Ajukan ide adanya masa percobaan
Adanya trial period atau masa percobaan memungkinkan kamu dan atasan bisa menilai apakah jadwal part-time kamu akan berjalan dengan efektif atau nggak.
Mulailah dengan mengurangi jam kerja secara bertahap selama beberapa minggu agar kamu maupun tim bisa beradaptasi.
Cara ini dapat membantu kamu maupun atasan untuk mengidentifikasi tantangan apa saja yang akan dihadapi sejak awal. Dengan begitu, kamu dan tim bisa melakukan beberapa penyesuaian untuk memastikan pekerjaan kalian tetap bisa terselesaikan dengan baik meski ada perubahan.
Jangan mendadak
Sebelum mengajukan request secara resmi, lakukan diskusi awal dengan manajer tentang niat kamu terlebih dahulu. Jangan menyampaikannya terlalu mendadak.
Hal ini memungkinkan mereka untuk menyiapkan strategi dan beradaptasi. Dengan memberikan informasi awal ke manajer, kamu juga menunjukkan bahwa kamu memiliki rasa hormat terhadap mereka.
Yakinkan manajer dan tim kamu
Sangat bisa dimengerti kalau manajer dan tim kamu khawatir kalau kamu nggak akan produktif seperti sebelumnya. Yakinkan mereka bahwa kamu akan berkomitmen memenuhi tanggung jawab kamu.
Coba ajukan diri untuk melatih orang lain untuk menyelesaikan tugas kamu yang bisa dibagi dan memastikan proses transisi bisa berjalan lancar. Pendekatan proaktif ini menunjukkan komitmen kamu dalam menjaga produktivitas dan kerja sama tim.
Pertahankan performance kamu
Beberapa bulan sebelum mengajukan permohonan, pastikan kamu tetap fokus untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Jika kamu tetap perform, kemungkinan permintaan kamu disetujui pun akan lebih besar.
Selalu periksa kebijakan perusahaan kamu
Beberapa organisasi atau perusahaan memiliki guideline atau prosedur khusus untuk meminta perubahan jadwal kerja. Oleh karena itu, sebaiknya kamu periksa kebijakan kantor kamu terlebih dahulu sebelum mengajukan request.
Berkomunikasi dengan jelas dan profesional
Saat mendiskusikan permintaan kamu dengan atasan, pastikan kamu menyampaikannya secara jelas dan profesional. Sampaikan alasan kamu ingin beralih ke pekerjaan part-time dan bagaimana kamu berencana mengelola tanggung jawab kamu.
Kamu juga perlu mendengarkan kekhawatiran atau pertanyaan apapun yang mungkin dimiliki perusahaan kamu. Bersiaplah untuk menghadapi dan menjawabnya.
Bersikap fleksibel dan terbuka
Sadarilah bahwa atasan kamu mungkin perlu waktu untuk mempertimbangkan permintaan kamu dan mencari jalan tengah terbaik. Kamu perlu bersikap terbuka untuk menegosiasikan berbagai aspek, seperti jam kerja atau tanggung jawab tertentu. Bersikap fleksibel dan kemauan untuk menemukan win-win solution berpotensi memuluskan permintaan kamu.
Beralih ke pekerjaan part-time bisa jadi solusi bagus buat kamu yang pengen keseimbangan hidup dan kerja yang lebih baik.
Nah, kalau kamu lagi nyari lowongan part-time, Epicareer punya banyak pilihan menarik dari marketing, customer service, virtual assistant, dan lainnya. Ayo, cek sekarang di situs web kami dan mulai petualangan baru kamu!
Lowongan kerja terpopuler di Indonesia:
SEO Content Writer
Topic tags
Share this article
Related Articles
15 min read
Deskripsi Pekerjaan: Cara Membuat yang Efektif dan Menarik
Deskripsi pekerjaan yang baik adalah kunci sukses rekrutmen! Temukan cara membuatnya menarik dan jelas untuk menarik kandidat yang tepat bagi perusahaanmu.
Posted Sep 19, 2024
15 min read
Background Check: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?
Pelajari cara menyusun deskripsi pekerjaan yang efektif untuk menarik kandidat berkualitas. Deskripsi yang baik adalah langkah awal menuju kesuksesan rekrutmen.
Posted Sep 19, 2024
14 min read
5 Tips Memulai Karier di Digital Marketing Meski Tanpa Pengalaman
Kamu ingin jadi digital marketer, tapi tidak punya pengalaman? Jangan khawatir! Kabar baiknya, dengan pola pikir dan skill yang tepat, kamu bisa berkarier di industri yang dinamis ini. Seiring kemajuan teknologi yang terus membentuk cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan, perusahaan semakin banyak berinvestasi di digital marketing. Mereka ingin menjangkau banyak audiens dan tetap kompetitif. Jadi, kamu punya banyak peluang di industri ini, sekalipun kamu baru mulai terjun.
Posted Aug 18, 2024
11 min read
4P Marketing: Teori Mudah dan Tips Penggunaannya
Kamu bisa menganggap 4P sebagai toolkit marketing. Mereka akan membantu kamu berpikir secara terstruktur untuk menjangkau customer dan membuat produk kamu ‘bersinar’ di tengah kompetisi. Artikel ini akan menguraikan pengertian dari setiap komponen beserta contoh nyatanya. Kamu juga akan dikenalkan model marketing lain yang bisa lebih meningkatkan strategi kamu.
Posted Aug 18, 2024
12 min read
8 Langkah Memulai Karier di Digital Marketing
Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang digital marketer bervariasi, antara 1-4 tahun. Menyelesaikan gelar sarjana sendiri biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Namun, kamu bisa mulai mencari pengalaman dan sertifikasi sambil menyelesaikan pendidikan. Pertanyaan selanjutnya, dari mana kamu bisa memulai perjalanan karier sebagai digital marketer? Berikut panduan step-by-step untuk membantu kamu dalam mengawali petualangan di industri digital marketing.
Posted Aug 18, 2024
7 min read
Mau Update dengan Tren Marketing? Wajib Subscribe 10 Newsletter Ini
Berlangganan newsletter bisa membantu kamu tetap update dengan perkembangan marketing yang ada, bermanfaat untuk marketer berpengalaman ataupun masih di entry level. Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu marketing newsletter, kenapa kamu harus berlangganan newsletter, dan list beberapa newsletter yang nggak boleh kamu lewatkan.
Posted Aug 4, 2024
Share this article