7 min read
Externship: Definisi, Perbedaannya dengan Internship, dan Cara Mendapatkannya
Pernah mendengar istilah externship? Atau mungkin kamu lebih familiar dengan internship? Kedua istilah ini sering muncul saat kita berbicara pengalaman kerja untuk mahasiswa, tetapi masih banyak yang bingung perbedaan keduanya. Mari kita bahas di artikel ini!
Updated May 21, 2024
Apa itu externship?
Externship adalah program pengenalan perusahaan dalam waktu singkat (biasanya beberapa hari saja) guna mengenalkan dan memberikan pengalaman terkait dunia kerja, tetapi tidak seterikat program internship dan sering kali tidak dibayar.
Externship itu ibarat kamu mengunjungi kantor teman atau mengikuti studi banding di universitas lainnya.
Saat externship, kamu akan melihat para karyawan bekerja (job shadowing) dan merasakan secara langsung suasana kerja, belajar hal baru tentang lingkungan pekerjaan atau perusahaan, dan berkenalan dengan orang-orang di sana untuk membangun networking.
Program ini cocok buat kamu yang masih penasaran dengan pekerjaan tertentu, tetapi tidak ingin terlalu terikat, dan masih ingin mengeksplorasi karier kamu ke depannya.
Istilah externship memang jarang terdengar di Indonesia, berbeda dengan internship yang sudah banyak dibuka kesempatannya. Walaupun begitu, di Amerika Serikat misalnya, externship ini bahkan ada di dalam kurikulum universitas yang harus diambil mahasiswanya.
Baik externship maupun internship sangat bermanfaat untuk menambah pengalaman kerja.
Melansir dari BestColleges, mahasiswa yang internship waktu kuliah cenderung mendapatkan tawaran pekerjaan lebih banyak setelah lulus.
Berdasarkan data dari National Association of Colleges and Employers, lulusan yang punya pengalaman internship atau externship rata-rata mendapatkan 0,83 tawaran pekerjaan per orang.
Lebih banyak dibandingkan mahasiswa yang tidak memiliki pengalaman apapun, rata-rata hanya 0,64 tawaran kerja per orang.
Tujuan dan manfaat externship
Tujuan externship adalah untuk memberikan pengalaman langsung di bidang atau industri tertentu, sekaligus sarana untuk mengeksplorasi minat dan karier sehingga nantinya para mahasiswa sudah siap dengan dunia kerja sebagai entry level.
Manfaat dari mengikuti kegiatan externship, antara lain:
1. Belajar banyak hal baru soal dunia kerja dan pekerjaan
Dengan mengamati secara langsung, kamu akan mendapatkan gambaran bagaimana jika nantinya kamu berkarier di pekerjaan tersebut.
Mulai dari pekerjaan sehari-hari, kepada siapa harus berkomunikasi, skill apa saja yang dibutuhkan, hingga apakah kamu akan nyaman dengan role pekerjaan tersebut.
2. Menambah pengalaman
Walaupun hanya berlansung selama beberapa hari, pengalaman yang kamu dapatkan bisa juga dicantumkan di resume.
Kamu bisa menambahkan pengalaman externship ini di resume layaknya saat kamu mengikuti internship. Jangan lupa untuk cantumkan hal apa saja yang kamu pelajari saat kunjungan industri.
Perusahaan akan lebih suka dengan calon karyawan yang sudah memiliki pengalaman kerja daripada tidak sama sekali. Nah, externship bisa jadi bekal buat ini.
3. Membangun koneksi dengan karyawan di perusahaan
Saat menjadi mahasiswa, besar kemungkinan circle pertemananmu terbatas hanya di lingkungan kampus saja. Namun, tahukah kamu jika membangun networking dengan profesional akan meningkatkan kesempatanmu mendapat pekerjaan?
Externship jadi jalan untuk kamu mendapat kenalan baru, bahkan mentor yang bisa membantumu di karier kamu ke depannya.
4. Percaya diri dengan pilihan karier
Externship memberikanmu insight tentang pekerjaan sehari-hari yang akan kamu lakukan di bidang yang kamu minati. Jadi, kamu bisa lebih yakin dengan pilihan karier kamu.
Kamu tidak lagi bingung saat ingin melamar pekerjaan dan dapat lebih mudah menentukan posisi yang kira-kira kamu mampu dan paham untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
Apa yang dikerjakan saat externship?
Ketika mengikuti externship, kamu akan menjalani hari sebagai pengamat di tempat kerja hampir sama seperti kunjungan industri.
Kegiatan sehari-hari seorang externship bisa bermacam-macam, tergantug tempat kerjanya masing-masing. Contoh kegiatannya antara lain:
Mengikuti tour keliling kantor bersama manajemen: Seorang supervisor atau pemimpin internal mungkin akan mengajak kamu berkeliling di perusahaan atau di departemen tempat kamu akan melakukan externship.
