7 min read
Mengenal Personal Value Proposition: Definisi, Cara Membuat, dan Contohnya
USP adalah istilah untuk menggambarkan keunikan sebuah produk yang membuatnya laku di pasaran. Layaknya produk, sebagai seorang kandidat di dunia kerja, kita juga perlu punya USP (atau lebih tepatnya personal value). Personal value proposition berfungsi untuk menjelaskan skill, pengalaman, dan prestasi kerja kita seunik mungkin agar hiring manager tertarik untuk memproses lamaran kita. Di artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang personal value proposition dan cara membangunnya.
Updated Jul 21, 2024
Apa itu personal value proposition?
Personal value proposition adalah sebuah tulisan singkat untuk menjelaskan:
- kemampuan terbaik,
- skill, dan
- bagaimana kamu bisa membantu dalam hal pekerjaan.
Personal value proposition bisa menjadi cara kamu untuk mengekspresikan keunikanmu dan alasan kamu cocok untuk jadi kandidat di posisi yang kamu lamar.
Personal value proposition yang baik harus singkat, padat, jelas, dan menarik perhatian hiring manager. Sebuah tulisan tentang personal value proposition membutuhkan 100 hingga 200 kata saja.
Apa perbedaan personal value proposition dengan cover letter?
Sekilas keduanya tampak sama, tetapi ternyata berbeda. Cover letter biasanya memakan hingga satu halaman penuh, menceritakan pengalaman dan kemampuan kandidat yang ada di resume secara mendalam.
Personal value proposition hanya membutuhkan satu kalimat hingga beberapa paragraf dan bisa dimanfaatkan di berbagai media, seperti:
- dokumen lamaran kerja, (termasuk di resume dan cover letter),
- profil LinkedIn,
- proposal freelance,
- perkenalan diri saat interview, dsb.
Biasanya, cover letter fokus pada masa lalu, menceritakan prestasi kandidat di pengalaman yang sebelumnya dan relevansinya terhadap posisi yang dilamar.
Personal value proposition fokus pada masa depan, di mana kandidat menceritakan apa yang ia bisa berikan pada perusahaan ketika sudah diterima.
Kapan dan di mana harus memakai personal value proposition?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, personal value proposition bisa kamu manfaatkan di berbagai medium dan dokumen lamaran kerjamu, seperti di resume dan cover letter.
Jika hiring manager tidak meminta cover letter, kamu bisa mengirimkan personal value proposition dalam dokumen terpisahatau dijadikan bagian dari resume.
Saat hiring manager bertanya soal pengenalan diri atau mengapa kamu adalah kandidat ideal untuk positi tersebut saat interview, personal value proposition juga bisa jadi salah satu hal yang kamu sampaikan.
Platform media sosial juga bisa jadi tempat kamu membagikan personal value proposition, seperti di profil LinkedIn dan media sosial lainnya.
Cara membuat personal value proposition
Ikuti cara berikut ini agar kamu bisa merumurskan personal value proposition yang unik.
Catat semua kemampuan, pengalaman, dan prestasi yang kamu miliki
Agar lebih mudah dan tertata, bagi ke dalam beberapa kelompok berdasarkan nama perusahaan tempat kamu kerja. Pada tiap perusahaan, list prestasi yang kamu dapat dan kemampuan yang kamu dapatkan.
Tentukan skill utama yang ingin kamu pamerkan
Dari list tersebut, pilih tiga hingga lima skill yang ingin kamu jadikan sebagai nilai jual utama dirimu. Pastikan bahwa skill yang dipilih benar-benar mencerminkan kekuatanmu dan relevan terhadap posisi yang dilamar.
Jika memungkinkan, pastikan skill yang kamu pilih benar-benar dibutuhkan dan disebutkan dalam deskripsi pekerjaan posisi yang dilamar.
Jika tidak ada, cari alternatif skill serupa yang kamu kuasai. Hal ini bisa membuat hiring manager makin tertarik untuk tahu dirimu lebih dalam.
Buat tulisan personal value proposition
Rumuskan personal value proposition-mu dengan mempertimbangkan relevansinya terhadap posisi yang kamu lamar. Jangan hanya menyebutkan, jelaskan juga alasan mengapa skill kamu bisa menguntungkan bagi perusahaan.
Awali tulisanmu dengan skill atau value diri yang paling menarik perhatian hiring manager. Gunakan bahasa yang mudah dipahami, dan cukupkan tulisan 100 hingga 200 kata.
Cek ulang dan edit jika perlu
Pastikan bahwa personal value proposition yang sudah dibuat tidak terdapat kesalahan penulisan, menggunakan kata-kata yang tepat, dan kalimatnya efektif. Jika dirasa aneh, kamu bisa mengeditnya.
Agar semakin yakin, coba bagikan tulisanmu ke orang terdekat dan tanya apakah ada feedback dari mereka. Cara lainnya, kamu bisa bertanya ke ChatGPT tentang apa yang bisa dikembangkan dari tulisanmu.
