5 min read
Tips Memanajemen Personal Brand dan Online Reputation untuk Profesional
Dalam ranah profesional, personal branding sangat dibutuhkan untuk membangun citra diri yang baik. Dampaknya, kamu bisa menarik lebih banyak target audiens atau followers di media sosial—termasuk calon klien, hingga meningkatkan peluang kerja sama dengan perusahaan besar. Tetapi, membangun dan memanajemen personal brand dan online reputation bukanlah hal yang bisa dilakukan dalam satu malam. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan tips dalam membangun personal branding yang positif dan kesalahan yang harus dihindari.
Updated Jun 12, 2024
Mengapa menjaga online reputation itu penting?
Online reputation adalah gambaran tentang seseorang di internet, bagaimana kesan pertama seseorang ketika ditemukan di internet akan menggambarkan sebagian dari reputasi online mereka.
Reputasi online dapat dibangun oleh banyak hal, mulai dari:
- personal branding activity,
- aktivitas media sosial,
- ulasan dan berita, dan
- hal-hal lain yang muncul saat seseorang mencari nama kamu di mesin pencari.
Hal ini penting karena online reputation yang baik dapat membuka pintu peluang karier baru, membantu kamu membangun network, terhubung dengan orang lain, serta memberi kamu competitive edge.
Sebaliknya, reputasi online yang negatif dapat menutup pintu, merusak hubungan, dan mempersulit kamu di ranah profesional.
Tips membangun personal branding yang positif
Berikut beberapa tips praktikal yang bisa kamu terapkan dalam membangun personal brand.
1. Lakukan audit personal branding
Langkah pertama, cari namamu di mesin pencari maupun media sosial untuk melihat informasi apa yang tersedia di sana. Lalu, catat apakah informasi yang tertera berpotensi untuk memberikan kesan negatif terhadap dirimu atau tidak.
Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk melakukan personal branding audit:
- Cek nama kamu di hasil pencarian (contohnya Google, Bing, dsb.) dan di media sosial
- Secara objektif, nilai bagaimana kesan pertama terhadap hasil pencarian dan akun media sosial milikmu
- Bertanya ke kolega dan network, kesan pertama mereka terhadap online presence-mu
- Minta dan kumpulkan feedback
- Lakukan perbaikan (jika perlu)
2. Buat personal brand statement
Cocokkan informasi hasil audit dan informasi yang belum terpapar di internet. Lalu, catat tentang profilmu, apa yang kamu lakukan, dan apa yang unik dari dirimu.
Coba tanyakan kepada diri sendiri pertanyaan berikut, lalu catat jawabannya:
- Apa yang jadi fokus saya?
- Apa yang ingin saya capai?
- Apa yang saya sukai?
- Seperti apa audiens yang ingin saya targetkan?
- Pengalaman apa yang saya miliki yang membuat saya kredibel?
- Mengapa orang-orang harus tertarik dengan profil profesional saya?
Dari data yang sudah kamu kumpulkan, buat personal brand statement-mu sendiri. Ini penting dan akan jadi pegangan dalam memanajemen online reputation-mu.
3. Update profil profesional kamu
Sudah punya LinkedIn? Update informasi yang ada di LinkedIn dengan personal branding terbaru kamu. Gunakan foto profil yang memberi kesan easy going tapi tetap profesional.
Pastikan juga deskripsi profil LinkedIn-mu mencakup nilai-nilai yang kamu miliki dan keahlian yang kamu tawarkan.
Jangan lupa, informasi yang kamu masukkan konsisten dengan apa yang akan kamu bagikan kepada banyak orang nantinya.
4. Konsisten posting konten yang bermanfaat
Setelah meng-update profil LinkedIn, kamu bisa memposting konten. Hal ini bisa membantu memberikan kesan positif terhadap online reputation-mu dan personal brand yang ingin kamu bangun.
Fokuslah membuat konten di area expertise-mu. Misalnya, kamu adalah seorang HRD yang fokus ke kesehatan mental karyawan, kamu bisa membuat konten mengenai burnout dan cara mengatasainya—jangan lupa tambahkan personal insight-mu sendiri.
Lakukan secara konsisten. Cek juga engagement-nya, seperti komentar dan jumlah likes. Balas komentar dari user lain, dan mulai bangun network lewat cara ini.
5. Kenalan dengan banyak orang
Cobalah untuk bergabung dalam komunitas yang sesuai dengan keahlianmu dan hadiri acara profesional seperti conference, webinar, dan event-event serupa untuk memperluas networking.
Dari networking, kamu bisa kenal banyak orang baru yang ahli di bidangnya.
Kenalkan dirimu, belajar dari mereka, dan kamu bisa mendapatkan berbagai kesempatan seperti rekomendasi pekerjaan di perusahaan lain, kesempatan project, freelance, dsb.
6. Konsisten
Cara di atas tidak akan berhasil jika hanya dilakukan sekali saja. Kamu harus konsisten melakukannya karena konsistensi adalah kunci untuk membangun personal branding yang kuat.
Konsistenlah dalam memposting konten dan networking. Selalu evaluasi personal branding tanpa menghilangkan ciri khasmu akan membuat kamu lebih diingat orang lain.
Kesalahan yang harus dihindari saat membangun online reputation
Dalam proses membangun personal branding, ada beberapa hal yang perlu kamu hindari.