Hadir dalam rapat/seminar/workshop: Perusahaan mungkin mengizinkan kamu untuk ikut dalam rapat bersama supervisor. Namun, tidak semua rapat dapat kamu hadiri, karena beberapa mungkin membahas informasi rahasia perusahaan.
Melihat karyawan lainnya bekerja (shadowing): Selama externship, kamu akan mengamati orang lain saat mereka mengerjakan pekerjaan mereka—disebut juga dengan shadowing.
Gunakan waktu ini untuk melihat bagaimana mereka bekerja sama, menyelesaikan masalah, dan menjalankan kehidupan profesional mereka di luar kampus.
Bertanya dan berdiskusi: Jangan ragu untuk bertanya tentang peranmu dan bagaimana karyawan masuk ke bidang ini serta kenapa mereka memilih untuk bekerja di industri ini.
Kamu juga bisa berdiskusi santai untuk mendapat lebih banyak konteks tentang pekerjaan di perusahaan tersebut dengan karyawan lainnya. Biasanya, mereka dengan senang hati akan memberikan penjelasan terperinci dan bimbingan tentang jalur karier kamu di industri tersebut.
Setelah externship, kamu juga dapat menerima feedback dan evaluasi tentang kinerja, pengetahuan, dan keterampilan kamu dalam industri tersebut.
Intinya, posisi kamu lebih sebagai penonton, bukan langsung terjun mengerjakan pekerjaan berat.
Beda externship dengan internship
Meski sama-sama program magang, externship punya beberapa perbedaan dengan internship:
1. Penyelenggara dan target
Externship biasanya diadakan oleh institusi pendidikan, perusahaan, atau organisasi profesional untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melihat langsung dunia pekerjaan di suatu industri.
Sementara, internship ditawarkan oleh perusahaan atau organisasi sebagai kesempatan kerja sementara, sering kali bagi mahasiswa atau lulusan baru yang ingin mendapatkan pengalaman kerja untuk level pemula.
2. Jenis pekerjaan
Externship lebih berupa job shadowing, yang mana kamu mengamati pekerjaan sehari-hari, tanpa terlibat langsung.
Sementara, internship melibatkan pekerjaan nyata. Kamu akan diberi tugas dan tanggung jawab meskipun tidak sebanyak karyawan penuh waktu.
3. Desain program
Externship membuka kesempatan untuk belajar dari berbagai hal, seperti mengamati pekerjaan sehari-hari, mengikuti konferensi, belajar dalam kelompok, mencoba beberapa tugas operasional, menyelesaikan proyek kecil, dll.
Untuk itu, kebanyakan mahasiswa yang mengikuti externship bisa mencoba banyak hal dari pekerjaan dalam waktu singkat.
Beda dengan internship yang biasanya hanya mengerjakan operasi sehari-hari selama berbulan-bulan.
4. Durasi program
Externship lebih singkat, bisa beberapa hari hingga beberapa minggu.
Sementara internship durasinya lebih panjang, biasanya 3-6 bulan.
Karena durasi externship itu singkat dan padat, mahasiswa bisa mencoba beberapa externship untuk mengasah kemampuan mereka di berbagai pekerjaan hingga mereka menemukan pekerjaan apa yang paling cocok.
5. Intensitas
Externship lebih santai karena berfokus pada observasi dan belajar dari pengamatan.
Sementara internship lebih intensif karena kamu terlibat langsung dalam pekerjaan.
6. Kredit pembelajaran
Externship (terutama di Amerika Serikat) sering kali dapat dihitung sebagai kredit pembelajaran, sementara internship tidak.
Sementara di Indonesia, istilah externship jarang digunakan. Internship lebih sering dihitung sebagai kredit pembelajaran.
7. Gaji
Externship biasanya tidak dibayar karena lebih fokus pada pengamatan dan belajar saja tanpa terjun langsung untuk meng-handle pekerjaan.
Sementara internship sering kali dibekali dengan fee atau gaji, tergantung penyelenggara dan industri.
Biasanya gaji internship berkisar di antara Rp3.000.000 s.d. Rp5.000.000 per bulan tergatung posisi dan lokasi perusahaan.
Macam-macam externship
Melansir dari The Balance, terdapat dua macam externship yaitu short-term dan graduate.
1. Short-term
Short-term externship ditujukan untuk mahasiswa atau lulusan baru.
Selama satu hari hingga beberapa minggu, mereka akan ikut melihat pekerjaan sehari-hari karyawan di tempat kerja.
2. Graduate
Externship jenis ini khusus buat kamu yang sedang kuliah S2 atau S3.
Kegiatannya masih sama, tetapi berbeda di durasi program. Biasanya, graduate externship bisa lebih lama dan berpotensi untuk lanjut menjadi full-time atau part-time.
Cara mendapatkan externship di Indonesia
Sekarang, muncul pertanyaan, bagaimana cara kita mendapatkan externship? Apalagi kesempatan ini jarang dibuka di Indonesia.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, antara lain:
1. Pusat karier kampus
Biasanya, setiap universitas memiliki pusat karier yang sering membagikan informasi magang.