Feedback dari rekan atau ChatGPT bisa kamu pakai untuk pendoman dalam mengedit tulisanmu jadi lebih baik.
Perhatikan juga format tulisan. Gunakan jenis dan ukuran font yang mudah dibaca, seperti Times New Roman atau Arial ukuran 11 hingga 12.
Tips saat membuat personal value proposition
Supaya hasil personal value proposition kamu makin bagus, gunakan tips berikut ini.
Jujurlah saat menceritakan skill kamu
Skill yang kamu bawa akan terus melekat di dirimu sampai kamu bekerja secara resmi di perusahaan tempat kamu melamar. Jika kamu berbohong, sudah dipastikan bahwa akhirannya pun tidak baik. Kamu bisa dicap sebagai kandidat tidak profesional.
Jadi, jujurlah saat menyebutkan skill dan prestasimu. Jika jujur, kamu juga bisa menceritakan kisahmu saat interview dengan lebih nyaman dan tidak tegang.
Sesuaikan tulisan dengan pekerjaan yang dilamar
Kamu bisa menggunakan satu personal value proposition untuk semua posisi yang dilamar. Namun, lebih baik jika dari template tersebut, kamu personalisasi berdasarkan posisi yang kamu lamar.
Misalnya, kamu adalah seorang content writer dan kamu membuat personal value proposition dari sudut pandang penulis secara general. Suatu saat, kamu ingin mencoba melamar menjadi UX writer. Tentu, personal value proposition kamu perlu diedit sedikit untuk menyesuaikan kualifikasi dan deskripsi pekerjaan sebagai UX writer.
Masukkan hasil presasi dalam angka jika memungkinkan
Prestasi juga perlu kamu sebutkan dalam personal value proposition kamu. Pilih prestasi yang paling menjual.
Gunakan juga quantifiable result untuk menambahkan konteks dari prestasimu. Kamu bisa gunakan range, persentasi, dsb., apabila tidak ingin atau tidak diperbolehkan untuk membagikan angka aslinya.
Misalnya, di kantormu sebelumnya kamu berhasil meningkatkan sales dari Rp1.000.000 menjadi Rp2.000.000 dalam waktu satu minggu. Nah, kamu bisa menjelaskan kalau kamu meningkatkan sales dua kali lipat dalam satu minggu tanpa menyatakan nilai aslinya.
Buat tulisan seringkas mungkin
Personal value proposition bukan cover letter yang menjelaskan secara detail informasi yang dapat membantumu diterima kerja. Karena itu, personal value proposition bisa dimanfaatkan dan ditulis di dokumen-dokumen lamaran kerja kamu. Agar tidak membuat job seeking asset-mu semakin panjang, pastikan kamu menulis personal value-mu dengan singkat, padat, dan jelas.
Selain alasan di atas, personal value proposition yang ringkas akan lebih mudah dibaca. Tentunya diikuti dengan penggunaan kata-kata yang mudah dipahami.
Pakai kata kerja aktif, bukan pasif
Penggunaan kata kerja aktif bisa membantu tulisanmu jadi lebih mudah dipahami hiring manager. Selain itu, hiring manager juga akan lebih fokus dan tertarik untuk lanjut membaca.
Kombinasikan kata kerja aktif dengan hasil prestasimu. Contohnya:
- Saya berhasil meningkatkan penjualan sebesar 100% dalam waktu 2 minggu
- Saya membuat 200 konten edukasi di media sosial dan rata-rata konten tersebut mendapatkan engagement rate di atas 3%
Contoh personal value proposition
Contoh 1
Mengelola sesuatu menjadi sistematis adalah passion saya dan itu yang melatarbelakangi perjalanan karier saya sebagai seorang project manager.
Dengan kemampuan saya dalam mengelola proyek dan tim, saya berhasil memimpin beberapa proyek besar dan memberikan hasil yang signifikan berupa peningkatan penjualan hingga 55% per tahun.
Hasil ini saya dapatkan dengan terus meningkatkan kemampuan dalam memimpin, komunikasi, time management, dan target oriented.
Saya percaya bahwa melalui kemampuan saya, penjualan perusahaan bisa meningkat dan sistem penjualan bisa terlaksana dengan rapi.
Saya sangat antusias untuk membawa pengalaman dan dedikasi saya ke perusahaan ini dan berkontribusi pada pencapaian tujuan bersama.
Contoh 2
Kepada, Yth. Ibu Ningsih Anissa (Hiring Manager Plantech).
Hari ini saya melihat di salah satu kiriman LinkedIn Anda bahwa Plantech sedang mencari seorang UI/UX designer, dan saya sangat berminat untuk mengisi posisi ini.
Selama 5+ tahun bekerja di bidang UI/UX, saya berhasil membantu banyak perusahaan dalam membuat desain yang fokus pada kebutuhan pengguna.