1. Mengaku seorang ahli, padahal masih pemula
Jika kamu masih belajar, maka jadilah seseorang yang sedang dalam proses belajar. Jangan sampai kamu mengaku seseorang yang sudah mahir, padahal belum. Hal ini dapat merusak reputasi kamu dan membuat orang lain tidak percaya padamu.
Orang akan lebih suka kepribadian yang jujur dan apa adanya. Kamu bisa menjadi lebih expert di bidangmu dengan mengikuti banyak sertifikasi hingga memperbanyak pengalaman kerja.
Menjadi seseorang yang sedang belajar bukan berarti tidak berhak membagikan konten di media sosial. Kamu dapat membuat konten seputar hal berikut:
- Resource dan sumber belajar yang benar-benar membantumu,
- Insight dan hal-hal yang baru saja kamu pelajari,
- Struggles dan journey belajarmu,
- Tips yang secara personal kamu rasa bermanfaat, dsb.
Kamu dapat terus membangun expertise sambil belajar dan sharing.
2. Meniru orang lain
Teknik ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) memang jadi jalan ninja yang paling umum dilakukan.
Hal ini tidak salah. Namun, kalau kamu meniru orang lain, kamu akan dikenal sebagai seseorang yang suka mengambil karya orang. Lebih jauh lagi, orang jadi tidak bisa menemukan hal unik dari dirimu.
Temukan keunikan kamu dan gunakan keunikan tersebut untuk membangun personal branding yang kuat.
Jika memang menggunakan konten orang lain, ada baiknya kamu meminta izin, memberikan credit di konten kamu, dan menambahkan insight-mu sendiri—tambahkan unique value-mu sendiri alih-alih hanya me-repost konten orang lain.
3. Kesalahan dalam penulisan
Pastikan kamu mengecek ejaan dan tata bahasa sebelum memposting konten. Jangan memposting konten yang salah atau tidak akurat.
Hindari beberapa hal ini:
- typo,
- informasi yang tidak akurat, hingga
- pencatutan data tanpa sumber.
4. Terlalu banyak membagikan hal pribadi
Batasi informasi pribadi yang kamu bagikan di LinkedIn atau media sosial.
Hal pribadi bisa jadi sesuatu yang menarik dibahas. Namun, hindari membagikan informasi pribadi yang tidak relevan dengan citra yang sedang kamu bangun.
Semoga artikel ini bermanfaat, ya. Cek pembahasan mengenai personal branding lainnya di Epicareer.
Bacaan lebih lanjut:
Lowongan kerja terpopuler di Indonesia:
SEO Content Writer
Topic tags
Share this article
Related Articles
15 min read
Deskripsi Pekerjaan: Cara Membuat yang Efektif dan Menarik
Deskripsi pekerjaan yang baik adalah kunci sukses rekrutmen! Temukan cara membuatnya menarik dan jelas untuk menarik kandidat yang tepat bagi perusahaanmu.
Posted Sep 19, 2024
15 min read
Background Check: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?
Pelajari cara menyusun deskripsi pekerjaan yang efektif untuk menarik kandidat berkualitas. Deskripsi yang baik adalah langkah awal menuju kesuksesan rekrutmen.
Posted Sep 19, 2024
14 min read
5 Tips Memulai Karier di Digital Marketing Meski Tanpa Pengalaman
Kamu ingin jadi digital marketer, tapi tidak punya pengalaman? Jangan khawatir! Kabar baiknya, dengan pola pikir dan skill yang tepat, kamu bisa berkarier di industri yang dinamis ini. Seiring kemajuan teknologi yang terus membentuk cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan, perusahaan semakin banyak berinvestasi di digital marketing. Mereka ingin menjangkau banyak audiens dan tetap kompetitif. Jadi, kamu punya banyak peluang di industri ini, sekalipun kamu baru mulai terjun.
Posted Aug 18, 2024
11 min read
4P Marketing: Teori Mudah dan Tips Penggunaannya
Kamu bisa menganggap 4P sebagai toolkit marketing. Mereka akan membantu kamu berpikir secara terstruktur untuk menjangkau customer dan membuat produk kamu ‘bersinar’ di tengah kompetisi. Artikel ini akan menguraikan pengertian dari setiap komponen beserta contoh nyatanya. Kamu juga akan dikenalkan model marketing lain yang bisa lebih meningkatkan strategi kamu.
Posted Aug 18, 2024
12 min read
8 Langkah Memulai Karier di Digital Marketing
Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang digital marketer bervariasi, antara 1-4 tahun. Menyelesaikan gelar sarjana sendiri biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Namun, kamu bisa mulai mencari pengalaman dan sertifikasi sambil menyelesaikan pendidikan. Pertanyaan selanjutnya, dari mana kamu bisa memulai perjalanan karier sebagai digital marketer? Berikut panduan step-by-step untuk membantu kamu dalam mengawali petualangan di industri digital marketing.
Posted Aug 18, 2024
7 min read
Mau Update dengan Tren Marketing? Wajib Subscribe 10 Newsletter Ini
Berlangganan newsletter bisa membantu kamu tetap update dengan perkembangan marketing yang ada, bermanfaat untuk marketer berpengalaman ataupun masih di entry level. Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu marketing newsletter, kenapa kamu harus berlangganan newsletter, dan list beberapa newsletter yang nggak boleh kamu lewatkan.
Posted Aug 4, 2024
Share this article