Kamu bisa bertanya untuk mendapatkan informasi magang yang sedang dibuka. Beberapa program juga menawarkan kesempatan khusus untuk jurusan tertentu.
Misalnya, kamu kuliah di Jurusan Hukum, maka bisa externship di pengadilan. Jurusan Kedokteran atau Ilmu Kesehatan bisa externship di rumah sakit atau klinik. Sementara, akuntan bisa mengambil program ini di Big Four accounting firms.
2. Cari secara online
Kamu bisa memanfaatkan Google Search maupun memanfaatkan situs-situs seperti LinkedIn.
Gunakan kata kunci “internship” atau “externship”. Lalu, eksplor daftar program sesuai kualifikasi dan minatmu.
Kamu juga bisa cari lowongan externship di Epicareer.
3. Manfaatkan koneksi
Memanfaatkan koneksi adalah salah cara paling efektif untuk mengetahui informasi externship atau internship di perusahaan.
Ini cara yang bisa kamu lakukan:
- Kalau kampusmu punya database alumni, minta akses dan mulai hubungi mereka,
- Periksa LinkedIn, siapa tahu ada kontak atau alumni yang kerja di perusahaan yang bisa membukakan kesempatan magang,
- Ikuti acara networking untuk berkenalan dengan orang-orang baru,
- Minta bantuan teman-temanmu untuk bertanya ke koneksi mereka.
Demikian informasi mengenai externship. Tertarik untuk mencoba?
Sambil mencari kesempatan untuk externship, jangan lupa upload resume di Epicareer dan mulai temukan pekerjaan impianmu!
Lowongan kerja populer (dibutuhkan segera) di Indonesia:
Credit Analyst | Business Consultant | Akuntan | Account Executive | Sales Engineer | Sales | Retail | Content Writer | Digital Marketing | Email Marketing Specialist | Marketing Communication | Media Planner | Call Center | Customer Support | Customer Care | IT Support | Cloud Engineer | Front End Developer | Back End Developer | Mobile Developer | Network Engineer | Technical Writer
SEO Content Writer
Topic tags
Share this article
Related Articles
15 min read
Deskripsi Pekerjaan: Cara Membuat yang Efektif dan Menarik
Deskripsi pekerjaan yang baik adalah kunci sukses rekrutmen! Temukan cara membuatnya menarik dan jelas untuk menarik kandidat yang tepat bagi perusahaanmu.
Posted Sep 19, 2024
15 min read
Background Check: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya?
Pelajari cara menyusun deskripsi pekerjaan yang efektif untuk menarik kandidat berkualitas. Deskripsi yang baik adalah langkah awal menuju kesuksesan rekrutmen.
Posted Sep 19, 2024
14 min read
5 Tips Memulai Karier di Digital Marketing Meski Tanpa Pengalaman
Kamu ingin jadi digital marketer, tapi tidak punya pengalaman? Jangan khawatir! Kabar baiknya, dengan pola pikir dan skill yang tepat, kamu bisa berkarier di industri yang dinamis ini. Seiring kemajuan teknologi yang terus membentuk cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan, perusahaan semakin banyak berinvestasi di digital marketing. Mereka ingin menjangkau banyak audiens dan tetap kompetitif. Jadi, kamu punya banyak peluang di industri ini, sekalipun kamu baru mulai terjun.
Posted Aug 18, 2024
11 min read
4P Marketing: Teori Mudah dan Tips Penggunaannya
Kamu bisa menganggap 4P sebagai toolkit marketing. Mereka akan membantu kamu berpikir secara terstruktur untuk menjangkau customer dan membuat produk kamu ‘bersinar’ di tengah kompetisi. Artikel ini akan menguraikan pengertian dari setiap komponen beserta contoh nyatanya. Kamu juga akan dikenalkan model marketing lain yang bisa lebih meningkatkan strategi kamu.
Posted Aug 18, 2024
12 min read
8 Langkah Memulai Karier di Digital Marketing
Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang digital marketer bervariasi, antara 1-4 tahun. Menyelesaikan gelar sarjana sendiri biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Namun, kamu bisa mulai mencari pengalaman dan sertifikasi sambil menyelesaikan pendidikan. Pertanyaan selanjutnya, dari mana kamu bisa memulai perjalanan karier sebagai digital marketer? Berikut panduan step-by-step untuk membantu kamu dalam mengawali petualangan di industri digital marketing.
Posted Aug 18, 2024
7 min read
Mau Update dengan Tren Marketing? Wajib Subscribe 10 Newsletter Ini
Berlangganan newsletter bisa membantu kamu tetap update dengan perkembangan marketing yang ada, bermanfaat untuk marketer berpengalaman ataupun masih di entry level. Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu marketing newsletter, kenapa kamu harus berlangganan newsletter, dan list beberapa newsletter yang nggak boleh kamu lewatkan.
Posted Aug 4, 2024
Share this article