Saya pernah memimpin app interface redesign Watermelon Corp. dan Dice So, yang menghasilkan peningkatan user satisfaction hingga 30% dan peningkatan user retention hingga 20%.
Selain itu, saya mahir dalam menggunakan tools desain seperti Adobe XD, Sketch, dan Figma.
Keterampilan saya juga semakin lengkap dengan keahlian dalam melakukan user research, membuat prototype, dan melakukan usability testing untuk memastikan efektivitas desain yang saya hasilkan.
Saya dikenal sebagai seseorang yang kolaboratif dan suka belajar hal baru. Saya suka berdiskusi dan mengembangkan desain bersama tim lain untuk mencapai hasil terbaik.
Saya percaya kombinasi soft dan hard skill yang saya miliki bisa membantu Plantech menjadi aplikasi nomor satu di Indonesia. Saya sangat antusias untuk berkontribusi dan mendorong inovasi untuk Plantech.
Terima kasih atas perhatiannya.
Contoh 3
As an experienced product marketer, I am committed to driving exceptional results for companies. With over 7 years in the industry, I've successfully developed and launched effective marketing strategies, increasing brand awareness by 40% and online sales conversion by 25% in my previous role.
Proficient in market analysis and consumer behavior, I excel at identifying opportunities and guiding strategic decision-making. With strong communication skills and the ability to collaborate across departments, I am poised to help Dojek enhance product visibility, drive sales growth, and achieve ambitious marketing goals.
Sudah paham kegunaan personal value proposition? Kini saatnya kamu membuatnya. Semoga membantu.
Bacaan lebih lanjut:
Lowongan kerja populer (dibutuhkan segera) di Indonesia:
Machine Learning Engineer | Project Manager | Data Scientist | Data Analyst | Software Developer | Support | Mobile Developer | Financial Planner | Tax Manager | Financial Controller | Auditor | Marketing | Social Media Assistant | Public Relations | E-Commerce Manager | Digital Strategist | Affiliate Marketing | Customer Care | Front Office | Telemarketing | Telesales | Sales Executive
SEO Content Writer
Topic tags
Share this article
Related Articles
15 min read
Deskripsi Pekerjaan: Cara Membuat yang Efektif dan Menarik
Deskripsi pekerjaan yang baik adalah kunci sukses rekrutmen! Temukan cara membuatnya menarik dan jelas untuk menarik kandidat yang tepat bagi perusahaanmu.
Posted Sep 19, 2024
15 min read
Background Check: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?
Pelajari cara menyusun deskripsi pekerjaan yang efektif untuk menarik kandidat berkualitas. Deskripsi yang baik adalah langkah awal menuju kesuksesan rekrutmen.
Posted Sep 19, 2024
14 min read
5 Tips Memulai Karier di Digital Marketing Meski Tanpa Pengalaman
Kamu ingin jadi digital marketer, tapi tidak punya pengalaman? Jangan khawatir! Kabar baiknya, dengan pola pikir dan skill yang tepat, kamu bisa berkarier di industri yang dinamis ini. Seiring kemajuan teknologi yang terus membentuk cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan, perusahaan semakin banyak berinvestasi di digital marketing. Mereka ingin menjangkau banyak audiens dan tetap kompetitif. Jadi, kamu punya banyak peluang di industri ini, sekalipun kamu baru mulai terjun.
Posted Aug 18, 2024
11 min read
4P Marketing: Teori Mudah dan Tips Penggunaannya
Kamu bisa menganggap 4P sebagai toolkit marketing. Mereka akan membantu kamu berpikir secara terstruktur untuk menjangkau customer dan membuat produk kamu ‘bersinar’ di tengah kompetisi. Artikel ini akan menguraikan pengertian dari setiap komponen beserta contoh nyatanya. Kamu juga akan dikenalkan model marketing lain yang bisa lebih meningkatkan strategi kamu.
Posted Aug 18, 2024
12 min read
8 Langkah Memulai Karier di Digital Marketing
Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang digital marketer bervariasi, antara 1-4 tahun. Menyelesaikan gelar sarjana sendiri biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Namun, kamu bisa mulai mencari pengalaman dan sertifikasi sambil menyelesaikan pendidikan. Pertanyaan selanjutnya, dari mana kamu bisa memulai perjalanan karier sebagai digital marketer? Berikut panduan step-by-step untuk membantu kamu dalam mengawali petualangan di industri digital marketing.
Posted Aug 18, 2024
7 min read
Mau Update dengan Tren Marketing? Wajib Subscribe 10 Newsletter Ini
Berlangganan newsletter bisa membantu kamu tetap update dengan perkembangan marketing yang ada, bermanfaat untuk marketer berpengalaman ataupun masih di entry level. Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu marketing newsletter, kenapa kamu harus berlangganan newsletter, dan list beberapa newsletter yang nggak boleh kamu lewatkan.
Posted Aug 4, 2024
Share this article