Epicareer Might not Working Properly
Learn More
Career Guide Career Pivot: Definisi, Contoh, dan Cara Melakukannya

5 min read

Career Pivot: Definisi, Contoh, dan Cara Melakukannya

Kamu merasa jenuh dengan pekerjaan saat ini, tetapi tidak mau mengulang karier dari nol? Mungkin ini saatnya kamu butuh career pivot. Alih-alih memulai karier baru dari awal atau career switch, kamu hanya perlu menggunakan keterampilan sebelumnya untuk mengubah arah karier. Artikel ini membahas career pivot, mulai dari definisi hingga cara melakukannya.

Faqihah Husnul Khatimah

Updated May 21, 2024

Career pivot: definisi, contoh, dan cara melakukannya

Apa itu career pivot?

Career pivot adalah saat kamu menggunakan pengalaman dan keahlian yang sudah ada untuk beralih ke pekerjaan baru yang masih berkaitan, tetapi sedikit berbeda dari pekerjaan sebelumnya.

Career pivot berbeda dengan career switching—mengganti karier secara keseluruhan, yang biasanya membutuhkanmu mempelajari keterampilan baru dari nol.

Sebuah survei menunjukkan bahwa hampir 25% pekerja di Amerika Serikat menginginkan karier baru pada 2023.

Sementara 33% mengatakan mereka mungkin akan berganti pekerjaan di sektor yang sama.

Pivot karier versus ganti karier

Pivot karier berbeda dengan ganti karier.

Pivot karier artinya kamu pindah ke peran baru yang masih berkaitan dengan keahlian, pengetahuan, dan pengalamanmu saat ini.

Misalnya, seorang guru yang berubah haluan menjadi penulis buku pelajaran. Ia berganti profesi, tetapi masih menggunakan keterampilan sebelumnya.

Sementara itu, ganti karier berarti mengubah peran, industri, atau bidang kerja yang sama sekali berbeda. Bahkan, sering kali membutuhkan keterampilan baru.

Misalnya, seorang guru bahasa Inggris berubah haluan menjadi data analyst yang mana ia perlu mempelajari data analytics mulai dari nol.

Pivot karier cenderung lebih mudah dibandingkan ganti karier. Namun, kamu mungkin tetap harus mempelajari skill baru atau pendidikan tambahan.

Contoh career pivot

1. Dari SEO specialist ke product manager

Orang yang bekerja sebagai SEO menggunakan pemahaman mereka tentang project management untuk mengubah haluan karier menjadi product manager, di mana mereka mengelola pengembangan produk berdasarkan kebutuhan pengguna.

2. Dari tutor bahasa ke penerjemah

Pengajar mata pelajaran bahasa bisa memanfaatkan kemampuan berbahasa mereka untuk menjadi penerjemah.

Jadi, menggunakan pengetahuan bahasa dalam konteks yang berbeda.

3. Dari akuntan ke financial analyst

Akuntan dengan latar belakang keuangan dapat beralih karier ke Financial Analyst, yakni menganalisis data keuangan untuk membantu pengambilan keputusan bisnis.

4. Dari desainer grafis ke UI/UX specialist

Desainer grafis menggunakan keahlian desain visual mereka untuk memasuki bidang UI/UX, yang fokus pada desain antarmuka pengguna.

5. Dari content writer ke content marketing specialist

Penulis konten dapat memanfaatkan kemampuan menulis dan komunikasi mereka untuk bekerja sebagai content marketing, yang mengembangkan strategi konten untuk platform online.

Kapan waktu terbaik untuk career pivot?

Waktu terbaik untuk mengubah karier adalah kapan pun kamu merasa perlu. Tentu saja ada hal-hal yang perlu diperhatikan atau dipertimbangkan sebelum career pivot. Namun, tidak ada batasan usia untuk memulai karier baru. Juga banyak orang yang berhasil pindah karier di usia lanjut, bahkan setelah pensiun.

Jadi, jangan biarkan usia menjadi penghalang untuk melakukan pivot karier.

Bagaimana cara melakukan career pivot?

Melansir Wake Forest University, ada lima cara yang bisa kamu lakukan untuk pivot karier.

1. Refleksikan kelebihan dan minatmu

Pikirkan tentang apa yang kamu kuasai dan apa yang kamu nikmati.

Apa keahlianmu? Apa yang membuatmu bersemangat?

Gunakan momen ini untuk mengenali keahlian yang bisa kamu bawa ke peran baru.

Jika menghadapi kesulitan, minta masukan dari teman atau mantan rekan kerja tentang kelebihanmu selama bekerja sama dengan mereka, atau career coach.

2. Riset peran baru yang potensial

Cari tahu tentang industri atau peran yang menarik bagimu, seperti:

  • Apa yang dibutuhkan untuk sukses di bidang ini?
  • Bagaimana kamu dapat meningkatkan skill yang diperlukan di bidang ini?
  • Di mana dan berapa lama kamu perlu mengembangkan skill yang relevan?
  • Berapa biaya yang perlu disisihkan untuk career pivot?
  • Bagaimana prospek posisi ini untuk 5 tahun ke depan?
  • Berapa gaji yang ditawarkan di suatu daerah?

Gunakan sumber online seperti LinkedIn atau Epicareer untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa yang dibutuhkan untuk peran tersebut, gaji yang ditawarkan, dan lain sebagainya.

Jangan ragu untuk bertemu dan berbicara dengan orang di bidang itu untuk mendapatkan gambaran lebih jelas.

3. Bersosialisasi dan membangun koneksi

Jaringan atau networking sangat penting dalam pivot karier.

Ikut acara networking, seminar terkait industri, dan gabung dengan organisasi profesional di Linkedin untuk memperluas jaringanmu.

Ingat, networking bukan sekadar mengenal, tetapi juga mendapatkan informasi dan wawasan.

4. Buat rencana transisi karier

Setelah tahu apa yang kamu inginkan dan telah melakukan riset, saatnya membuat rencana.

Tentukan hal apa saja yang harus kamu lakukan, seperti mengikuti bootcamp atau mencari pengalaman kerja baru.

Tentukan langkah-langkah konkret dan timeline untuk mencapainya.

5. Ambil tindakan

Saatnya beraksi! Mungkin kelihatan menakutkan, tetapi ingat tujuan awal kamu melakukan pivot karier.

Siapkan dirimu untuk belajar hal baru, beradaptasi dengan lingkungan baru, dan membangun hubungan baru.

Jangan takut keluar zona nyaman dan lakukan sepenuh hati. Melalui usaha dan dedikasi, kamu pasti bisa sukses di karier baru.

Tips melakukan career pivot

1. Kenali dan manfaatkan kelebihanmu

Sebelum mulai pivot karier, penting untuk mengenali apa saja kelebihan dan keahlian yang kamu miliki.

Ini saatnya keluar dari zona nyaman dan mulai eksplorasi kemampuan yang bisa menjadi nilai jual dalam karier baru.

Cobalah untuk menemukan kesenjangan antara minatmu dan keahlian yang bisa kamu kembangkan di jalur karier yang baru.

Contohnya, jika kamu memiliki minat dalam teknologi tetapi pengalamanmu sebelumnya ada di bidang keuangan, mungkin kamu bisa mempertimbangkan untuk belajar keterampilan teknis seperti analisis data untuk mencari peluang baru di industri teknologi.

2. Berdiskusi dengan orang lain

Ajak diskusi orang yang mengenalmu dengan baik, seperti mentor, rekan kerja, atau keluarga. Mereka bisa membantumu memberikan perspektif baru tentang dirimu.

Kemudian, diskusi dengan orang-orang dari pekerjaan baru yang kamu minati. Informasi dari mereka bisa menjadi bekal agar kamu lebih yakin melakukan pivot karier.

3. Cari peluang dari bekerja sampingan

Jangan menunggu hingga perusahaan tempatmu bekerja saat ini menawarkan karier baru yang kamu inginkan.

Lebih baik manfaatkan kesempatan untuk mencari pekerjaan sampingan di bidang baru sebagai langkah awal.

Kamu bisa mencari peluang kerja sampingan di Epicareer.

4. Analisis situasimu saat ini dan jangan takut memulai

Sebelum melakukan pivot, coba nilai situasi kariermu saat ini, termasuk mengetahui keahlian dan ketertarikanmu.

Memahami situasi karier saat ini bisa membantumu merencanakan arah karier yang baru.

Siapkan dirimu untuk belajar hal-hal baru. Ambil kursus, ikuti pelatihan, atau dapatkan sertifikasi yang diperlukan untuk memperkuat keterampilanmu dalam jalur karier yang baru.


Melakukan career pivot memang bukan langkah yang mudah. Namun, kamu bisa sukses melakukannya dengan persiapan matang, berani keluar dari zona nyaman, serta terus upgrade skill baru.

Jangan lupa, upload resume di Epicareer dan temukan lowongan pekerjaan sesuai minatmu!

Faqihah Husnul Khatimah

SEO Content Writer

Faqihah Husnul Khatimah is a journalist passionate about the creative industry, a campus magazine editor, and a social organization design staff. Neat and responsible with a flair for writing and design.

Topic tags

Share this article

Related Articles